"Gue enggak marah tapi kecewa. Lo lebih milih respon dia, dari pada merespon gue, yang disini khawatir sama lo"
~{Gara Refandra}~
Dila pov'
"Nadila?!" Pekik Nisa.
"Apa Nis?" Gumamku sedikit kesal,karena Nisa menggangu disaat yang tidak tepat.
"Lo kenapa ngejauh Dari Gara?!" Tanya Nisa lagi.
Lagi-lagi Gara?
Kenapa harus pertanyaan itu lagi? Toh, kalo aku menjauh dari Gara, diapun bukan siapa-siapanya aku?"Enggak Nis" hanya itu yang bisa aku jawab.
"Kalo enggak kenapa dia neror gue? Dia selalu sms,ngechat gue cuma mau nanya 'Dila ngejauh ya dari gue?' Itu terus"Jelas Nisa.
Lagian Gara juga kurang kerjaan ngapain coba spam?
"Lo bilang aja enggak" jawab ku asal.
"Udah tapi dia Batu terus ngomong 'kalo enggak ngejauh kenapa chat sama telpon gue gak ada yang dia respon' gitu katanya lagian lo kenapa coba enggak ngerespon itu chat dari gara?" Cerocos Nisa lagi, ini anak makan apaan sih? Ngomong gak pake titik sama koma.
"Lagi gak ada paketan" jawab ku dengan sesantai mungkin.
"Kalo telpon dari Gara kenapa gak di angkat? Lagian kok gara bisa dapet nomor lo ya?" Tanya Nisa lagi, sumpah demi badannya Kai EXO yang item, aku mulai kesal dengan Nisa.
"Ya handphone gue mati atau di silent palingan, kalo dari mana dapet nomor gue tanya aja sendiri" jelas aku masih dengan santai dan menatap buku tebal yang berada di meja ku.
"Emang kenapa sih?! Cerita dong gue kepo nih" kata Nisa lagi, sumpah ini demi closet yang diinjek taehyung BTS sampe patah, Nisa bisa diem gak sih?.
Aku hanya menggeram kesal dan menghela nafas panjang.
'Orang sabar disayang CHANYEOL'
"Jadi.." aku akhirnya menceritakan semua yang dilakukan oleh jingga, dari dilabrak sampai, sih Revo yang berubah jadi aneh, semua aku ceritqkan biar ini anak puas!.
"Terus lo ngejauh dari Gara gegara itu cabe-cabean, lo takut?" Tanya Nisa.
Huffft... aku? Takut? Ya iyalah, gila aja, aku berani ama itu orang, kepala ku ini masih nyut-nyutan karena jambakan sih cabe JINGGA.
"Bukannya takut. Gua hanya gak mau berurusan sama dia" jelas ku diluar kebenaran, tapi alasan itu juga sih yang membuat ku menjauh dari Gara.
"Terus elu kenapa menjauh dari Gara?" Tanya Nisa lagi, kali ini suaranya agak rendah dari yang tadi.
"Gue... Hanya Takut Nis" Jawab ku, dengan suara sepelan mungkin.
"Takut kenapa?"
"Takut kalo nanti ngerasain sakit lagi"
※※※※
Dilain tempat~
Gara pov'
Sudah berapa kali cowok itu mengecek benda berbentuk kotak ini, hanya memastikan jika orang yang dihubungi dari semalam, sudah merespon atau belum.
Tapi tetap saja tidak ada respon sama sekali, dari orang tersebut.
Cowok itu berfikir, apa kesalahan yang dia buat? Sampai orang tersebut menghindarinya?.
Terus mengapa dia tidak merespon panggilan atau pesan Dari Gara.
Ya! Cowok yang sedari tadi mengecek Benda pipih ini adalah Gara, yang menunggu Respon dari sosok Dia.
Setiap Jam, menit, sampai per detik pun dia mengecek benda pipih tersebut. Tapi masih belum di respon juga.
Sekarang dia ingat!
Hanya satu nama yang bisa dia andalkan yaitu REVOAZIZTO IBRAHIM A.K.A UCUP.Gara berbalik dari duduknya dan menggebrak meja Revo, dan membuat sang empu terkejut.
"Woi! Ucup?!" Pekik Gara, membuat Revo hampir jatuh ke belakang, untung saja dia masih bisa mengimbangi dirinya, agar tidak jatuh.
"Anjir lo Gar! APA?!" Kesal Revo, karena tidurnya diganggu oleh Gara.
"Gue mau tanya?"
"Apa?"
"Dila marah sama gue?"
"Lah mana gue tau"
"Idih! Sewot lo kutil badak!"
Seakan ada yang mengganjal dengan Revo, seperti saat ini apa Revo juga menjauh darinya?
Gara bisa Gila jika begini, kedua orang yang ia sayangi? Mereka menjauh, entah karena apa?
"Rev?" Panggil Gara lagi, dan terdengar dengusan dari Revo.
"Apa?"
"Minjem hp dong?"
"Buat? Vidio gue udah dihapus Gar, gue tobat" jawab Revo.
"Ye, upil gajah ngapain juga gue liat vidio unfaidah lo itu, gue mau minjem aja" Jelas Gara, terlihat kesal.
"Buat apaan sih Gar?"
"Main talking tom" jawab nya asal, sebenarnya ada alasan lain kenapa Gara meminjam benda pipih milik Revo.
Revo hanya berdecak dan mengasuh handpohonenya ke Gara, setelah itu kembali tidur.
Gara menerima Handphone itu dan langsung menuju ke chat room di aplikasi Line punya Revo, untungnya tidak di password.
Dan Binggo! Ketemu Gara melihat orang yang sedari tadi ia tunggu, baru semalam mereka berbincang didalam aplikasi tersebut.
Kenapa? Dia merespon pesan dari Revo, sedangkan pesan dari gara tidak direspon di baca pun tidak batin Gara.
Apa memang cewek ini ada apa-apa dengan Revo?, presetan dari Revo yang sahabatnya dia harus berhati-hati.
Gara pun langsung menelfon cewek tersebut dari line milik Revo. Dan tak lama kemudian diangkat.
"Halo?" Suara kecil dari seberang sana yang membuat detak jantung Gara berdetak kecang karena senang, bukan! Tetapi Gara kecewa.
"Halo, Rev kenapa nelpon?" Katanya lagi, belum mendapat jawaban dari cowok itu.
"Kenapa telfon dari gue gak diangkat, tapi dari Revo diangkat?" Pekik Gara akhirnya, jelas ada nada kecewa disetiap katanya.
"Ga-... ra?" Gumam dari seberang sana.
"Kenapa? Kaget? Kenapa jauhin Gue?" Ketus Gara dan terlihat sorot matanya yang tajam, walau orang yang berada ditelepon tidak bisa melihat kemarahan dari Gara.
"Bu... kan Gi...tu-" belum orang diserang sana menjawab, Gara sudah memotongnya.
"Bukan kenapa?! Jawab yang bener NADILA RAHMA!" Pekiknya tajam, dan sampai membuat seisi kelas menengok padanya.
●●●●
TBS
10 DES 2K17
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDILA 1 & 2✔
Novela Juvenil[COMPLITE] Dahulukan follow sebelum baca:) ---- "Karena aku tau, ada orang yang bisa menghapus semua titik hitam dari hidup ku dan orang nya itu kamu '".