"Nad? Nadila?!"
Panggilan itu membuat Nadila tersadar, ia menatap Erza disebelahnya, tatapan khawatir.
"Kenapa?"
Erza mengelus kepala Nadila "Kita udah sampai" Nadila menatap keluar Jendela "Kamu ngelamun".
Mendengar pernyataan Erza, Nadila menatap Erza dengan perasaan bersalah.
"Maaf" sesal Nadila, Erza hanya tersenyum "Masuk gih" titah Erza, langsung diangguki oleh Nadila.
Erza mengecup pipi Nadila dan mengelus Kepala Nadila.
"Bye"
"Bye"
Nadila keluar dari mobil Erza, ia menatap Mobil Erza yang pergi dari hadapannya. Nadila berbalik, menatap Kos-kosan yang ia tempati mulai hari ini. Ia bukan kabur, tapi ia hanya tidak sanggup mendengar apa yang Mamanya ucapkan, walau ia sangat menyangi wanita itu.
Nadila siap memulai dari awal.
Disisinya ada Erza, dan semuanya akan baik-baik saja.
°•°• Gardila 2 •°•°
"Parah kan?! Main cipok gue aja! Mentang - mentang gue ganteng tiada tara! Untung cakep Nad! Coba kalo enggak, tetep gue Cipok lah!"
Terlihat Revo menatap heran Nadila sedang melamun, dibalik layar.
"Nad? Nadila?!" teriak Revo dibalik Layar laptop, membuat Nadila tersadar.
"Lo kenapa?" tanya Revo, Nadila mengernyit "Gue kenapa?"tanya Nadika balik.
"Yee, mabok lo!" umpat Revo.
Nadila terlihat sedang berfikir, membuat Revo mengernyit "Jangan sok mikir dah lo! Kek punya otak aja" ejek Revo.
"Eeq"
Revo hanya tertawa, menggelegar, membuat Nadila Ragu mengatakannya. Revo melihat itu, tatapan Ragu seorang Nadila.
"Lo kenapa Nad? Mau bilang apa?" Tanya Revo, berturut.
"Gue mau ngomong sesuatu, tapi Lo jangan marah ya" Revo memutar bola mata "Jangan sok serius, cepetan mau ngomong apa"
"Gue baru jadian"
Mimik muka Revo berubah, tatapan tidak terbaca.
"Rev" panggil Nadila pelan "Maaf" sesak Nadila.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA" tawa Revo menggelegar dibalik layar, membuat Nadila ingin menendang cowok itu sekarang juga.
"Ngeselin lo!" umpat Nadila, Revo masih saja tertawa "Diem ga! Gue matiin nih !"
"Hahaha... Oke.. Oke.. Terus kenapa kalo lo udah jadian?" tanya Revo, dengan tatapan serius.
"Gue enggak enak sama lo" jawab Nadila "Kasih kucing Nad"
"Revo! Gue serius!"
Revo berubah menjadi serius "Baguslah, kalo udah punya pacar, lo enggak bakal terhenti dimasa lalu" Revo menghela nafas "itu pilihan lo Nad, ngapain gue marah. Tugas gue sekarang cuma stay in behind, Santai aja"
Nadila tersenyum lega "Lo emang terbaik Rev!" senang Nadila.
"Terbaik , tapi tidak terpilih dihatimu" canda Revo .
"Revo!"
"Gue ketemu Bunda Rania tadi" Revo langsung menatap Nadila lekat "anaknya juga?" tanya Revo.
Nadila Menggeleng, membuat Revo mengehela nafas lega.
"Terus?"
"Bunda nanya, Kenapa gue enggak kerumah dia" Revo mengernyit "Dia enggak tau kalo lo udah putus sama dia?"
Nadila kembali menggeleng "Gue heran kenapa dia ngebohongin bundanya, apa jangan-jangan dia juga-"
"Nad?" kembaki fokus ke Revo "Lo harus inget, lo ada pacar lo yang sekarang jangan buat dia kecewa, dengan lo masih mikirin dia"
Revo benar, Revo benar, ia tidak boleh memikirkan dia lagi, ia sudah mempunya Erza, dan berjanji akan memulainya dari awal.
"Udah ah! Jangan dipikirin, Udah malem Nad, di gue juga udah mau magrib"
"Goblo"
"Hehehe.. Jangan lupa kenalin gue ke pacar lo! Biar tau gimana komoknya cowok yang ngalahin gue"
"Gembel, udah bye! Gue mau tidur"
Revo tertawa "Bye!" setelah itu Revo mematikan panggilan mereka.
Nadila menutup laptopnya, ia menatap langit-langit kamar kosannya.
Semuanya bakal baik-baik saja, Mari mulai dari awal.
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDILA 1 & 2✔
Teen Fiction[COMPLITE] Dahulukan follow sebelum baca:) ---- "Karena aku tau, ada orang yang bisa menghapus semua titik hitam dari hidup ku dan orang nya itu kamu '".