Prolog

1.1K 55 0
                                    

"OLIVE!"

Seseorang memanggil namaku saat ujung kakiku sudah berada di pinggir jembatan. Seluruh tubuhku bergetar, keringat bercucuran di pelipisku. Sejurus kemudian aku merasa badanku melayang. Aliran darahku dengan cepat memenuhi ujung kepala. Tubuhku seperti kapas yang berayun-ayun namun turun dengan kecepatan tinggi. Kemudian lepas!

Bayangan itu sekelebat hadir. Seperti adegan slow motion dalam sebuah film. Bagaimana mereka menerimaku. Kita tertawa bersama. Banyak melakukan hal bersama. Sampai aku menerima kenyataan terpahit melebihi kabar kematian orang tuaku.

Bagaimana bisa aku bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Bagaimana bisa aku mencintai keluarga yang sudah merenggut hal yang paling penting dalam hidupku. Tidak. Aku belum sanggup menerima ini dan aku tidak akan pernah sanggup. 

Jurnalis InvestigacintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang