Gita sedang duduk di sebuah sofa yang berada di kamarnya. Sebuah suara ketukan terdengar dari pintu kamar gita.
"Masuk" ucap gita.
"Gita, itu mama sama papa kamu pulang. " ucap bi inah.
Gita hanya diam. Ada perasaan rindu dan rasa tidak perduli dalam diri gita. Entah mengapa gita tidak menyukai bila orang tuanya pulang. Karena menurutnya hidup bersama bi inah dan bang raka sudah membahagiakannya.
"Gita,mama kangen sama kamu." Ucap seorang wanita paruh baya tersebut.
Gita hanya diam tanpa membalas pelukan dari mamanya. Mama gita pun mengerti bahwa anaknya sedang marah karena selalu ditinggal dan merasa tidak di perdulikan.
"Gita maafin mama. Mama tau kamu marah sama mama. Tapi semua ini mama lakuin untuk masa depan kamu. Mama janji mulai sekarang mama sama papa tidak akan pergi kemana-mana meninggalkan kamu." Ucap mama gita sambil mengelus puncak kepala gita.
Gita yang mendengar ucapan mamanya pun merasa senang dan sangat bahagia. Karena kata inilah yang ditunggu-tunggunya.
"Maafin gita selama ini udah cuek sama mama. Tapi mama sama papa janji kan ngak akan ninggalin gita demi pekerjaan lagi?" Tanya gita.
"Iya sayang,Mama janji"
Setelah itu mama gita mengajak gita dan raka untuk makan malam di luar sekaligus mengenalkan gita dengan kawan kerja papanya. Gita hanya bisa menurut dan tidak menolak ajakan mama dan papanya. Karena ini makan malam pertama gita bersama keluarganya setelah sekian lama.
Gita sudah siap dengan dress yang bewarna biru muda. Gita pun turun ke bawah untuk menemui mamanya yang sudah menunggunya dari tadi.
"Anak mama cantik banget" ucap mama gita.
"Mama juga. Bang raka mana ma,pa?"
"Abang kamu gabisa ikut. Karena jenguk temennya yang sakit." Ucap papa gita.
"Hmm,yauda ayuk ma."
****
"Iqbal kamu siap-siap sekarang kita uda telat nih." Ucap ayah iqbal.
"Iya yah. Bentar"
Iqbal pun berlari menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Sebenarnya iqbal ingin sekali menolak ajakan orang tuanya. Tapi orang tua iqbal mengancam kalau iqbal tidak ikut uang jajan iqbal akan dikurangi selama 3 bulan. Dan terpaksa iqbal harus menurut agar uang jajannya tidak di kurangi.
Sebuah mobil bewarna hitam milik keluarga iqbal sudah terparkir di depan sebuah cafe yang sangat megah. Ayah dan mama iqbal turun dari mobil dan berjalan beriringan masuk ke dalam cafe tersebut. Tapi tidak dengan iqbal yang memilih untuk ke toilet sebentar.
Gita dan orang tuanya sedang duduk di sebuah cafe untuk menunggu kedatangan kerabat papanya.
"Hello hendri" ucap papa gita sambil menjabat tangat seorang pria paruh baya yang baru saja datang.
"Hay hendra. Apa kabar? Sudah lama kita tidak berjumpa."
"Aku baik. Silahkan duduk."
"Iya,perkenalkan ini istriku yang bernama heni." Ucapnya.
Heni yang merasa dirinya di perkenalkan pun membalas uluran tangan dari hendra.
"Ini anak saya yang bernama gita. Dan ini istri saya lira." Ucap hendra.
"Cantik sekali putri mu."
"Makasi om." Ucap gita malu.
"Anakmu mana?" Ucap hendra.
"Dia sedang ke toilet sebentar."
"Ohh yasudah."
Seorang pria sedang mencari-cari tempat orang tuanya. Sampai pandangannta terhenti disebuah meja yang bernomor 14.
Iqbal pun melangkahkan kakinya untuk menuju meja tersebut. Dan setelah sampai pandangan iqbal langsung tertuju pada gita yang sedang duduk menggunakan dress bewarna biru yang membuatnya sangat cantik malam ini."Ini anak saya." Ucap hendri.
"Tampan sekali anakmu"
"Iya, seperti sayakan?" Ucapnya.
Semua tertawa. Dan tidka dengan iqbal dan gita yang masih melihat satu sama lain.Iqbal pun duduk di samping gita. Karena hanya disitulah tempat yang kosong.
"Hendra saya ingat sekali saat kita SMA dulu kita diejek kembar gara-gara nama yang hanya berbeda sedikit." Ucap hendri mencairkan suasana.
"Hahah saya juga sangat mengingatnya"
"Hendra bagaimana kalau anak kita. Kita jodohkan saja." Ucap hendri.
Iqbal dan gita yang mendengar itu pun membulatkan matanya. Gita hanya diam dan memandang iqbal dengan tatapaj yang susah untuk di artikan.
Hendra mengganguk.
"Baiklah aku juga mau kalau anak kita dijodohkan. Bagaimana gita kamu mau?" Ucap hendra.
Gita yang merasa di tanya ayahnya pun sangat bingung untuk menjawab apa.
"Gita gamau kalau dijodohin sekarang pa. Gita masih mau sekolah. Lagian gita masih kelas 3." Ucap gita.
"Kalian tidak akan menikah sekarang. Kalian hanya tunangan saja. Dan jika kalian sudah lulus dan bekerja, barulah kalian menikah."
Gita tidak menyangka bahwa papanya akan mengatakan itu. Sebuah kata-kata yang menbuatnya tidak bisa menjawabnya.
"Kalau kamu mau kan iqbal?".
Iqbal pun mengalihkan matanya ke arah gita untuk bertanya apakah yang harus di jawabnya. Iqbal ingin sekali mengatakan mau. Karena belakangan ini saat bersama gita iqbal merasa nyaman. Iqbal merasa kalau sekarang dia sudah menyukai gita. Tapi iqbal tidak tau dengan perasaan gita padanya.
"Iqbal terserah papa aja." Ucap iqbal.
Hay semuanya jangan lupa vote dan komen ya. Kalau banyak typo harap maklum aja ya. makasih☺

KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy and bad girl
Roman pour AdolescentsSELESAI Bagaimanakah jika gita di suruh untuk memilih satu dari dua laki" yang benar" baik dan sangat berarti dalam hidup gita? Dan bagaimana perasaan gita saat nichol pergi meninggalkannya dan dia berbahagia bersama iqbaal?