"Git ikhlasin nichol"
Gita yang sedang duduk di ayunan sambil menangis pun langsung melihat ke arah sumber suara tersebut. Gita melihat iqbaal yang menatapnya dengan tatapan sendu yang susah di artikan oleh gita. Gita langsung menghapus air matanya dan memasang senyumnya. Walaupun gita masih merasa kehilangan atas kepergian nichol dua hari lalu, hari-hari gita selalu diisi oleh iqbaal.
"Git besok liat kelulusan bareng yuk"aja iqbaal.
"Okey"
Iqbaal duduk di samping gita. Hanya sedikit saja jarak antara mereka berdua.
"Git" panggil iqbaal.
"Iya?"
"Gue sayang banget sama lo. Gue nggakbisa liat lo terus-terusan nangis kayak gini. Gue mau lo kayak dulu, yang cerewet nggak pendiem kekgini."
Gita memasang senyumnya saat mendengar ucapan iqbaal.
"Gue juga sayang sama lo baal, gue bakal berusaha untuk nggak mikirin nichol lagi kok."
"Gitu dong kan cantik kalau senyum" ucap iqbaal sambil menoel hidung gita.
"Gita" teriak mama gita.
Gita yang merasa dirinya di panggil pun langsung menyaut dan datang ke arah sumber suara tersebut.
"Ada apa ma?"
"Mama mau pergi dulu ya kamu sama iqbaal aja di rumah"
"Bang raka mana ma?" Tanya gita.
"Bang raka belum pulang"
"Ooo"
"Yauda mama pergi dulu ya.Iqbaal jagain gitanya ya. Cubit aja kalau si gita kalau bandel."
Iqbaal hanya tertawa dan menggangguk. Gita dan iqbaal langsung mencium punggu tangan mama gita secara bergantian.
"Git nonton kaset yuk" ajak iqbaal.
Gita mengangguk dan langsung mengeluarkan kaset film hantu kesayangannya.
Film di putar dan sesekali gita menjerit ketakutan sementara iqbaal hanya tertawa melihat hantu yang katanya lucu bukan menyeramkan.
Jam menunjukkan pukul 16.00 perut gita terasa lapar sedangkan di rumah tidak ada makanan. Gita mengajak iqbaal ke supermarket terdekat untuk membeli makanan.
"Baal temenin gue yuk"
"Kemana?"
"Ke supermarket beli makanan lo nggak lapar apa?"
"Ya lapar lah. Lo masakij gue ya? Lo kan calon istri gue.
Mendengar ucapan iqbaal pipi gita langsung memerah. Gita yang merasakan pipinya sudah berubah warna lamgsung menundukkan kepalanya agar pipinya tidak di lihat oleh iqbaal.
"Kok nunduk sih? Pipinya merah ya?"
"Nggak kok, udah ah yuk"
Gota menarik tangan iqbaal dan keluar dari rumah gita.
"Kok jalan?" Tanya iqbaal.
"Jalan kan sehat. Lagian nggak panas kok."
Iqbaal sangat menyukai tingkah lucu gita yang mmebuat iqbaal makin menyukainya. Menurut iqbaal gita adalah wanita yang berbeda dari yang lain. Iqbaal sangat mencintai wanitanya ini.
"Baal gue capek" ucap gita.
"Tuhkan bagus naik motor."
"Uda terlanjur baal."
"Jadi gimana dong?"
"Yah gendong lah iqbaal."
Tanpa aba-aba gita langsung naik ke punggung iqbaal. Iqbaal yang merasa gita naik ke punggunya langsung dengan sigap memegang gita agar tidak jatuh. Iqbaal mulai berjalan sambil menggendong gita. Sepanjang perjalanan banyak mata yang menatap mereka dengan tatapan yang berbeda-beda. Dan sesekali orang mengatakan kalau mereka pasangan yang sangat cocok.
Sampai di supermarket gita langsung turun dari gendongan iqbaal. Iqbaal dan gita masuk secara bersamaan dengan tangan tergenggam.
Sampai di supermarket iqbaal bertemu dngan diki dan dinda.
"Eh dik, ngapain lo?" Ucap iqbaal.
"Ngawani si dinda beli makanan untuk adeknya."
"Ohh"
"Lo ngapain ke sini?"
"Mau beli makanan buat calon gue"
"Ceile udah bilang calon aja. Kawin nya kapan?"
"Secepatnya gue bakal ngawinin si gita."
Diki hanya tertawa mendengar omongan iqbaal.
Gita dan dinda datang menemui iqbaal dan diki yang sedang mengobrol.
"Banyak banget yang di beli din." Ucap diki.
"Iya sekalian buat cemilan gita."
Gita hanya tersenyum.
"Baal kita siap ini ke rumah dinda ya."
"Kalai gue cowok sendiri nggak kau deh."
"Kan sama diki sih baal."
"Iya sayang aku mau."
Gita langsung terdiam dan kembali menundukkan kepalanya agar pipinya yang sedang memerah tidak dilihat oleh iqbaal.
Gita dan dinda langsung menuju kasir dan membayar belanjaan mereka. Sedangkan iqbaal dan diki memilih menunggu di mobil saja.
Setelah selesai membayarnya gita dan dinda langsung ke mobil menemui iqbaal dan diki. Mobil milik diki langsung meninggalkan supermarket tersebut dan berjalan menuju rumah dinda.
Sampai di rumah dinda mereka langsung di sambut oleh adik dinda yang cantik.
"Kak jajanan keysa mana?"
"Ini"
Dinda menyerahkan satu plastik belanjaan yang sudah disisihkannya untuk keysa."Cantik ya adik dinda, maunya ntar anak kita kayak keysa yakan git" ucap iqbaal.
Gita hanya diam saja dan pergi meninggalkan iqbaal. Sedangkan dinda dan diki hanya tertawa mendengar ucapan iqbaal.
*******
Hari ini adalah hari dimana semua siswa dibuat cemas karena harus melihat hasil ujian mereka yaitu lulus atau tidak lulusnya mereka. Iqbaal dan gita datang secara bersamaan. Sampai di sekolah gita dan iqbaal langsung melihat segerombolan orang yang sangat ramai sedang mencari-cari nama mereka. Gita dan iqbaal langsung masuk ke gerombolan tersebut dan mencari nama mereka berdua. Iqbaal belum berhasil menemukan namanya sedangkan gita sudah menemukan namanya dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sudah dua menit akhirnya nama iqbaal ditemukan. Iqbaal hanya melihat bahwa dirinya lulus tanpa memperdulikan nilai yang di dapatnya."Git lo mau lanjut kuliah dimana?" Ucap iqbaal.
"Di US"
"Oooo nggak pengen keluar negri atau kota gitu?" Tanya iqbaal.
"Enggak."
"Yaudah gue masuk US juga deh biar sama kayak lo." Ucap iqbaal.
"Kok biar sama sih?"
"Kan biar gue deket sama lo terus git."
Gita hanya mengerutkan keningnya kemudian meminum minuman yang ada di tangannya.
Aldo,diki,lisa,dan dinda datang mengejutkan iqbaal dan gita.
Mereka berteriak histeris akibat kelulusan mereka semua. Tanpa aba-aba aldo langsung menyemprotkan pilox ke baju iqbaal dan diki begitu juga dengan diki. Lisa dan dinda juga tidak mau kalah dan terjadilah aksi coret mencoret antara mereka ber-enam.Hayyy vote dan komen ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy and bad girl
Novela JuvenilSELESAI Bagaimanakah jika gita di suruh untuk memilih satu dari dua laki" yang benar" baik dan sangat berarti dalam hidup gita? Dan bagaimana perasaan gita saat nichol pergi meninggalkannya dan dia berbahagia bersama iqbaal?