Gedung tinggi itu tampak seperti gedung tua, tetapi berhasil membuat Sakura terkagum-kagum. Di atas gerbang utama ada Rozeta berdiri tegap, yakni jendela bercorak Rosa Mystica sebagai lambang dari Bunda Maria. Sakura terpukau ketika memasuki pintu masuk utama. Dengan jeli menatap patung Maria dan tulisan Beatam Me Dicentes Omnes' yang berarti 'Semua keturunan menyebut aku bahagia.'
Lalu kembali mengerling; menatap area gereja dipenuhi oleh kepala manusia. Sakura heran. Kenapa banyak jemaat yang datang ke gereja sementara hari itu bukanlah hari Minggu?
Apakah umat manusia sudah tersadar jika sebentar lagi dunia akan kiamat?
"Paman," panggil Sakura membuat Kakashi menoleh. "Kenapa banyak orang yang berdoa? Aku yakin hari ini adalah hari Rabu."
Kakashi hanya memberi tatapan sendu. Ia memilih lebih jauh melangkah dan duduk di salah satu kursi jemaat disusul Sakura.
Kakashi berkata, "Percayalah. Di saat kekuatan manusia tidak sanggup menghadapi ketakutan, semua orang akan kembali kepada Tuhan."
Sakura masih tidak bisa mengerti. Ia terdiam melihat pamannya mulai berdoa, menyatukan kedua tangan dan menutup mata. Sakura mengedarkan pandangannya, enggan untuk ikut serta ke dalam suasana khusyuk di antara para jemaat itu.
Di ujung aula, Sakura melihat sebuah pintu keluar menuju suatu tempat di sebelah gedung gereja. Terlintas di pikirannya untuk melihat-lihat keadaan sekitar. Lagipula, niatnya ke Amerika bukanlah untuk beribadah, tetapi jalan-jalan. Bagai pencuri, Sakura mengendap-endap menuju tempat itu.
Ternyata pintu itu terhubung langsung ke taman gereja. Sakura merasa lega, ia menghirup udara segar sebanyak-banyaknya. Lalu, ia terpaku ketika tanpa sengaja melihat ke arah kanan. Pada satu sosok di atas bangku dekat patung – patung malaikat besar dengan sayap terbuka.
Bunga-bunga menaburkan aromanya yang lembut, sedangkan cahaya matahari dari kejauhan membuat pantulan yang kemilau pada sosok pria pucat yang sedang digayuti terpaan angin.
Sayup-sayup Sakura mendengar bibir pria itu menyelipkan ayat-ayat di antara senyapnya suasana area gereja di siang itu.
"Tuhan akan menjaga engkau, Ia di sampingmu untuk melindungi engkau." (Mazmur 121 : 5)
Bagai mantra, Sakura turut mendekat seiring pria itu melantunkan setiap ayat yang ia baca dari sebuah buku di tangannya.
"Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3 : 15)
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3 : 16 )
Langkah ragu-ragu Sakura terhenti di sebelah bangku yang diduduki pria itu. Bersamaan dengan langkah akhir Sakura, pria itu seketika menutup bukunya. Sang pria menoleh dan mendapati Sakura terdiam karena ditatap olehnya.
"Ada yang bisa kubantu, Nona?" tanya pria itu sopan.
"E-aku.... " Sakura menggaruk lehernya, salah tingkah. "Hanya melihat-lihat."
Sakura melirik, pria itu tersenyum padanya.
"Kau bukan warga sini, ya?" tanya pria itu.
Sakura mengangguk.
"Silahkan duduk," sambungnya dan menggeser tempat duduk.
"Terima kasih," sahut Sakura duduk di sebelah pria itu. "M-maaf jika aku mengganggumu. Kau bisa melanjutkan doa-doa itu."
"Ini?" kata pria itu mengangkat buku bersampul warna hitam di tangannya, "Aku hanya mengisi waktu luang. Kau sendiri, kenapa tidak ikut berdoa di dalam?"
"Aku ke sini untuk liburan bukan berdoa," sahut Sakura lucu. Pria itu sedikit terkekeh karenanya. "Lagipula, kenapa banyak orang ke gereja hari ini? Bukankah hari ini, hari Rabu?"
Mata pria itu memandang naik-turun ke arah Sakura. Dari kaki hingga kepala. Sakura tidak tahu ia sedang diperhatikan. Gadis itu menatap lurus ke depan mengalihkan pandangan dari pria pucat yang cukup tampan menurutnya. Kontak mata hanya akan membuat Sakura gugup.
Pria itu hanya tersenyum lalu berkata, "Mungkin ... mereka sedang ketakutan dan mencari perlindungan."
.....
Rosa Mystica atau Mystic Rose adalah gelar Maria dalam pengabdian Maria Katolik. Hal ini ditemukan di Litani Loreto mengacu pada Rose of Sharon, sebuah keyakinan alegoris yang berfokus pada Perawan Maria sebagai perantara perantara Mediatrix.
.....
Novi S
5 Nov' 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon In The Purge
Fiksi PenggemarSakura tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan terjebak di malam 'purge' yang penuh darah. Niatnya pergi ke Amerika adalah untuk berlibur menjenguk pamannya, Kakashi. Namun, ia pergi di waktu yang tidak tepat. Yakni, ketika malam 'purge' dilaksana...