Baru aja gue ngirim pesan itu, hyunbin langsung nelfon gue. Ya mau ga mau gue angkat, walaupun lagi sama Jisung.
"Ada apa?"
"Kamu yang kenapa! Kok malah nanyain aku sih? Sekarang dimana? Kamu masih bertemu sama bosku?"
"Iya"
"Sudah, berhenti aja ditengah jalan. Aku jemput kamu pake motor biar cepet. Kamu di daerah mana?"
"Hongdae"
"Dekat. Yasudah, turun dari mobilnya sekarang!"
Pip
Teleponnya dimatiin. Jisung natap gue bingung.
"Siapa?"
"Hyunbin"
Jisung cuma ber - oh ria. Terus dia nyalain mobilnya. Baru aja mau masukin gigi, gue nyetopin.
"Aku turun disini aja, ada janji sama Hyunbin"
Jisung natap gue heran.
"Tapi.."
"Gapapa, Jisung. Aku beneran ada janji sama Hyunbin. Terimakasih untuk hari ini," jawab gue sambil naro handphone di tas.
"Inget ya, ini hari pertama kita. Kamu jangan pulang malem - malem. Nanti aku ktalk hyunbin biar nganter kamu dengan selamat. Terus juga kalo kamu udah sampe rumah, kabarin aku."
Gue cuma ngangguk. Jisung manis.
"Roranda?"
"Hm?"
"Aku sayang kamu"
Gue cuma bengong sebentar terus keluar dari mobil. Jisung buka kaca mobil dan lagi - lagi tersenyum, sambil bilang "hati - hati."
**
Hyunbin udah sampe. Dia cuma pake kaos oblong item sama training. Keliatan banget buru - burunya dari rumah karena biasanya Hyunbin gapernah berkeliaran pake baju begitu doang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu ga kenapa - napa kan?" tanya Hyunbin sambil megang erat kedua bahu gue.
"Aku gapapa, aku minta kamu kesini cuma mau curhat," jawab gue sambil ketawa.
Terus gue dijitak sama dia.
"Lain kali jangan buat orang jantungan. Udah, ayok ke rumah aku aja"
"hah? rumah kamu bin?"
"maksud aku, apartemen"
Terus gue naik ke motornya Hyunbin. Cardigannya Jisung masih bertengger di pinggang gue. Yaaaa.. berguna juga buat nutupin paha gue pas di motor.
Sesampainya di apartemenn Hyunbin, gue cuma bisa melongo. Bagus banget jir??? Ah, emang orang kaya mah beda lah. Ini baru apartemen, gimana rumah aslinya dia?
"Maaf kalo berantakan. Udah, langsung cerita aja," hyunbin nyuruh gue duduk sedangkan dia ngambil soda di kulkasnya.
Setelah gue ceritain semuanya ke Hyunbin, Hyunbin cuma bisa diem. Gatau kenapa, dia malah males buat nanggepin cerita gue.
"Jadi.. bosku langsung suka ke kamu? Bahkan nyaman dan ngajak serius?"
Gue ngangguk.
"Umur dia emang udah cukup sih buat serius. Apalagi dia udah bercukupan," jawab Hyunbin.
"Hah? Emang dia umur berapa?"
"27"
GUE LANGSUNG KAGET. Ya walaupun umur internasionalnya 26, tapi sama aja kali??? Dia keliatan muda banget!
"Tapi aku gaheran kalo Jisung langsung nyaman sama kamu"
"Emang kenapa bin?"
"Kamu cantik"
"Serius donggg, aku gamau bercanda"
"Aku serius. Aku dan Jisung juga punya harapan yang sama. andai kamu itu orang korea, bukan orang luar negeri."
