q

760 143 2
                                    

ada pepatah mengatakan kalo hidup itu ga segampang membalikan telapak tangan.

dan akhirnya, gue setuju dengan perkataan itu. hidup gue semakin lama semakin sulit. gue gabisa bergantung terus sama Jisung karena dari awal gue memulai semua ini sendirian.

nilai gue anjlok. semua itu dikarenakan gue yang gabisa men-schedule waktu dengan benar. bahkan gue sering absen dan nilai uts hampir semuanya gaada yang nembus a.

kalo begini caranya, beasiswa gue bisa dicabut. Jisung udah bilang ke gue, masalah biaya gausah khawatir. tapi gue punya prinsip, gue gaboleh jadi parasit di negeri orang.

saat jisung bilang kaya gitu, ada dua hal yang buat gue seneng sekaligus sedih.

pertama, gue gausah mikirin biaya hidup gue disini. gue cuma fokus belajar dan belajar, ga kayak dulu yang harus kerja sambilan untuk biaya tambahan.

kedua, gue bisa lama disini bersama Jisung. kalian boleh bilang gue egois karena lebih ngejadiin cinta untuk alasan paling kuat bertahan dibanding pendidikan.

ketiga, gue bakal amat sangat menyesal. di korea gue membawa nama negara. banyak orang yang menginginkan beasiswa ini, tapi gue sukses membuang itu dengan mudahnya.

keempat, sudah pasti gue bakal dipandang rendah bukan?

**

"kau sedih?" tanya jisung sambil meluk gue.

"bohong kalau aku bilang tidak"

"lalu mau bagaimana lagi? aku kan sudah menawari tawaran bagus, kenapa kau tak ambil?"

"ini semua bukan karena uang, jisung. aku punya banyak alasan"

"menangislah, tak apa. aku tahu ini sulit"

enggan rasanya memperlihatkan tangisan gue kepada orang yang jelas - jelas gue sayang.

"asal kau tahu, aku sangatlah cengeng. aku gampang menangis, bahkan terhadap hal - hal kecil"
"hanya didepanmu saja aku berpura - pura kuat"

"intinya?"

"kau memang roranda ya? tak suka berbelit - belit haha"
"menangislah semaumu. tapi janji kau akan tersenyum setelahnya. jangan ada pikiran negatif dan teruslah berjalan lurus kedepan"

otomatis air mata gue udah gabisa terbendung lagi. tumpah gitu aja. pertahanan gue runtuh karenanya. jisung cuma ketawa saat melihat ekspresi nangis gue yang jelek abis. katanya muka gue bener - bener gapantes buat diliat. kurang ajar.

"lihat aku" jisung langsung serius tiba - tiba.

"hm?"

"saat sedang menangis, kau harus memelukku bukan?"
"tapi karena kau tak melakukan itu, aku akan menghukummu"

"jisung - ssi, sedang berbicara apa sih? haha"

lucu. jisung menarik badan gue ke dekapannya dan mencium bibir gue dengan sigap. yang tadinya kita berdua duduk, jadi setengah tiduran di sofa. jisung ahli juga dalam hal ciuman, sampe - sampe gue harus nendang dia biar ga melewati batas.

"sekarang, gausah kerja lagi untuk sementara"

"kenapa?" tanya gue kaget.

"karena kamu harus memperbaiki nilai mu. saat kau lapar atau butuh sesuatu, telepon aku. itulah gunanya pacar"

"tapi.."

"aku akan memberitahu hyorin dan hyunbin agar selalu mengawasimu. aku tak ingin kau menjadi anak terlantar di korea haha"



jisung.. emang baik ya?





bunda, maaf, kayaknya anakmu ini harus membalas budi dengan mencium jisung selama 5 menit deh????


●●●

lama - lama makin gajelas ya, aq jadi sedih bikos ini terlantar :( ini kurang seru tapi aku mau bertanggung jawab buat nyelesaiin ini walaupun gaada yg mau tau juga sih?wkwk

desire ㅡ Yoon Jisung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang