"Limbo"

150 2 0
                                    

Limbo (bahasa Latin: limbus, artinya: tepi atau batas, merujuk pada "tepi" neraka), dalam teologi Gereja Katolik, adalah suatu gagasan spekulatif mengenai kondisi kehidupan setelah kematian bagi mereka yang meninggal karena dosa asalnya tanpa ditetapkan untuk masuk dalam kutukan neraka. Para teolog abad pertengahan dari Eropa barat menjelaskan bahwa "dunia bawah" (neraka, hadesinfernum) dibagi menjadi 4 bagian yang berbeda: neraka terkutuk (sebagian menyebutnya Gehenna), purgatorium, Limbo para Bapa (limbus patrum), Limbo para Bayi (limbus infantium). Namun Limbo para Bayi bukanlah doktrin resmi Gereja Katolik.

Kebangkitan Kristus juga membangkitkan Adam dan Hawa dari Limbo (ikonografi Ortodoks Timur di Chora Church, Istanbul)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebangkitan Kristus juga membangkitkan Adam dan Hawa dari Limbo (ikonografi Ortodoks Timur di Chora Church, Istanbul)

"Limbo para Bapa" (bahasa Inggris:Limbo of the Fathers, bahasa Latin:limbus patrum) dipandang sebagai keadaan sementara bagi mereka, terlepas dari dosa-dosa yang telah mereka lakukan, yang meninggal dunia dalam persahabatan dengan Allah namun belum dapat masuk dalam surga sampai dengan penebusan oleh Yesus Kristus (lihat:Kebangkitan Yesus). Istilah ini merupakan sebuah nama pada abad pertengahan untuk menyebut satu bagian dari dunia bawah (underwold), yaitu hades (bahasa Ibrani:sheol), dimana para bapa atau orang benar dari Perjanjian Lama diyakini berada di sana menantikan turunnya roh Kristus kepada mereka melalui kematian-Nya untuk membebaskan mereka. Katekismus Gereja Katolik (KGK) 632-633 menjelaskan bahwa Kristus turun ke 'neraka' (bedakan dengan "neraka terkutuk") untuk membebaskan orang-orang benar yang meninggal dunia sebelum Dia. Hal ini merupakan arti pertama atas apa yang diberitakan oleh pewartaan para rasul mengenai turunnya Kristus ke tempat penantian orang mati: "Yesus, layaknya semua manusia, mengalami kematian dan jiwa-Nya masuk ke tempat perhentian orang mati. Namun Ia turun ke sana sebagai Juru selamat, memaklumkan Kabar Gembira kepada jiwa-jiwa yang tertahan di sana." KGK tidak menggunakan kata "Limbo".

Lukas 16:22 berbicara tentang "pangkuan Abraham", di mana Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur mengikuti para penulis Kristen awal, yang memahaminya sebagai suatu keadaan sementara bagi jiwa-jiwa yang menanti untuk masuk surga. Akhir keadaan tersebut adalah Kebangkitan Orang Mati (penafsiran umum di Gereja Timur) atau turunnya Kristus ke tempat penantian (bahasa Latin: Descensus Christi ad Inferos), yang merupakan penafsiran paling umum di Gereja Barat dan diadopsi juga oleh sebagian kalangan di Timur.

Doktrin yang dinyatakan dengan istilah "Limbo para Bapa" pernah diajarkan, misalnya oleh Klemens dari Aleksandria, seorang Bapa Gereja Timur, yang menuliskan mengenaihades (The Stromata, Buku VI - Bab VI).

Limbo para Bayi (bahasa Latin: limbus infantium, limbus puerorum) adalah suatu hipotesis tentang status permanen dari bayi-bayi yang meninggal sebelum di baptis; mereka terlalu kecil untuk dapat melakukan dosa-dosa pribadi, namun belum dibebaskan dari dosa asal. Spekulasi teologis Katolik baru-baru ini cenderung menekankan pada pengharapan, walau tidak secara pasti, bahwa bayi-bayi ini mungkin mencapai surga, bukan keadaan yang semestinya di Limbo. Meskipun Gereja Katolik memiliki satu doktrin yang telah didefinisikan secara dogmatis pada dosa asal, namun tidak dijelaskan perihal nasib bayi-bayi yang belum dibaptis; para teolog diberi kebebasan untuk mengusulkan berbagai teori menyangkut hal ini, dimana magisterium Gereja pun bebas untuk menerima atau menolaknya. Limbo adalah salah satu teori ini.

AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang