'Kita akan bersama kembali, sayang'
Happy Reading ^^
[Present Time]
Overlord atau Han Jumin termenung saat kembali mengingat ia mulai menyerang mereka dan menghisap sihir-sihir mereka saat perang terdahulu. Walaupun berakhir ia kalah telak hingga jiwanya kembali tersegel, namun untungnya ia berhasil menghisap salah satu sihir King Izayoi yaitu Soul Requiem. Bahkan ia tidak menyangka jika ia akan bertemu dengan teman-teman lamanya.
Masihkah mereka pantas menyandang status temanku?
"Jumin-ah..."
"Jauhkan tangan kotormu dari wajahku!" Maki Jumin saat King Izayoi berusaha mengusap sayang wajah seseorang yang sudah ia anggap seperti adiknya.
Mengingatkannya kembali pada adik terkasih.
"Maafkan aku, Jumin-ah.." sesal King Izayoi.
"Maaf katamu? Cih sudah terlambat!"
Para Romeo itu menatap bingung pada kakek mereka yang seolah berada di posisi bersalah, "Kakek, ada apa sebenarnya?" Tanya King Woohyun.
King Izayoi menatap sendu Jumin yang masih enggan menatapnya, "Apa kalian sudah mengetahui bahwa adikku meninggal karena sakit?"
Para Romeo itu mengangguk, kini King Lloyd berbalik menatap mereka, "Sebenarnya.. kamilah yang membunuh adiknya.." lirih Lloyd sembari melirik ke arah Izayoi.
"A-APA?!"
"Bagaimana mungkin kau membunuh adikmu sendiri, Yang Mulia?!" Tanya King Woohyun yang tak percaya bahwa Raja sekaligus kakek yang ia banggakan, tega membunuh adiknya sendiri.
"Tidak ada cara lain, Woohyun-ah."
"PEMBOHONG!! PASTI ADA CA-"
"APA KAU YAKIN JIKA ZEN SENDIRI YANG MEMINTA UNTUK DIBUNUH?!" Mereka semua tersentak saat King Izayoi membentak Jumin.
"Aku..mendengar telepati Zen untukku..." ujarnya dengan nada bergetar.
'Hyung..kumohon bunuh aku!'
"Izayoi begitu bingung saat itu, Jumin-ah. Bahkan kami yang diberitahu olehnya juga merasa buntu untuk mengembalikan Zen seperti semula.." lanjut King Lloyd.
"Hingga kami memutuskan untuk mengakhiri penderitaannya, Jumin-ah." Ujar King Zack menimpali.
"Maafkan kami..." lirih King Alex kemudian.
Jumin menatap mereka berkaca-kaca dan menggeleng, "Tidak...hahahha.. Aku tau itu tidak mungkin... Tidak..."
Jumin menangis, meluapkan segala kesedihan yang ia pendam selama ini. Para Deities dan Romeos itu menatap sendu dirinya yang terlihat sangat menyedihkan.
King Izayoi perlahan menutup matanya, kembali mengingat ucapan telepati adiknya saat terakhirnya.
'Hyung... katakan pada Jumin bahwa aku mencintainya, dan aku menunggunya di surga...'
Sang Deity werewolf itu kini membuka matanya, dan menatap sendu Jumin, "Zen..berpesan padaku.. bahwa ia mencintaimu, dan menunggumu di tempat yang lebih indah, Jumin-ah.." setelah King Izayoi mengucapkan itu, perlahan tubuhnya menjadi transparan. Begitu juga dengan Deities lainnya.
"Tidak..itu bohong.. BOHOONGG!!! Hiks.. Zen..."
"Uri Jumin-ah.. Maafkan kami, dan terimalah kematianmu dan Zen agar arwah kalian bisa tenang menuju peradilan Tuhan.. Ka..mi... akan menunggu ka..li..an.. di..sana..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Romeos
FanfictionEmpat namja berbeda fisik dan berbeda tempat. Raja yang menjaga sebuah dunia dari empat arah, dan merupakan keturunan terakhir di kerajaan mereka masing-masing. "Cinta? Itu hanya menipumu." - Nam Woohyun, King of Aura Castle (North) "Hanya tarian ya...