Chapter 16 : The Guardian of Dragoon, Phoenix

983 88 375
                                    

"Yeah, aku seorang Dragoon. Dan Phoenix ini adalah penjaga kami yang sebenarnya."

"A-APA?!"






Happy Reading ^^









"APA KAU BILANG?!"

Namja berambut ungu itu menunduk ketakutan, bahkan ruangan singgasana tuannya hanya terisi oleh aura penuh kemarahan, "H-hamba.. tidak menyangka jika Molotov menampakkan diri, hingga akhirnya mati-"

"Khekhkehke HAHAHAHAHHAA~"

"Yang Mulia?"

Namja rupawan itu menghentikan tawanya, "Biarkan saja makhluk berisik itu. Aku benci makhluk yang suka seenaknya."

Keduanya terdiam, hingga suara Overlord mengisi kembali, "Jadi, mereka sudah bertemu dengan para Dragoons itu.. Hmm.."

"Invicible." Bisik Overlord, perlahan muncullah suara namun tubuhnya tetap tak terlihat.

"Yes, my Lord."

"Lemahkan barrier pintu masuk menara ini bersama Clangorah dengan mantra-mantra milik kalian."

Clangorah membulatkan matanya bahkan Invicible kini menampakkan wujudnya, yang sedang bersimpuh di hadapan Tuannya, "K-kenapa-"

"Aku tidak menerima penolakan."

Suara berat sang Overlord mampu membungkam kedua Magesnya, hingga akhirnya mereka mengiyakan, "Yes, my Lord." Perlahan sayap hitam besar milik Clangorah melebar dan menutupi dirinya, seiring dengan itu tubuh Invicible perlahan menjadi transparan.

Sang Overlord menyeringai setelahnya, "Aku tidak sabar untuk merasakan mana milik manusia Outworlders itu."

Anggap aja dia pake jubah mewah dan lain-lain, aku ga nemu masa :"))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja dia pake jubah mewah dan lain-lain, aku ga nemu masa :"))


Perlahan, tatapannya menyendu, kemudian ia kembali menyesap anggur merahnya, 'Aku akan membalaskan dendammu, seperti waktu itu sayang..'

.
.
.

"Apa yang Yang Mulia pikirkan?"

Saat ini Clangorah dan Invicible melangkah bersamaan, "Entahlah. Yang jelas Yang Mulia hanya ingin kita melakukan perintahnya." Ujar Clangorah dengan tenang.

Clangorah menyeringai, "Setidaknya, aku yakin Yang Mulia ingin melindungi bagian-bagian jiwanya di dalam tubuh Outworlders itu."

"Aku juga berpikir seperti itu." Jawab Invicible sembari membaca bukunya.

Namja berambut ungu itu menyisir rambutnya dengan jemari panjangnya, "Kita tidak boleh ceroboh, atau kau akan merasakan nasib seperti Molotov." Ujarnya dingin dan menyeringai pada Invicible, kemudian melangkah pergi begitu saja.

The Last RomeosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang