CHAPTER 3

7K 433 3
                                    

Jungkook menoleh kan kepalanya ke arah ku. Sontak aku kaget dan langsung mengalihkan pandanganku dari wajah jungkook.

"Ada apa? Kenapa kau melihat ku seperti itu? Apa ada yang terlihat aneh dari ku?" tanyanya dengan suara khas nya yang selama ini hanya dapat ku dengar dari speaker laptop atau handphone ku saja.

Tapi sekarang dia seorang jeon jungkook ada di depan ku. Bertanya kepada ku. Menatap ku dan makan malam bersama ku. Walaupun bersama orang tua tapi aku merasa dunia ku melayang entah kemana.

"Heii, mengapa melamun?" Ucap dia sambil mengibas ngibas kan tangan nya di depan wajah ku. Aku tersadar dari pikiran ku tadi. Semua yang ada di sana matanya bertuju pada ku.

"Ahh, tidak apa apa" kata ku berdusta.

Tuhan maafkan aku untuk kali inii -batin ku berbicara meminta ampun

"Sudah ayo kita mulai makan malam nya silahkan di makan makanannya" ucap ayah ku

Keheningan menyelimuti kami berdua, aku dan jungkook. Tidak ada yang ingin membuka pembicaraan hanya ada dentingan piring yang terdengar.

Setelah beberapa saat acara makan malam selesai. Ayah ku dan ayah jungkook membicara kan suatu hal yang serius di ujung sana. Aku tidak dapat mendengarnya karena mereka mengecilkan suara mereka.

"Ekhem.." Jungkook mengeluarkan suara sontak mata ku langsung mengarah ke arahnya.

Dia melihat ke arah ku dengan senyuman yang selama ini aku lihat di layar laptop ku. Aku menatapnya sambil mengangkat alis sebelah, aku berharap dia mengerti dengan cara ku ini tanpa mengeluarkan suara.

Dia hanya menggeleng kan kepalanya. Aku melihat rambutnya yang bergoyang karena celengan nya tadi itu serta senyum yang memperlihatkan gigi kelincinya. Aku merasa dunia ku hilang seketika seperti nya arwah ku sudah melayang entah kemana.

kami tidak melepas tatapan satu sama lain. Sampai akhirnya suara Ibu menyadarkan Kita.

"Ekhem, mau sampai kapan kalian bertatapan seperti itu?"

Sontak aku memutuskan kontak mata dengan jungkook. Dia pun sama, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Kami berdua merasa malu, aku hanya bisa menundukan wajah ku. Aku yakin sekarang muka ku sudah merah seperti kepiting rebus.

"Ok, sekarang kita langsung ke intinya saja" Suara ayah membuat kepala ku terangkat. Aku bingung, inti? Maksudnya apa?

Ke empat orang tua yaitu ayah jungkook, ayah ku, ibu jungkook dan bu ku yang kini di depan ku kini saling tatap satu sama lain dan mengangguk meyakin kan satu sama lain.

Aku hanya dapat menatap mereka dengan wajah bingung. Kakak ku yang duduk di sebelah ku hanya dapat menggegam tangan ku dengan erat.

Dapat ku rasakan jika tangan kakak ku yaitu jimin oppa berkeringat dan sedikit bergemetar.

Ada apa? Kenapa jimin oppa seperti ini? Jarang sekali dia seperti ini. Apa dia sakit? - batin ku berbicara sambil memandang wajah jimin oppa.

"Oppa..." panggil ku sukses membuat dia sedikit terkejut dan itu tambah membuat ku bingung.

"N-ne, ada apa?" tanya nya sambil mentapku. Ini kesempatan bagus untuk mencari jawaban di matanya.

Dia menyembunyikan sesuatu dari ku. Kenapa dia menyembunyikan nya ? Apakah rahasia itu sangat penting?
Dia gugup saat menjawab ku tadi.

"Tidak ada apa apa hanya memanggil saja" kataku menunduk kan kepala dan menarik tangan ku dari genggamannya.

"Yeon ji ~ ah" panggil ayah membuat ku menatap ayah yang ada diujung meja.

"Maaf kan ayah selama ini telah memperlakukan dirimu sangat kejam. dan tolong maaf kan ayah untuk sekarang karena semua akan datang tiba tiba dan tidak ada yang tau. Jadi kamu akan menerima semua yang akan ayah perintahkan kepada mu kan?" kata kata ayah membuatku bingung setengah mati.

"Nee.. Aku akan menuruti perintah ayah apapun itu" ucapku sesopan mungkin. Walaupun aku tau ayah Mulai berubah entah kenapa aku juga tidak tau.

"Baiklah jika kau akan menerima semua perintah ayah dan memaafkan ayah. Jadi tolong lah kau menikahi Pria di depan mu" ucapan ayah mampu membuatku tersedak ludah ku sendiri.

Aku berusaha untuk menahan sebuah teriakan yang sepertinya akan keluar dari mulut ku. Aku tau dia memang idol yang sangat ku sukai tapi jika menikahinya ini sangat sulit karena aku menyukai nya hanya sebagai idol bukan sebagai pacar atau pun suami.

Aku hanya bisa menutup mata, menggepal kan kedua telapak tangan ku yang kini telah basah oleh keringat dan menghela nafas pendek lalu aku membuka mata.

"Ne.. Aku akan menikahinya tapi atas masalah apa sampai aku di perjodohkan seperti ini?" aku berusaha mengontrol emosi ku.

"Keluarga jeon pernah memberi bantuan kepada perusahaan kita jadi sebagai kesepakatannya kau dan jungkook menikah. Setau ayah kau sangat menyukai nya bahkan saat tengah tertidur pun kau mengigau nama dia"

Aku malu setengah mati karena jungkook tidak berkata apa apa hanya menatap ku dan menunggu jawaban 'apa yang tadi di katakan ayahmu benar?'

"Kapan akan di lakukan pertunangan nya dan kapan di lakukan pernikahannya?" tanya ku dengan malas dan bersender di senderan kursi.

"Dua hari lagi kau akan tunangan dan dua hari setelahnya kau akan menikah" kata ibu sontak membuat ku duduk tegap dan membulat kan mata.

"Apakah itu tidak terlalu cepat? Terus bagaimana bisa mempersiapkan kartu undangan, gedung pernikahan, dan bla bla bla" perlahan lahan suara ku mengecil dan hilang tiba tiba pandangan ku kosong.

Tidak tau kenapa rasanya aku ingin menangis menghadapi pedihnya kehidupan ini. Bahkan tahun ini adalah aku menginjak sweet seventeen tapi aku mendapat kan hadiah yang sangat buruk.

"Yeon ji ~ ah kau tidak perlu menyiap kan apa apa lagi karena kami sudah menyiapkan nya dari lama dan kau tinggal fitting baju saja sudah deh beres" kata ibu jungkook dengan enteng.

"Eoh, aku mengerti baiklah sudah sampai sini saja pembicaraan kita. Oppa bisa kita pulang sekarang kepala ku pusing" ucap ku sambil menarik lengan baju kakak ku.

"Hmm.. Baiklah ayo kita pulang. Ayah ibu kami pulang dulu yaa.. Tante om kami permisi ya.." kata kakak ku sambil membungkukan badannya. Aku pun sama. Tapi mataku masih memancarkan tatapan kosong.

Sudah lah semua sudah terlambat aku sudah menerima dan semua ini ada lah perjanjian jadi mau tidak mau aku menerima nya. Baiklah aku akan menjalaninya dengan baik.

________::::::::________

Yeayyy yuhuuuuu aku up maap yak masih pendek nanti kapan kapan akyuh bikin yang pyanjyang yahh🎉🎉🎉

Kiss kiss dari jongkok eh salah dehh jungkook maksud ekye babay😘

My Husband  - Jeon jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang