CHAPTER 6

5.8K 369 7
                                    

Eh, di sini bunny mau bilang kalo bunny masih menentukan di privet atau gak? Tapi mungkin saat hini gak dulu sampe ini cerita selesai baru nanti kalo udah beberapa hari dari selesai. Bunny privet ok!? Jadi don't worry bunny masih baek kok tenang aja. Ok?

Happy reading.😊

****************--------**************

Aku membuka pesan dari jungkook.

Jeon Jungkook

Hai
Yeon ji ~ ahh
Ber istirahat lah, besok hari special kita.

Mata ku membulat seketika. "Ya! Ada apa dengannya? Mengapa tiba tiba dia mengirim pesan kepada ku? Sudah lah membuat ku semakin pusing. aku mendumel dumel sendiri. Aku tidak dapat tidur kembali. Bagaimana ini!?

Aku berjalan menuju kamar mandi. Aku membersihkan badan ku. Lalu aku turun ke bawah. Aku mengambil beberapa cemilan di dapur lalu masuk lagi ke kamar ku. Lalu aku menyalakan laptop ku untuk live streaming drama kesukaan ku.

Tidak terasa hari sudah sore, langit senja sudah terlihat. Matahari mulai turun. Drama yang ku tonton pun sudah selesai.

Aku bergegas untuk mandi. Setelah mandi aku mengeringkan rambut ku yang panjang ini di depan meja rias. Aku menyisir rambut hitam kecoklatan.

Aku memikirkan bagaimana nasib ku besok? Aku sangat gugup dan takut saat ini. Diriku sendiri juga tidak dapat menyangka jika aku akan menikahi bias ku sendiri. Ini seperti mimpi.

Aku sangat mengidolakannya tapi bagaimana jika nanti fans tau? Fans akan menyerbu diriku dengan caci maki? Mungkin?

TOK.. TOKK...

Suara ketukan pintu Membuyarkan lamunan ku.

"siapa? Kenapa?" teriak ku dari tempat.

"Ini bibi, non. Nyonya memanggil. nona di suruh ke bawah"

"Oh, baik lah tunggu sebentar"

Aku menyisir rambut ku lagi. Lalu ber cermin.

"Aku pasti bisa menjalani semua ini! Semangat !!!!" Diriku meyakinkan diriku sendiri.

Aku berjalan menuju ruang keluarga. Di sana ada ibu dan ayah. Begitu melihat ku ayah yang pertama kali tersenyum. Setelah itu baru ibu.

Aku duduk di hadapan ayah dan ibu. Tanpa basa basi aku langsung menanyakan intinya.

"Ada apa ibu memanggil ku?"

"Ah~ tidak ada apa apa hanya melihat keadaan mu saja"

"Ooh" Diriku mer O ria

"Yeon ji ~ ah" ayah memanggil ku dengan menatapku

"Ya? kenapa?"

"Kau tau kan besok hari paling special di keluarga kita? Ayah harap kau tidak keberatan dengan semua ini"

"Tidak ayah, aku tidak keberatan. Bahkan aku sangat menyukainya karena aku dapat menikah dengan orang yang sangat aku sukai"

Ayah pun cuma terkekeh mendengar kata kata ku. Setelah pembicaraan kita semua pun makan malam bersama. Tapi malam ini beda. Jimin oppa tidak pulang cepat. Jimin oppa pulang larut malam nanti.

*********######**********

Hari ini, dimana hari yang sangat ku tunggu tunggu. Hari yang sangat menbahagia kan bagi keluarga Park dan keluarga Jeon.

Aku berjalan menuju altar. Di gandeng nya tangan ku oleh ayah ku. Hati ku berdegub dengan kencang.

Di depan sana aku melihat Jungkook sangat lah tampan. Dengan memakai jas. Aku sekarang berada di depan Jungkook.

"Jaga lah Putri ku Jungkook" ayah melepaskan tangan nya dari tanganku. Lalu pergi ke tempat dimana ibuku berada.

Aku berdiri di depan pendeta. Aku dan jungkook mengucapkan janji suci dan memasang cincin.

"Selamat, Kalian sah menjadi suami istri. Pemelai lelaki boleh mencium pemelai perempuan"

Jantung ku berdegub dengan kencang. Walaupun tidak banyak yang datang ke acara ini tetapi tetap saja ada rekan rekan ayah yang melihat.

Jungkook melangkah kan kaki nya, menghapus jarak di antara kita. Perlahan dia mendekatkan wajah nya ke arah wajah ku. tangan kanannya terjulur ke tengkuk ku.

Aku menutup mataku rapat rapat. Beberapa detik kemudian aku dapat merasakan benda kenyal yang menempel di bibir ku. Aku yakin itu bibir seorang namja yang sudah resmi menjadi suamiku sekarang.

aku hanya dapat mendengar teriakan kebahagian dari penonton. Dia melepas ciumannya. Aku membuka mataku. Aku menatapnya dengan tatapan kosong tapi dengan cepat aku menyadarkan diri ku sendiri.

Aku tersenyum sambil menghadap ke arah penonton. Jungkook juga melakukan hal yang sama.

Sekarang satu per satu orang memberi selamat kepada ku dan jungkook. Setelah semua rekan bisnis ayah dan ibu ku sudah. Aku mendudukan diri di kursi yang sudah di sediakan.

Jungkook melakukan hal yang sama. Dia duduk di samping ku. Aku menatapnya sambil membayangkan apa yang akan terjadi nanti saat di malam pertama.

"Ahh... Lelahnya" Jungkook membuka jas putih nya.  Dia menoleh ke arah ku. Sontak aku mengalih kan pandangan ku ke arah tamu yang sedang berpesta di acara ini.

"Mengapa kau melihat ku seperti itu?" tanya nya sambil melihat ku.

"Eoh? Melihat? Melihat apa?" Jawab ku gugup.

"Mengaku sajalah. Kau tadi memperhatikan wajah ku yang tampan ini kan?"

"Tidak! Kau nya saja yang terlalu percaya diri"  aku jamin seratus persen kalau muka ku sudah seperti kepiting rebus karena malu sudah ketahuan.

"Kalau kau tidak memperhatikan ku. Mengapa wajah mu seperti tomat merah sekali. Kau pasti malu karena ketahuan menatap wajah tampan ku ini.  Sudah lah tidak usah di per masalah kan lagi pula tidak apa apa jika kau memperhatikan suami sendiri" Kata kata terakhir yang keluar dari mulutnya membuat ku terharu.

"Ya! YeonJi! Jungkook! Kalian........." ucap orang itu lalu berjalan mendekat ke arah kami. Kami bertukar pandangan.
.
.
.




"Bagaimana dia bisa di sini?"

TBC..

Yeay akhirnya up juga 🎉🎉

My Husband  - Jeon jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang