Dalam perjalanan pulang aku dan jimin oppa di selimuti oleh keheningan malam. Tidak ada yang membuka pembicaraan di antara kita.
Sampai di rumah pun tidak ada yang membuka suara, seperti di bisukan oleh angin malam.
Aku berjalan menuju kamar ku di belakang ku ada jimin oppa yang mungkin ingin ke kamar nya juga.
Saat aku ingin membuka pintu kamar ku, aku merasa jika kakak ku masih berada di belakang ku. Aku membalikkan badan ku. Tepat sekali di situ kakak ku menatap ku dengan tatapan sedu.
Aku hanya menaikan alis sebelah. Dia memegang kedua tangan ku dan menarik nafas yang panjang. Jadi kurasa dia akan berbicara panjang.
"Yeon ji ~ah oppa minta maaf tidak memberi tau mu tentang ini. Oppa sangat sangat minta maaf atas semua ini. Seharus nya oppa memberi tau mu dari awal tentang perjodohanmu. Oppa tau kau sangat menyukai seorang Jeon Jungkook dan oppa ingin kau bahagia tapi oppa juga takut kau tersakiti olehnya karena ini pertama kalinya akan hidup bersama lelaki yang tidak pernah kau temui dan yang biasa hanya kamu lihat di layar TV atau handphone mu. Jadi jika kau sudah menikah nanti tolong lah jaga diri mu baik baik. Nee? Kalau kau ada masalah dengan nya bilang pada ku aku akan membantu mu. Ok?" setiap kalimat yang di keluarkan dari mulutnya itu membuat ku terharu.
"Ok, aku janji jika ada masalah aku akan datang ke oppa" ucapku langsung memeluk oppa ku. Aku menghirup wangi vanilla yang melekat di tubuh nya. Mungkin aku akan merindukan wangi nya jika aku benar benar menikahi seorang Jeon Jungkook. Artis terkenal karena sedang naik daun.
Jimin oppa membalas pelukan ku dan mengelus puncak kepala ku sangat halus, Dan itu membuatku nyaman dan enggan untuk melepas pelukan ini. Tak ku sangka perlahan demi perlahan aku memper erat pelukannya. Aku semakin larut dalam kenyamanan.
"Emm... Yeon ji ~ ah oppa susah untuk bernafas" suara jimin oppa menyadarkan ku. Aku langsung meregangkan pelukan tapi tetap tidak melepas pelukannya.
"Yeon ji ~ ah kenapa ? Ada apa? Kau tau? Kau memeluk ku hampir 20 menit." aku sedikit mengangkat wajah ku agar dapat melihat wajah nya. Dia tersenyum, senyum yang sangat manis.
"Tidak apa apa kok, aku hanya merasa nyaman ada di pelukan oppa aku tidak mau melepasnya. Aku kangen sekali dengan pelukan oppa." kataku sambil membalas senyumannya.
"Baiklah tapi kau harus tidur, besok kau kan sekolah" Oppa yang ingin melepas pelukannya langsung aku per erat pelukan itu.
"Tidak mauu..." ucapku sambil ber aegyo. Dia tertawa kecil. Lalu bertanya.
"Jadi maunya bagaimana?" katanya sambil mengelus kembali puncak kepala ku. Aku berfikir sebentar lalu tiba tiba ada ide di otak ku. Lalu aku menatapnya.
"Peluk aku sampai aku tertidur, bagaimana ? Malam ini saja. Ya?ya?ya?"
"Hmm... Baiklah ayo kita masuk ke dalam kamar" kita berjalan ke dalam kamar aku mengganti pakaian ku dengan piyama.
Aku tiduran di samping oppa ku yang sudah ada di atas kasur. Dia tidur ke arah ku lalu merentangkan tangan nya. Aku langsung masuk ke dalam pelukannya. Terakhir aku tidur dalam pelukannya itu dulu saat aku masih SD dan dia sudah SMP.
Aku menatap wajah kakak ku yang memejamkan matanya. Dia tidak berubah dari dulu. Dia benar benar mirip dengan ku. Bedanya hanya aku perempuan dan dia laki laki. Banyak orang yang bilang kita kembar. Padahal kita memiliki jarak umur yang lumayan jauh yaitu 3 tahun.
Aku larut dalam pikiran ku sampai suara menyadar kan ku.
"Mau sampai kapan kau menatap oppa seperti itu? Oppa tau, oppa sangat lah tampan tapi jangan di tatap seperti itu oppa jadi malu tau" kita berdua tertawa."Hahaha iya iya aku tau oppa ku yang satu ini sangalah tampan" Jimin oppa terkekeh mendengar kata kataku.
"Sudahlah tidur malam semakin larut"
"Baiklah ayo kita tidur" aku memper erat pelukanku dan terlelap.
*******.......********
Nitttt.... Nitttt....
Alarm berbunyi. Tidur ku terusik aku mematikan alarm itu. Aku merasa di samping ku kosong, mungkin jimin oppa sudah balik ke kamarnya.
Sekarang menunjukkan jam 5 pagi. Aku beranjak dan langsung mendi. 20 menitan aku selesai mandi. aku memasukan buku pelajaran ke dalam tas lalu turun untuk sarapan.
Aku melihat ada kakak, ibu dan ayah ku. Ibu dan ayah masih sibuk dengan Ipad nya. Aku sudah terbiasa.
"Pagi ayah, ibu, kakak" sambil duduk di samping jimin oppa.
"Hmm" jawab ayah dan ibu tanpa melihat ke arah ku. Berbeda dengan jimin oppa dia menatapku dan tersenyum.
"Pagi adik ku tercinta" sambil mengelus puncak kepala ku dengan penuh kasih sayang.
Aku memakan roti selai coklat di depanku. Selesai makan aku meminum susu putih.
"Ayo, oppa antar" Dia berdiri sambil membawa tas kerjanya, Dia juga seorang artis satu grup dengan jeon jungkook tapi bodohnya aku tidak pernah menanyakan tentang jungkook sama sekali tidak pernah karena aku tau kalo kakak ku satu ini pasti lelah.
"Heii, mengapa melamun ayo nanti kau telat" Suaranya menyadarkan ku.
"Eoh, nee... ne... Ayo kita berangkat" aku mengambil tas ku dan berangkat.
---- di dalam mobil ----
" Yeon ji ~ ah, apa kau benar benar menerima jeon jungkook?" tanya nya tiba tiba membuat ku heran.
"Hmmm... Aku akan menerima nya demi ayah yang sudah membesarkan ku walaupun tidak merawat ku" Tawa ku samar samar
"Ok, baiklah ingat besok kau akan bertunangan dengannya dan pasti ayah akan menaruh bodyguard di depan rumah agar kau tak bisa kabur. Hahaha kejam sekali ayah kita ya.." senyum paksaan terlihat di wajahnya.
Aku sudah sampai di sekolah dan langsung turun dari mobil jimin oppa. Aku berjalan memasuki wilayah kawasan sekolah.
Aku berjalan memasuki lorong anak kelas 3 - 2. aku kelas 3 - 6 . jadi kalau mau ke kelas harus melewati kelas kelas ini dulu.
Tiba tiba saat aku sudah hampir mendekat ke kelas semua gadis di sekolah langsung berlari ke arah ujung lorong dimana pintu masuk yang tadi aku lewati.
"Kyaaaaaa.... Dia sangat tampan... "
"Rupanya dia benar benar pindah ke sekolah kita"
"Uuh kenapa dia dapat mencuri hati ku!?"
"Wahh dia benar benar keren seperti pangeran"
Aku hanya menggeleng kan kepala lalu berjalan masuk ke kelas tanpa melihat siapa namja yang di teriaki oleh para gadis. Namja memperhatikan tingkah Yeon ji yang tadi tidak dapat melihatnya karena gerombolan gadis gadis di depannya.
Tapi berbeda dengan namja itu dia dapat melihat Yeon ji dari jauh karena dia memiliki badan yang tinggi. Terlihat senyuman kecil di wajah namja itu.
.
.
.
.
.
.
.Dia lah namja yang besok akan segera mengikat janji nya kepada gadis bernama Yeon ji itu. Dia lah namja populer bernama JEON JUNGKOOK.
TBC...
Yeay, akhirnya up juga maap yak agak lama bunny *nama panggilan* lagi sakit soalnya gara gara kemarin kehujanan. sorry jadi curhat😂😂. kalo ada yang minta reques double up nanti bunny double in cmn kalo gak ada ya udah gak jadi, ok? (*^▽^*)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband - Jeon jungkook✔
FanfictionPark Yeon ji istri dari Artis terkenal papan atas yaitu Jeon Jungkook. Mereka menikah hanya karena bisnis. . . Di sini hanya Yeon ji yang mencintai dan menyayangi Jungkook dengan sepenuh hati. Tapi berbeda dengan jungkook, Jungkook menikahi Yeon ji...