Chapter 16

4.9K 306 4
                                    

Disini aku sekarang. Di atas kasur sendiri tanpa jungkook, tanpa Jimin oppa. hanya di temani air mata yang terus mengalir. mengapa hidup ku menjadi berat sekali? apa salah aku menikahi jungkook? seperti nya tidak 'untuk awal' tapi sekarang?

sudah lah aku ingin melupakan semua masalah ini sejenak. aku memutuskan untuk tidur. Saat aku sudah mulai menutup mata dan mulai masuk ke alam mimpi tiba tiba handphone ku berdenting...

Ting.. Ting..

Line..

Hyemiii add you...

hyemiii

Kau membuat jungkook terluka? Dan kau membuatnya menangis? apa yang kau lakukan kepadanya! lihat saja besok aku akan memberi mu pelajaran! karena sudah membuat sedih uri bunny!

aku membelalak kan mata. bagaimana bisa dia mendapatkan line ku? siapa yang memberi tau ID nya? Tunggu! ahh, aku lupa dia kan kemarin mengecat ku lewat hp jungkook. jadi dia mengirim kontakku ke kontaknya lewat hp jungkook. hahaha, cerdiknya dia.

Yeon.ji
Aku tidak membuatnya terluka! Menangis?hahahaha, lucu sekali! Terserah lah kau ingin membully ku atau tidak. Aku tidak peduli.

Jujur sebenarnya aku sangat takut di bully lagi oleh hyemi. Bahkan lebam di badan ku masih tercetak jelas.

Sudah lah, aku tidak peduli. Lebih baik aku melanjut kan tidur ku...

~ Paginya ~

KRINGG... KRING...

Alarm berbunyi membuat ku terbangun dari tidurku. Dengan cepat aku mematikan alarm itu dan bangkit dari tidur ku. Aku mandi lalu siap siap. Aku keluar dari kamar.

Saat aku melewati ruang tengah untuk ke dapur. Aku melihat jungkook tertidur di sana. Aku merasa tidak tega melihatnya seperti itu. Kepalanya hanya di bantal kan bantal sofa.

Aku menaruh tas ku di meja lalu mengambil selimut dan bantal yang lebih nyaman yang ada di kamar. Aku menggantikan bantal yang tadi jungkook pakai dengan bantal kamar. Dan menyelimuti jungkook. Dapat ku cium bau alkohol yang menusuk indera penciuman ku.

Sungguh aku membenci bau alkohol! Benar benar membuat ku tidak tahan! Membuat ku sesak nafas! Uhh..

Aku beranjak ingin membuat sarapan. Tapi tiba tiba pergelangan tangan ku di genggam erat oleh tangan kekar siapa lagi kalau bukan jungkook. Dan itu membuat ku berbalik dan membelalak kan mata. Pasalnya Jungkook sudah membuka matanya.

"Aku tau kau tetap peduli pada ku walaupun aku sudah membuat mu sakit. Aku minta maaf atas kejadian beberapa ini. Aku benar benar tidak tau jika semua itu akan terjadi. Aku tersulut emosi. Aku.. Aku sungguh sungguh minta maaf" ujar nya dengan nada yang terlihat sangat sangat menyesal.  Aku tidak melihat kebohongan dari wajah nya begitu juga matanya.

"Sudah lah tidak apa, semua nya sudak berlalu. Biar lah yang sudah berlalu menjadi masa lalu." Aku tersenyum lalu berusaha melepas genggamannya dari pergelangan tangan ku karena pergelangan tangan ku sudah terasa perih.

Saat sudah lepas aku merasa lega dan aku berbalik untuk ke dapar tiba tiba tangan ku di tarik oleh jungkook dan otomatis aku berbalik dan jatuh ke atas badannya.

Jungkook memeluk ku sangat erat. Membuatku sesak. Aku memukul mukul dada nya pelan agar dia memberi ku sedikit bernafas.

Jungkook merenggang kan pelukannya. Lalu dengan cepat aku bangkit lalu mata ku membulat sempurna saat melihat mata nya mengeluarkan air mata yang tidak pernah ku liat semenjak kita menikah.

Jungkook menduduk an badan nya lalu bangkit meninggalkan ku begitu saja tanpa sepatah kata pun.

"Apakah dia merasa malu karena sudah menangis di depan seorang yeoja? Sepertinya tidak karena dia juga menangis di depan hyemu. Ahh... Yaa... Hyemi.. Hari ini aku akan di jadikannya bahan bully an nya lagi" Aku berbicara sendiri saat masak.

"Tidak itu tidak akan terjadi, hari ini kau akan selalu ku awasi jadi jangan takut. Hyemi tidak akan bisa menyakiti mu lagi. Percaya lah" aku menggelonjak kaget saat mendengar suara jungkook yang berada di belakang ku.

Sontak aku membalik badan dan melihat jungkook sudah menyenderkan badan di meja lalu memasukan kedua tangannya di kedua kantong celananya.

Jungkook tersenyum ke arahku. Aku membalas senyum nya. Dan mengangkat masakan ku. Aku membawa masakan ku ke meja makan. Aku duduk di ikuti jungkook duduk di depan ku. Aku memasukan makanan kedalam mulutku.

Selama sarapan ini tidak ada yang membuka pembicaraan hanya suara dentingan piring yang terdengar.

Kejadian ini sama persis terjadi saat pertama kali aku dan jungkook serumah. Setelah sarapan aku mengambil piring kotornya dan menumpuknya di piring ku lalu menyucinya.

Selesai menyuci piring aku mengambil tas lalu berjalan ke arah pintu dan memakai sepatu putih ku. Aku berdiri dengan cepat aku keluar tapi aku menatap namja yang sedang bersender di mobil nya. Ya dia jungkook.

"Sedang apa kau di sana? Mengapa tidak berangkat? Nanti kau akan telat" ucapku sambil mendekati nya.

"Hmm... Yang seharus nya telat itu kau. Kau akan naik apa ke sekolah?"

"Naik bis, memang kenapa?"

"Lihat lah jam" ucap nya. Aku mengangkat tangan kiri ku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan ku.

06.20

Aku membulat kan mata dan langsung berjalan dengan cepat ke arah halte karena 10 menit lagi akan masuk.

Tapi langkah ku berbalik saat jungkook menarik tangan kanan ku yang tadi pagi ia genggam. Rasa perih terasa lagi. Terlihat merah di pergelangan tanganku.

Jungkook membuka pintu mobilnya lalu menyeretku masuk. Lalu dia menutup dan dia memutari mobil. Jungkook duduk di tempat pengemudi dengan cepat dia menyalakan mobilnya dan melaju pergi.

"Mengapa kau se-enak nya saja menyeret ku masuk ke dalam mobil mu!?" Aku mulai mengomel.

"Karena aku tidak ingin kau terlambat"

"Huh! Tapi tidak usah memegang tangan ku sampai merah seperti ini juga, sakit tau" perlahan mata ku mulai basah dengan air yang membendung. Jungkook menatapku.
Aku tau itu. Dia menatapku lekat.

"Hei, jangan menangis. Aku minta maaf.. Aku tidak tau jika genggaman ku begitu keras..." dia mengelus puncak kepala ku.

Saat sudah sampai di sekolah aku turun dengan jungkook banyak fans jungkook yang menatap ku tidak suka. Tapi ada juga yang merasa lega.

Ih siapa dia? Mengapa dia bersama jungkook oppa?

Hahahaha, palingan juga jalang baru jungkook!

Apa apaan dia!? Mengapa dia bisa bersama jungkook oppa?

Hah, aku merasa bahagia yang dekat dengan jungkook oppa sepertinya wanita baik tidak seperti hyemi eonni

Wahh dia cantik... Jungkook oppa lebih cocok dengan dia dari pada hyemu eonni

Kurang lebih seperti itu lah yang ku dengar... Saat jungkook sudah memasuki kelas nya duluan aku langsung mempercepat jalan ku agar tidak bertemu dengan hyemi.

Saat sudah di depan pintu kelas aku merasa lega karena tidak bertemu dengannya. Tapi saat aku membuka pintu...

"Hai, kita bertemu lagi Yeon Ji"

Tubuh ku membeku di tempat. Nafas ku tercekat. Badan ku bergetar. Mataku membulat sempurna. Apakah ini yang di nama kan trauma?
.
.
.
.



Dia lah Hyemi.

Tbc..

Hai sorry banget yaaa gak up lagi padahal pas chapter ke 15 pengen double up tapi ada kendala
1. Wattpad aku error
Tapi pas udah bisa...
2. Wifi matiiiii :(
Aku nge up ini dengan paketan yang tersisa sangat amat dikit. Jadi aku gak up selama wifi gak ada yaa... Semoga besok wifinya udah bener hehehe

My Husband  - Jeon jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang