CHAPTER 5

6.4K 387 20
                                    

Autor POV

Seorang namja menerobos kumpulan gadis yang ada di depan nya. Dia berjalan ke arah kelasnya yaitu di kelas 3 - 2.

Pelajaran di mulai. Waktu terus berjalan hingga waktu istirahat pun datang. Banyak anak yang terlihat berlarian ke kantin untuk mengisi perutnya.

Tapi berbeda dengan gadis bermarga
Park itu. Dia tidak seperti anak yang lainnya pergi ke kantin atau ke perpustakaan. Tapi, dia ke taman belakang sekolah. Disana ada bangku taman di bawah pohon besar.

Suasana yang tenang membuat dia selalu  mengunjungi tempat itu jika waktu istirahat datang. Gadis itu memasang kan headset dan memutar kan lagu instrumental dari yiruma.

Yeon ji POV

Aku memutar kan musik lalu memejamkan mata ku. Aku mengambil banyak oksigen lalu aku tahan sebentar dan aku keluarkan secara perlahan.

Aku melakukan nya dua kali. Aku mencoba menenangkan pikiran ku. Aku masih berfikir apakah yang kemarin hanya mimpi?

Aku tidak menyangka jika kemarin aku menerima pernikahan ini begitu saja tanpa ada penimbangan atau apapun.

Aku terlarut dalam pikiran ku hingga headset ku di lepas sebelah oleh orang yang sekarang duduk di samping ku. Otomatis aku membuka mata ku dan langsung melihatnya.

Mata ku membulat sempurna.
"Hah, jungkook mengapa dia di sini? Tunggu! Dia memakai seragam sama seperti ku!? Apakah- oh, iya aku melupakan fakta bahwa aku satu sekolah dengan nya dan dia masih sekolah"  batinku

Aku hanya menghela nafas. Lalu berdiri dan hendak meninggalkannya di sana. Namun saat melangkah pergi dia menahan tangan ku.

"Kenapa langsung pergi aja sih?" ucapnya

"Lalu kau mau apa sekarang ? Bel akan segera berbunyi dan aku harus masuk ke kelas sekarang agar tidak telat"

"Eum... Baiklah tapi jangan lupa besok adalah hari spesial kita" katanya sambil mencolek dagu ku lembut.

"Hmm" Aku pergi meninggalkannya. Mengapa dia harus mengingatkan tentang itu!? Aisss...

Aku berjalan memasuki lorong sekolah. Banyak yang menatap ku. Tapi aku tidak tau itu tatapan berarti apa.

"Ya!ya! Ya! Yeon jiiiiiiiiii ~ahhhhh" panggil orang di ujung lorong sambil meneriaki nama ku. Aku berbalik lalu aku mendapatkan Lisa sedang berlari ke arahku. Lisa adalah sahabatku.

Saat dia sudah dekat di depanku. Dia mengatur nafas nya sebentar.

"Anu.. hah.. hah.. hah.. Ibu mu..." Dia berusaha mengatur nafasnya sebelum berbicara kepada ku.

"Ada apa dengan ibuku!?"

"Ibumu ada di ruang kepala sekolah dan kau di suruh kesana"

"Hah?"

"Udah sana SEKARANG!!". aku langsung berlari ke arah ruang kepala sekolah.

Brakkkk

Suara pintu terbuka. semua orang di dalam ruangan tatapannya langsung tertuju padaku.

"Eoh kau sudah datang"

Ibu berjalan mendekati ku lalu di ikuti oleh kepala sekolah.

"Ya, sudah saya permisi dulu ya bu" kata ibu sambil tersenyum ramah.

"Iya, bu" ucap kepala sekolah.

"Ayo, sayang kita pulang" ibu ku sambil menggandeng ku.

"Hah? Kok pulang? Kenapa? Ada apa? Kenapa pulang?" tanya ku bertubi tubi.

"Iya, lah kan waktunya fitting baju buat besok aduh kamu ini gimana sih masa lupa" Aku melupakan hal itu dalam sekejab padahal tadi aku bertemu dengan namja yang akan menjadi pasangan hidupku.

Aku dan ibu ke arah pintu keluar sekolah. Di sana ada sahabat ku. Lisa yang sedang memegang tas ku. Aku berjalan mendekatinya dan mengambil tas itu darinya.

Setelah itu aku dan ibuku pergi meninggal kan sekolah menuju butik ternama di korea. Butik ini punya keluarga ku sendiri.

Saat sesudah sampai aku memasuki gedung yang terdapat nama papan plang yang bertulis 'Butik park' .

Ibu menarik ku masuk ke dalam butik itu. Lalu aku di suruh memilih 2 gaun yang berbeda. Ya, aku tau satu untuk pertunangan dan satu untuk pernikahan ku.

Jadi aku memilih 1 baju yang terlihat simple tapi elegant dan satu lagi aku sangat bingung untuk memilihnya karena di sini banyak sekali gaun pernikahan yang bagus dan semua nya juga menarik perhatian ku.

Sampai pada akhirnya di ujung ruangan terdapat Sebuah gaun yang di tutupi dengan kaca. Aku menyukainya. Gaun itu seperti gaun tua tapi clasik. Warna gaun itu krem dan desainannya seperti zaman dulu.

"Kau ingin memakai itu?" Ibu menyamakan badan nya di samping ku.

"Ahaha, iya kalo boleh."

"Tentu sayang bahkan kau bisa memakai gaun semua yang ada di sini untuk pernikahan mu"

"Baiklah aku ingin memakai ini untuk pernikahan ku nanti"

Aku dan ibu ku sudah melakukan fitting baju untuk besok. Kita pun pulang. Langit sore terlihat. Matahari mulai turun lama lama tak terlihat. Jalan terlihat gelap.

Aku sampai di rumah langsung mandi dan ber- istirahat.

************

Pertunangan

Aku memakai gaun yang kemarin ku ambil dari butik ibu. Aku melihat diriku di pantulan cermin yang berada di depanku sekarang. Ku lihat polesan make up yang sedikit tebal serta gaun yang panjang melilit di badanku.

Aku merasa gugup. Entah kenapa aku sangat merasa ragu untuk ini semua.
Tak lama aku mendengar suara ibuku memanggilku untuk turun.

Aku turun dan melakukan pertunangan ku dengan Jungkook. Kini di tangan kanan ku terdapat cincin di jari manis ku.

***********

Aku memasuki kamar lalu merebahkan diri di kasur. Lalu aku berdiri dan menuju kamar mandi untuk mandi setelah itu aku tidur. Rasanya nikmat sekali saat tidur seperti ini mungkin karena hari ini sangat melelahkan bagi ku.

Tak terasa aku terlelap. Matahari masuk menembus kaca jendela di kamarku. Aku terbangun langsung melihat jam di atas meja samping ku menunjukan jam 10 pagi.

"What!? Aku tidak sekolah hari ini? Mengapa tidak ada yang membangun kan ku!??" batin ku berbicara karena kesal.

Aku lari ke bawah. Di sana sepi. Tidak ada siapa siapa hanya ada bibi saja. Jadi kau bertanya kepada bibi.

"Bi, pada kemana? Kok aku tidak di bangun kan? aku kan harus sekolah bi" bibi kaget saat aku tiba tiba menanyainya. Sepertinya dia tidak menyadari kehadiran ku tadi.

"Eoh, itu tadi pagi bibi ingin membangunkan nona cuma sama nyonya tidak boleh. Katanya nona hari ini gak boleh kemana mana. Dan gak boleh kecapean" jelas bibi panjang lebar.

"Ooh, gitu yasudah aku mau kembali tidur" aku berjalan ke kamar ku lagi.

Baiklah aku hari ini harus di rumah. Aku kembali meniduri tubuh ku di atas tempat tidur ku. Saat mulai terlelap lagi suara ponsel ku berbunyi.

Ting.. Ting.. Ting..

Ada 3 pesan masuk. Aku mengambil ponsel ku yang ada samping ku.
Mata ku membelalak. Itu pesan dari seorang JEON JUNGKOOK.
.
.
.
.







Dari mana dia tau nomor ponsel ku? Pasti dari jimin oppa.

TBC..

Yeay akhirnya up jugaa🎉🎉🎉
Tolong vote nya yaaaa.... Kalo vote nya dikit terus kebanyakan Sider nya mungkin chapter berikutnya bakal aku PRIVET. OK?

My Husband  - Jeon jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang