Musik juseyo 👆
◾◾◾
Melvin, Kai, Shaka, Hesa, Cherry, Nindira.. Hanya mereka yang tersisa.
Risa mendecak, gadis berambut lurus panjang itu pergi ke tengah berusaha mengambil alih suasana gila tak terkendali ini. Ya.. Risa gak bisa berdiam diri lagi 'untuk sekedar menjadi penonton bisu' yang terus-terusan menyaksikan satu persatu adegan pembunuhan berantai itu.
"Jangan Sa!" bisik Jay, lagi-lagi melarang Risa yang nekad ingin mengiterupsi game yang tengah dimainkan anak-anak itu.
Risa berusaha menepis tangan Jay, namun pemuda itu tetap kukuh menggenggam erat pergelangan tangan gadis itu. "Please!" lirih Jay lagi dengan wajah memelas.
...
"Tadi sebelum menghembuskan nafas terakhir, Karina sempat menyebut sesuatu," pikir Cherry mencoba membuka pembicaraan di tengah suasana sunyi ini.
"Apaan?" Melvin merespon lebih dulu.
"..dia masih hidup. Kurang lebih seperti itu!" celetuk Nindira menirukan mendiang Karina.
Deg- Semua kepala yang tadinya tertunduk, sontak saja kembali menegak.
"Siapa yang masih hidup?" sambar Kai.
"Apa Jake?" kali ini Shaka mencoba menerka.
"Sialan! Jadi maksudnya si Jake ini masih hidup dan ngecoba ngebunuh kita semua?" kejut Melvin pula tak menyangka sama sekali.
Sontak saja, gadis berambut lurus panjang menyela tak tinggal diam. "NO! KALIAN SALAH BESAR! BUKAN JAKE CEDRIC! JAKE UDAH MAT.."
Hesa menghentakkan kedua tangannya pada meja. Tak hanya itu, cowok hidung mancung itu juga menendang kursi yang mana sukses membuat Risa tersentak mundur ketakutan tidak jadi mengutarakan pandangannya."DIAM LO CEWEK INDIGO ANEH! LO GA LIAT HAH? THEO, WINONA, KARINA MEREKA SEMUA MATI TEPAT SAAT KITA SEMUA KUMPUL DAN NGELIAT SATU SAMA LAIN DI SINI. LO TEBAK AJA SIAPA YANG BISA BUNUH KITA SEMUA KALAU BUKAN JAKE!" Kesal Hesa benar-benar tampak frustrasi mengacak rambutnya. Ya.. Gimana enggak? Dia udah kehilangan dua gadis di waktu bersamaan. Tentu rasa frustrasi dan bersalah tengah menggerogoti seluruh tubuhnya saat ini.
Hesa masih memandangi Risa begitu lekat. Dilihatnya gadis itu biasa-biasa saja malah dadakan ingin menjadi pahlawan keadilan. Apa Risa tidak bisa membaca situasi saat ini?
Hesa memijit pelipisnya. Benar juga, mungkin Risa tidak akan pernah bisa merasakan luka dan perih yang Hesa rasa. Kenapa? Jawabanya simple, Karena Risa bukan pemain di game ini dan tidak mempertaruhkan apapun atau kehilangan apapun.
Toh dari awal pun Risa Cuma bisa koar-koar teriak gak jelas aja kalo Jake sudah meninggal dan memintai pertolongan ke mereka semua untuk mencari pembunuhnya. Dan lihatlah! Demi membantu mengungkap siapa pembunuh Jake, mereka bahkan rela menyelesaikan game sialan ini. Bahkan sampai menaruh kecurigaan dan berakhir dengan jatuhnya korban jiwa lainnya di antara mereka.
"Tunggu!" tukas Hesa, tiba-tiba saja pemuda itu tersadar dari renungannya.
"Cewek Iblis!" Serapah Hesa pula mendekat ke arah Risa lalu menarik kerah baju gadis itu. "Lo sengaja ya ngejebak kita semua di sini? lo sekongkol sama Jake?" tanyanya.
Deg-
Melvin, Shaka, Nindira, Cherry yang tadinya asik berbicara satu sama lain mendadak diam menaruh perhatian pada pemikiran Hesa barusan.
![](https://img.wattpad.com/cover/128198760-288-k620269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTRUSTED [ENHYPEN, STAYC, AESPA, ETC)
Mystery / Thriller-- UNTRUSTED -- "Jangan percaya dengan siapa pun, kalau lo mau selamat!" ... WARNING! ⚠Mengandung unsur kekerasan⚠