5. WELCOME

4.1K 762 59
                                    

MUSIK DIATAS HIDUPIN YAAA

terus bisa diubah dulu mode baca jadi dark mode ya :)

---


"Lo yakin mau masuk?" bisik Jay ke Risa sebelum gadis berambut panjang itu ikut melangkahkan kaki masuk menyusul Nindira dan yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo yakin mau masuk?" bisik Jay ke Risa sebelum gadis berambut panjang itu ikut melangkahkan kaki masuk menyusul Nindira dan yang lainnya.

Risa mendecak sebal karena Jay kembali menarik tangannya dan menahannya untuk tidak masuk ke dalam rumah tua itu.

"Isshh.. Jay!" Kesal Risa seraya melepaskan genggaman tangan Jay dari tangannya.

"Pulang aja yuk!" Ajak Jay lagi wajahnya memelas khawatir.

Bola mata Risa berputar malas. "Ck.. gue gak ada maksa lo ikut, kalo lo takut lo bisa pulang sekarang!" Kesalnya lagi ke pemuda berahang tegas itu.

"Gue gak takut! Gue cuma..."

"Cuma apa?" potong Risa dengan wajah meremehkan.

Merasa tertantang, Jay pun akhirnya memberanikan diri masuk lalu menarik pergelangan tangan Risa untuk bersama memasuki rumah yang tak berpenghuni itu. "Lihat aja! Lo pasti bakalan nyesel karena gak dengerin gue!" dumelnya pada si cantik keras kepala itu.

---

Jay mengerutkan dahinya tatkala melihat properti dari rumah tua ini. Ada meja bundar besar sepertinya dari tahun 80-an, kursi berkaki panjang, lukisan abstrak, lilin di setiap sudut ruangan. Tak lupa dengan jaring laba-laba yang menghiasi rumah tua ini yang mana semakin menambah kesan kuno di dalamnya.

"Lo semua gila ya? ngapain lo main ke tempat beginian?" heran Jay yang sekarang memang agak bergidik ngeri tak berani melangkah masuk lebih jauh lagi.

"Kita emang gila hehe" celetuk Melvin yang notabenenya memang merupakan orang yang paling gak waras di sini.

Lain dengan Melvin yang jenaka, Theo balas memiringkan kepala saja dengan mimic wajah serius. "Sssh.. Lagian masa muda memang penuh dengan rasa penasaran gak sih?" sambung Theo seraya menghidupkan lilin di atas meja bundar itu dengan korek di tangannya.

Sementara itu Risa masih mengekori kemana pun Nindira dan beberapa anak cewek lainnya pergi.

"Rumah ini dulunya milik kakeknya Jake. kita memang sering main di sini, kalau bolos sekolah juga larinya ke sini," Jelas Nindira bak tour guide yang membawa Risa menelusuri ruang demi ruang.

Nindira terdiam sesaat. Gadis itu tidak lanjut berjalan begitu melihat kotak berwarna hitam di tengah meja itu. "Jake anaknya baik, gue heran di antara kita semua kenapa harus dia yang nasibnya mengenaskan begitu. Ini salah kita! kenapa kita mau main game sialan itu! kenapa kita setuju dengan semua rule sialan itu!" lirihnya berusaha mencoba menahan genangan air yang mulai memenuhi manik matanya.

UNTRUSTED [ENHYPEN, STAYC, AESPA, ETC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang