13. He

3K 659 74
                                    

Hidupin musiknya 👆

atau kalian bisa cari di youtube judulnya "Kagome, kagome"

WAJIB BANGET YA POKOKNYA PAKAI MUSIK WKWK

◾◾◾

"JAYYYY!!!" teriak Kai dari atas.

Jay, Nindira dan Risa lantas segera berlari secepat kilat menuju sumber suara. Begitu sampai, Kai tampak panik menghampiri ketiganya.

"SIALAN! SEMUA INI JEBAKAN! HH--- CHERRY! CHERRY.. DIA BERUSAHA PERGI KE LUKISAN BESAR DI POJOK SANA, KATANYA.. KATANYA DI BALIK LUKISAN ITU ADA JENDELA! TAPI.. PAPAN KAYU RUANGAN INI SEMUANYA MEMANG UDAH RAPUH DAN..."

"KAI PLEASE LO TENANG DULU!" bentak Jay menepuk pundak Kai meminta pemuda itu untuk berpikir dan bertindak logis setelah apa yang terjadi.

Kali ini Risa yang melangkah masuk ke dalam ruangan, cewek itu berusaha mendekat pada tempat kejadian peristiwa di mana Cherry jatuh.

"Sa!" tahan Jay tidak ingin Risa melangkah lebih jauh atau tidak gadis itu akan bernasib sama seperti Cherry.

Risa menoleh, matanya memandangi Jay begitu nanar. "Ini jelas jebakan! Dari jarak setinggi ini dengan berat badan Cherry.. Ck.. udah pasti Cherry bakalan mati," ujar Risa.

"Kalau begitu apa yang Cherry katakan benar dong! Gimana kalau ini jebakan dan Jake masih hidup?!" kalut Kai.

Risa menggeleng. "Gue berani bersumpah kalau Jake gak ada sangkut pautnya sama sekali dengan hal ini!" tegas Risa.

Nindira memandangi Risa dengan mata berbendung air. "Sk.. Kenapa lo begitu yakin?" tanyanya terdengar lirih, pasalnya jujur saja sampai detik ini Nindira berusaha percaya bahwa Jake pemuda baik yang tidak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan gila ini.

Tapi.. setelah banyak hal yang terjadi. Ntah kenapa pendirian Nindira mulai goyah. Keyakinannya akan Jake sudah tidak bisa ditemukan lagi. Cewek itu begitu kalut dalam kabut fakta yang ada di sekitarnya saat ini.

"Bukan Jake, Nin. Jake yang gue temuin.." ucapan Risa terputus, ia ragu hendak mengatakan yang sebenarnya.

"Kenapa? Bilang aja!" pinta Nindira.

"Jake yang gue temuin bukan manusia, dia bahkan gak punya bayangan! Tapi.. tapi dia terlalu nyata.. gue.. gue juga bingung dan.."

"Cukup Risa, itu bukan sesuatu yang bisa lo jelaskan dengan logika manusia. Gue percaya sama lo!" tenang Jay menggengam erat kedua telapak tangan Risa.

Nindira menutup kedua matanya dengan telapak tangan. Cewek itu menghembuskan nafas berat seraya mendongak menyisir rambut cokelatnya dengan jari jemari lentiknya.

"Hhh— udah 2 orang yang mati dengan cara yang sama." Ucap Nindira merujuk kepada Theo dan Cherry yang jatuh dari ketinggian ruangan atap.

"Tunggu!" sela Risa merasa ada sesuatu yang menjanggal.

"Kenapa lagi?" heran Kai. Sementara Nindira menaikkan kedua alisnya saja seolah menyuarakan pertanyaan yang sama dengan Kai.

"Jay, Nindira. Tadi di basement kalian ada nemuin sesuatu gak?!" tanya Risa tiba-tiba ke Jay dan Nindira. Namun dalam hitungan detik keduanya langsung balas menggeleng.

"Kalian yakin? Ini mustahil banget loh! Basement itu kecil dan kita bertiga jelas-jelas mengitari ruangan segi empat itu! Bahkan gue sendiri bisa nemuin Cherry dalam sekejap." heran Risa pula dengan kedua matanya membulat semakin menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah aneh ini.

UNTRUSTED [ENHYPEN, STAYC, AESPA, ETC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang