Warning! Mention of mpreg. No editing.
.
.
.
.
.Di dalam ruang kerjanya, Jungkook sibuk memeriksa kumpulan laporan yang tertuang dalam lembaran perkamen. Satu demi satu dengan teliti dia membaca laporan itu. Sesekali dia mengusap mata lalu memijat keningnya. Setiap hari semakin banyak saja tugasnya sebagai seorang raja dan itu sangat melelahkan.
Dari luar pintu, seorang pelayan yang berjaga hendak memberitahukan bahwa ada beberapa orang yang akan datang.
"Yang Mulia, Kim Taehyung dan—yak astaga!" Pelayan itu menjerit saat dua anak sepasang—laki-laki dan perempuan berlarian di antara kakinya menerobos masuk ke pintu dimana Jungkook sedang sibuk bekerja.
"Abeojiiii !!!!!!" Pekik mereka hampir bersamaan. Kedua anak yang memiliki wajah serupa itu tertawa cekikikan dan menubruk Jungkook tanpa ampun. Yang lelaki langsung menggelayut manja di punggung sang ayah sementara yang perempuan beringsut manis di pangkuannya.
"Abeoji, katanya kita akan mengunjungi rumah Harabeoji!" Keluh si anak lelaki.
"Tunggu dulu Taewon, Abeoji masih bekerja."
Tak lama kemudian Taehyung muncul setelah tersenyum pada pelayan tadi.
"Mereka sudah menagih janjimu satu minggu yang lalu," tambahnya.
"Pasti ibunya yang menyuruh, nih!" sindir Jungkook.
"Kau menyalahkanku? Hei mereka sudah bukan anak kecil lagi!"
"Abeoji, ayo kita ke rumah Harabeoji, Taeguk rindu bermain sama Imo dan Jiyeon unnie," rengek yang perempuan.
"Kau lihat sendiri, Yang Mulia?" Taehyung semakin menyudutkan Jungkook. Sebentar lagi Taewon dan Taeguk akan menginjak usia lima tahun. Pertumbuhan mereka semakin pesat dan mereka sangat mudah mengingat sesuatu hal, terlebih saat Jungkook menjanjikan sesuatu pada mereka.
Jungkook menyingkirkan perkamen di meja dan segera memangku kedua anaknya. "Baiklah, Abeoji akan berhenti kerja. Besok kita akan ke rumah Harabeoji."
Dua anak itu memekik riang dan meloncat-loncat di pangkuan Jungkook sampai dia dibuat kerepotan sendiri.
"Dimana Jeongsan?"
"Sedang berlatih pedang bersama Jimin hyung."
"Nah kalian berdua sana pergi bermain, Abeoji mau bicara dengan Eomma dulu."
"Yeaaayyyy !" Keduanya memekik lalu berlari keluar.
"Hati-hati Taewon, Taeguk, nanti kalian bisa jatuh!" seru Taehyung memperingatkan.
Jungkook dan Taehyung pergi menemui putra sulung mereka yang katanya sedang berlatih pedang. Tapi yang mereka lihat saat ini ialah anak itu sedang asyik bersandar menikmati tidur siang dibawah pohon yang rindang. Jungkook dan Taehyung menghampirinya. Anak itu tidak sepenuhnya tertidur, hanya membiarkan kedua matanya terpejam.
"Apa tidurmu nyenyak Putra Mahkota?" tegur Jungkook.
Seketika remaja tanggung itu kelabakan dan berdiri, sambil membenarkan pakaiannya yang kusut saat menghadap raja.
"Jeongsan sudah berlatih keras, Yang Mulia," Jimin datang sambil melempar sebotol minuman kepada anak itu. Sementara yang bersangkutan hanya menunduk malu karena disindir Jungkook. Jungkook terlalu keras mendidiknya untuk menjadi sepertinya karena Jeongsan merupakan anak pertama dan dia seorang laki-laki. Jadi sudah pasti dia dituntut untuk menjadi calon penerus Silla berikutnya.
"Jangan seperti itu kepadanya," omel Taehyung sambil mencibir. "Jeongsan, besok mau ke rumah Harabeoji?"
Si sulung menatap Jungkook takut-takut kemudian menggeleng. "Tidak, aku ingin di istana saja, mau berlatih dan belajar, Eomma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Even If I Die, It's You
FanfictionKisah cinta seorang prajurit hwarang dengan calon raja Silla. • hwarang!au • boyslove • KookV ✨Inspired by drama titled Hwarang: The Poet of Warrior Youth Remake © de uthie Start: June 1st 2017 End: October 1st 2017 🏆 21 in Historical Fiction 🏆 20...