4. Si Rambut Coklat di Mimpiku

31 4 1
                                    

*Rae-Han PoV*


"Han, sini deh!" si rambut coklat itu terus berlari menyuruhku untuk mengikutinya. Ia berlari ke sebuah pohon besar yang terletak di taman Rumah Sakit Umum Kangker tempat kakakku dirawat.

"Kenapa?" aku bertanya masih sambil mengikutinya.

"Han banyak tanya." ia kemudian berhenti di samping pohon itu dan menatap ke suatu arah yang tidak bisa kulihat dari posisiku. Aku mendekat, kemudian menemukan seekor kucing kecil berwarna orens yang sedang tidur. "Chel gak bisa ngasih makan kucingnya. Han bisa bantu Chel kan?"

Aku melihat ke arahnya dengan pandangan penuh tanya. Lama hening karena aku tak menjawabnya, hingga ia dengan perlahan memutar badan melihat ke arahku. Namun saat ia baru akan melihatku...

KRIIINGGG... KRIIINGGG... KRIIINGGG...

Aku terbangun karena jam beker yang sangat tidak bersahabat karena membangunkanku di saat yang tidak tepat.

Sosok di masa laluku.

Sosok di mimpiku.

Si rambut coklat di mimpiku.

-~~~-

*Shana PoV*


Cecillia sedari tadi tersenyum sumringah saat aku mengajaknya untuk makan ice cream di cafe. Dan saat melihat Agatha dan Rae-Han di gerbang, aku langsung menginstruksi mereka untuk ikut dengan kami.

Dan sekarang kami sedang ada di cafe, menunggu pesanan datang. Agatha dan Cecillia sibuk sendiri dengan dunia mereka. Agatha daritadi memuji kecantikan Cecillia saat ia menjadi model kemaren. Aku dan Rae-Han hanya melihat dua makhluk yang sedang pdkt itu.

"Silahkan pesanannya." ujar seorang pelayan cantik yang memotong pembicaraan kami.

"Loh? Clau-chan?" Cecillia mengernyitkan keningnya dengan curiga. "Ngapain lo disini?"

Pelayan itu tersenyum mengejek ke arah Cecillia. Tunggu, aku tau dia. Dia juara satu saat acara modelling kemaren. Tidak heran kalau mereka saling kenal.

"Suka-suka gue lah. Ini cafe punya gue, emang salah kalau gue ikut jadi pelayan disini?" jawab si pelayan songong.

Cecillia mengangkat bahunya acuh.

"Dan satu lagi. Nama gue emang Clausellya, tapi panggilan gue Selly, bukan Clau!" tambahnya.

"Udah, Cecil. Biarin aja orang sensi menggonggong." Agatha menyentuh pundak Cecillia sambil menatap tajam ke arah Selly.

Rae-Han yang mendengar perkataan menyindir dari Agatha langsung tertawa kecil, begitupun aku.

Cecillia menoleh marah padaku dan Rae-Han. "Shana! Rae-Han! Kompak banget sih ketawanya! Bukannya bantuin gue ngelawan nenek lampir!"

"Rae-Han? Hyun Rae-Han adiknya Miss Hyun yang tukang make up itu?"

-~~~-

*Rae-Han Pov*


 "Rae-Han? Hyun Rae-Han adiknya Miss Hyun yang tukanh make up itu?"

Aku melihat ke arahnya. Wajahnya memang tak asing. Ya, memang aku menyaksikannya bertanding modelling dengan Cecillia kemarin, tapi aku rasa aku mengenalnya.

"Ini gue, Selly. Dulu kita waktu kecil pernah temenan, inget gak?"  ia tersenyum, melihatkan deretan gigi putih dengan behel warna pink di gigi bawahnya.

"Sorry, gua lupa-lupa inget."

Senyumnya agak pudar saat mendengar aku berkata begitu. Setelahnya ia kembali tersenyum lebar. "Yah, gak knapa-napa kok. Ingatan masa kecil itu emang kadang sering ilang." katanya memaklumi. "Yaudah, selamat menikmati!"

Secret About UsWhere stories live. Discover now