14 : don't leave

3.7K 296 6
                                    

Stranger :
Chapter 14


El pov,

" Bagi aku sebab kenapa kau tak nak buat? " aku pandang kedalam anak mata coklat bundar milik Naufal.

" El.. Aku dah tak larat, aku penat " balas Naufal dan terdengar keluhan kecil darinya.

" Kau kata kau takkan tinggal kan aku? " tubir mata mula terasa hangat. Naufal pandang aku lama.

" You forgot something " aku ditarik kedalam dakapannya. Dahi aku dicium lembut. Air mata aku semakin galak mengalir keluar.

" Aku janji tak akan tinggalkan kau, takada apa yang boleh pisahkan kau dan aku melainkan ajal dan maut.. " bisik Naufal perlahan ke telinga ku.

Naufal peluk aku erat.

Aku menangis sepuas-puas nya.

" Nangis lah El , but promise me lepas hari ni aku tak nak tengok kau menangis lagi, understand El? " Naufal cium pipi aku dan kembali memeluk aku erat.

-------

The next day,

Naufal masih lagi tidur kerana kesan ubat yang disuntik padanya semalam.

Aku akui penyakit naufal semakin teruk, keadaannya semakin lemah dan tak berdaya. Ingatannya semakin terganggu.

Tiba-tiba Naufal menggengam erat tangan ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba Naufal menggengam erat tangan ku. Matanya perlahan lahan terbuka.

" A..ir " pintanya. Aku menuangkan air kedalam gelas dan dihulurkan kepadanya.

Air diteguk sehingga habis.

Dia pandang aku hairan.

" Who are you? " soalnya. Aku menarik nafas sedalam-dalamnya. He doesn't remember me.

" Emm aku kawan baik kau lah.. Tak kan kau tak ingat? " berkerut-kerut dahi nya.

" Aku Helena la, El " Akhirnya dia mengganguk.

" Mana mummy dengan daddy aku? "

" Oh diorang balik sekejap, nanti petang baru diorang datang balik " aku mengupas kulit epal.

" Adryna? Luke? Alif? " aku pandang Naufal. Dia tak percaya aku ke apa?

" Adryna of course dekat sekolah, Alif dengan Luke kerjalah apa lagi " kepala Naufal terangguk angguk.

" Nah " aku menghulurkan epal yamg telah aku kupas tadi kepada naufal.

" El, aku lapar " katanya.

" Hmm okey, disebabkan aku baik.. Kau nak makan apa? " bersinar sinar matanya.

" Hmm aku nak makan satey , chicken chop, carbonara cheese, ayam peny-"

" - banyak cantik muka kau " Naufal tersengih.

" Tapi tak pe, aku ada masak carbonara cheese and tapau bawak sini, so nak makan tak " mata Naufal terus bersinar sinar.

Pantas dia mengganguk. Aku mengeluarkan thermos dan diletak kan di atas meja bersama sebotol mineral.

" Jemput makan tuan putera " perliku.Naufal menjeling aku dengan ekor matanya.

Nampak sangat dia lapar, makan sampai tempat lain pun dah tak pandang.. Haihh Naufal-Naufal.

Carbonara cheese benda yang selalu kau oder dekat cafe aku, semua yang dia mintak tadi benda yang dia pernah makan dekat kedai aku kecuali satey .

" blruppp.. Alhamdulillah " eeee pengotor sendawa kuat kuat.

" Eey Fal dah besar pun makan comot lagi " aku ambil tisu dan mengelap mulut nya .

Lengan aku disambar nya.

" Kenapa kau baut aku rasa selesa gila bila dengan kau? " soal Naufal. Aku terkedu.

" Nope aku tak buat apa pun " dia membuang pandangan ke luar tingkap.

" El bawak aku keluar, naik muak aku bau bilik ni " katanya.

" Hmm okey kejap aku pergi amik wheelchair " dia mengangguk. Beberapa minit kemudian aku tiba bersama kerusi roda. Aku membantu naufal untuk duduk namun dia menolak.

" Sokey aku boleh buat sendiri, lagi pun kita bukan muhrim kan " hati aku tersentak.

Allahu..

Aku mengiakan sahaja kehendak nya.Kerusi ditolak ke taman hospital. Tenang dan damai serta dipenuhi dengan pohon pohon yang menghijau.

" Barulah tenang sikit paru paru aku nak bernafas.. Ni tak bau ubat je memanjang lemas " gumam Naufal. Aku tatap wajahnya lama, wajah yang bakal pergi meninggalkan aku, wajah yang bakal aku rindu .

" El, stop looking at me like that, kau buat aku rasa tak selesa lah " rengeknya.

" Sorry " setitik air mata jatuh ke pipi. Namun pantas aku seka.

" You are married? Aren't you? " so Naufal tiba-tiba.

" Well as you can see " aku menunjuk cincin yang tersarung dijari manis.

Dia mengangguk.

" Then kenapa kau ada dekat sini? Aku tak nak lah nanti suami kau datang serang aku pulak " kata Naufal mendatar.

Sebak di dada aku tahan.

" Nope.. He will be fine, you know my husband well " kataku lalu tersenyum nipis. Naufal pandang aku dengan pandangan pelik.

" Jom " aku menolak kerusi roda nya masuk kedalam hospital kembali.

" El kita nak pergi mana ni, ni bukan jalan nak pergi ward aku? " dahi Naufal berkerut.

Aku hanya membisu.

Pintu wad itu aku buka dan menolak Naufal masuk kedalam.

Tit.. Tit.. Tit..

bunyi mesin tersebut memenuhi ruang bilik tersebut. Aku lemah. Hati aku di ragut rasa sayu, sebak. Rasa nak meraung then menangis lepastu guling guling atas lantai .

" Siapa budak ni " soal Naufal.

Akhirnya tembok air mata aku pecah juga.

" Danish "




Tbc.

0.0 | Stranger  ✔Where stories live. Discover now