Perempuan itu duduk dibibir kasurnya yang empuk, sedang memakai sepatu warior hitamnya yang kemudian akan pergi ke SMA Yadika, sekolahnya.
Suasana pagi ini cukup mendung mengingat sudah masuk bulan november dan pastinya musim hujan sudah mengiringi bulan ini.
Qia melirik jam yang berada diatas meja belajarnya, menyadari jam sudah menunjukkan pukul 6.30, dia bergegas menenteng tasnya dan turun setelah mendengar panggilan mamahnya.
"Qia! Sini turun, kita sarapan dulu" seru Delia, mamah Qia.
"Iya mah, Qia turun" sahut Qia seraya berjalan menuruni tangga.
Qia sudah ada dimeja makan saat ini, dia melirik kursi kosong yang biasa diduduki pemiliknya.
"Papah mana mah?" tanyanya
"Papah kamu udah berangkat pagi-pagi banget, katanya ada dinas ke Jakarta untuk 2 bulan" jelas Delia.
"Pergi segitu lamanya ngga mau pamit dulu kek ke anaknya" ucap Qia mengerucutkan bibirnya.
"Papah kamu buru-buru tadi"
"Terus bang Indra mana mah?"
"Abang kamu udah berangkat, tadi katanya ada kerjaan yang harus dikerjain pagi-pagi disekolah"
"Mamah polos banget sih, itu maksudnya bang Indra mau nyalin tugas temennya, dia belum ngerjain pr." ucap Qia menjelaskan
"Terus aku berangkat sama siapa" lanjutnya.
"Bawa sepeda aja gih, ngga jauh ini"
"ah lagian bang Indra kenapa ngga nunggu aku sih"
"Kamunya yang kesiangan"
"Bang Indranya aja yang kepagian. Udah ah Qia berangkat" ucap Qia seraya meraih dan mencium punggung tangan mamahnya.
"Kamu ngga mau sarapan dulu?"
"Disekolah aja mah, takut telat"
"Yaudah hati-hati bawa sepedanya, jangan kenceng-kenceng, terus kalo lagi bawa sepeda jangan dengerin musik pake headset, nanti kalo ada motor atau mobil nlakson kamu gadenger"
"Terus kamu ketabrak gimana? Qiaa!" lanjut Delia dengan suara lebih tinggi dari sebelumnya menyadari putrinya sudah pergi dengan membawa sepedanya.
---
Qia mengayuh sepedanya yang berwarna merah dengan terburu-buru, takut dia akan terlambat karena hari ini adalah hari senin, ditambah lagi cuaca pagi ini cukup mendung, awan hitam yang menggantung diatas kepala Qia membuatnya semakin kalap. Tak masalah jika tujuannya sekarang bukan sekolah, tapi sekarang berbeda, tidak mungkin dia basah-basahan datang kesekolah karena hujan-hujanan walau sebenarnya hati Qia berkata lain.
Mau sih ujan-ujanan, tapi masih tau diri gue. Batin Qia.Beruntung, Qia tidak terlambat datang kesekolah, sehingga dia masih bisa masuk dan ikut upacara bendera yang rutin dilakukan setiap senin disemua sekolah.
Qia sampai ditempat parkir sepeda yang ada di halaman depan sekolahnya, kemudian dia memarkirkan sepedanya dengan rapih.
Setelah yakin sepedanya sudah terparkir dengan rapih, Qia berjalan meninggalkan parkiran dan berjalan menuju kelasnya.
---
Bintang mengendarai motor sport merahnya, deru knalpot motornya membelah jalan pagi itu, Bintang melajukan motorngnya dengan cukup cepat, hingga tak sampai sepuluh menit Bintang sudah sampai di sekolahnya karena memang jarak antara rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
dia, Senjaku
Teen FictionCover by: Pingstory Qia hanya menatap aneh kepergian Bintang dari kelasnya. "Rezqia Senja Purnama cewek bawel, cerewet, nyebelin. Gue punya peliharaan namanya nanang, gue Sayang banget sama jangkrik peliharaan gue itu, udah cuma mau ngasih tau Lo it...