2

41 2 2
                                    

Qia berjalan santai menuju kelasnya, XI IPS 2.

Bintang menyusul dibelakang Qia berniat menyejajarkan langkahnya dengan gadis itu karena memang kelas mereka bersebelahan.

"Ngapain ngikutin gue?" tanya Qia sinis.

"Siapa yang ngikutin? Kelas kita kan emang sebelahan" jawab Bintang santai.

Entah apa yang dipikirkan Qia sampai dia melupakan satu fakta bahwa kelasnya memang bersebelahan dengan kelas Bintang.

"Ehh" Qia langsung berbalik menyembunyikan perasaan malu akibat ucapannya dan melanjutkan kembali langkahnya menuju kelas, bahkan langkah Qia lebih cepat dari sebelumnya.

Bintang yang masih diam ditempat hanya terkikik melihat tingkah bodoh Qia.

***

"Qiaa," seru Kania saat melihat Qia muncul dari bibir pintu kelas.

"lo ngga diapa-apain kan? Duh maap. tapi tadi kok Bintang ikut maju yah, Nemenin lo kali tuh. Ehh menang banyak dong lo" lanjutnya

"Apaan sih lo. lo pikir gue maen ludo pake duit dibilang menang banyak"

"Udah deh ngga usah kufur nikmat, itu rezeki banget lo bisa deketan sama Bintang"

"Rezeki itu dikasih duit jajan sama nyokap pas hari libur" celetuk Qia.

"Asli, kayanya lo ngga normal deh"

"Maksud lo?"

"Cuma lo yang nolak deketan sama Bintang, lesbian lo yah"

"Anjir Kania, gue kutuk lo jadi tai"

Kania hanya terbahak tanpa berniat menjawab ucapan Qia.

Seketika tawa Kania terhenti karena suara Bu Heti yang masuk ke dalam kelas mereka membuat kelas XI IPS 2 seketika hening.

"Selamat pagi"

"Pagi bu"

***


Bintang sampai di kelasnya yang sangat ribut dan langsung bergabung dengan sahabatnya yang sedang mengobrol entah membahas apa.

"Tadi lo ngapain sih tang? Udah tau atribut lo lengkap pake segala nyuruh gue umpetin topi lo" tanya Ivan

"Ngga papa" Jawab Bintang singkat

"Iya juga, lagian kalo mau diukum kenapa ngga ngajak kita bolos aja sekalian" Eza menambahkan

"Bosen gue diukum bareng lo" ucap Bintang yang tertawa setelahnya.

"Anjir, daki semut banyak gaya" jawab Eza

"Kalo aja yang didepan tadi Kania, kayanya gue bakalan ngelakuin kaya yang lo lakuin tadi deh" lanjut Ivan sambil senyum-senyum.

"Lo suka Kania" tanya Rizky

"Hm" jawab Ivan membenarkan

"Berarti lo ngelakuin itu, lo suka Qia tang?" tanya lagi Rizky pada Bintang

"Ngga" jawab Bintang singkat

"Kok jawabannya beda"

"Yah beda lah, gue kan karena bosen diukum bareng kalian bukan karena gue suka dia" jelas Bintang berbohong, padahal Bintang meyakini bahwa memang itu karena dia suka Qia.

"Oh" Rizky membulatkan mulut.

"Bentar deh, tadi lo bilang suka Kania?" tanya Eza pada Ivan

"Cinta juga" jawab Ivan dengan senyum yang mengembang seperti kerupuk kulit yang digoreng.

dia, SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang