Tiga Belas

12 1 0
                                    


Pagi ini aku dan David ada kelas pagi.kami pun berjalan bersisihan di koridor,dengan tangan David yang tak mau lepas dari ku.rasa nya sdikit aneh,bagai mana tidak!aku belum terbiasa dengan perlakuan manis nya.

"Vid..sepertinya kita berpisah di sini saja."kulepas genggaman nya dan berjalan sedikit cepat,meninggalkan David beberapa langkah dibelakangku Dia pun memasang ekspresi bingung dengan tingkah ku.

"Apa kau risih dengan tatapan mereka?"sepertinya David mengerti dengan apa yang ku rasakan,saat berhasil menyamakan langkah ku kembali,tanpa aba-aba dia langsung merangkul pundak ku.

"Lebih tepat nya aku belum terbiasa,dengan tatapan mereka."

Lirik ku menunjukkan ke arah segerombolan para gadis yang terang-terangan menatap ke arah kami,lebih tepat nya ke arah ku.

" mereka seperti memberi isyarat ingin menelanku hidup-hidup." Bisik ku pada David,setelah itu ku coba melepaskan tangan David yang melingkar di bahu ku tapi percuma,sudah pasti tak berhasil

"Jangan pedulikan mereka,Kalau pun ada yang ingin menganggumu,ku pastikan hidup nya tak akan tenang,bahkan di alam mimpi pun.balas David

"Maksut mu,kau ingin membelaku hanya di dalam mimpi saja?"godaku dengan menaikkan sebelah alisku.

"Bukan begit-

"Ah sudah lah..bilang saja kau tak tega melawan para gadis-gadis itu,kalau begitu aku minta perlindungan..."

aku menggantung kata-kata ku sambil menyapukan pandangan ke sekitar.tanpa sengaja mataku berhenti pada seseorang yang sedang memasukkan tas ke dalam loker,aku terus menatapnya hingga akhirnya mata kami bertemu.sepontan aku melambaikan tangan ku tak lupa memasang senyum padanya.dia pun hanya diam,tapi tak memutus tatapan kami.tanpa menunggu lama aku menghampirinya,meninggalkan David sendiri.

"Lama tak bertemu,bagai mana kabar mu Lex?!"orang yang ku maksut adalah Alex,seseorang yang tak pernah ku lihat sejak kejadian satu bulan silam.

"Baik.maaf aku harus menemui seseorang."jawabnya sedikit acuh,sekilas dia menatap David yang berada di belakang ku dan berlalu meninggalkan ku.

"Ishh...Ada apa dengannya?"gumamku pelan sambil menatap punggung Alex yang semakin menjauh.

"Ck..Seharus nya kau tak perlu memandangnya seperti itu.lihatlah..bola matamu hampir saja jatuh."ucap David tak suka.

"Kalau pun jatuh,aku bisa meminta salah satu punyamu,biar kau tampak seperti Kapten Hook."kekeh ku

"Kalau kau gunakan untuk melihat lelaki itu,aku tak sudi."

"Kenapa kau pelit sekali,mungkin jika aku meminta pada Alex,pasti akan di berikan secara cuma-cuma."

"Kenapa kau bawa-bawa pria bermasalah itu?
Apa kau tak lihat tadi?"tunjuk david ke arah di mana Alex telah menghilang"dia seperti tak peduli pada mu,dasar Pria tak tau terimakasih."sungut David

"Mungkin dia sedang terburu-buru.sudah lah ayo kita pergi "ku lingkarkan tangan ku di lengan David,sedikit menyeretnya menjauh.

"Bukan kah tadi ada yang bilang risih dengan tatapan orang-orang di sini?,jika berjalan bersama?
Apa aku salah dengar?"
Sindir David pada ku.

"Oh ya?
Mungkin telingamu sedang bermasalah.karena seseorang yang kau sebut tadi sudah berubah fikiran,dia berkata kalau mulai sekarang, tak akan memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya."

"Benarkah?"godanya pada ku,dan
Ku balasi dengan anggukan.

**********

Drrttt..drrttt..
Ku lihat sebuah pesan masuk dengan nomor asing.

"Jauhi David,atau kau akan tau akibatnya"

Aku hanya tersenyum mengejek melihat pesan kaleng itu.

"Aku tak pernah main-main dengan perkataan ku"

Lagi.pesan itu muncul,aku pun tak ambil pusing.ku hapus dan memasukkan lembali ponsel ku ke dalam saku celana jeans yang ku pakai.mungkin itu hanyalah penggemar David.
Kembali ponsel ku berdering,dengan malas ku ambil.

David call..

"Kau dimana?"

Terdengar suara pria di seberang sana.

"Di depan kampus."

"Maaf,ada yang harus ku kerjakan di dala bersama Nick dan anak-lainnya,sepertinya akan lama."

"It's oke!,aku bisa pulang sendiri,selesaikan saja tugasmu."

"Jaga dirimu baik-baik.kabari aku jika sudah sampai."

"Baiklah.bye...

"Oke, bye.."

Di saat sambungan terputus aku segera berjalan.baru beberapa langkah.tiba-tiba ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi hampir saja menabrak ku,kalau saja seseorang tidak menarik ku.

"Kau baik-baik saja brey?"

"Oh..ya!aku hanya terkejut,terimakasih sudah menolongku Lily."di balasi anggukan olehnya.

"Apa kau mau pulang?"

"Umm..ya!

"Di mana David?
Biasanya kalian bersama."

"Ada tugas yang harus dia kerjakan bersama Nick.

"Baiklah ayo kita pulang bersama.tunggu disini aku akan mengambil mobil sebentar"

"Tidak terimakasih,lagi pula bukan kah rumah kita beda arah?
Aku bisa naik taxi atau bus saja."

"Kau jahat sekali,apa aku tak boleh berkunjung ke rumah mu?"Lily memasang tampang sedih.

"Tentu saja boleh.kapan pun kau mau."

"Baiklah..tunggu sebentar,aku akan segera kembali."teriak nya semangat sambil mengayun-ayunkan kunci mobilnya.

**********TBC********

Makasih buat yg udah baca smpe skrg,jangan bosen ya!
Semoga kalian tetap sukak.ak bakal ttp lanjutin ceritanya

Jangan lupa vote atau coment.
Trimakasih banyak...♡♡♡


YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang