Haaiii....aku up date lagi.stelah beberapa minggu absen krn pekerjaan di dunia nyata.ceileehhh...sok sibuk.hehe
Semoga sukak."Evans,ayo antar aku ke supermarket bahan makanan kita sudah mulai habis."
Sambil menautkan tali sepatu nya,Aubrey tampak sudah siap dengan setelan kaos putih yang di lapisi kemeja biru tua yang di padukan dengan celana pendek di atas lutut.sesekali tangan itu membenarkan letak posisi kaca mata nya.
"Kau kan bisa menyetir,bawa saja mobil ku."jawab Evans tanpa mau repot-repot menatap Aubrey.
"Memang...,tapi kan aku butuh pengawal untuk membantu mengangkat barang belanjaan.kau fikir tidak berat apa?!"sungut Aubrey mulai tak sabar.
Di rasa tak ada sahutan gadis berkacamata itu lantas meraih remote,dan mematikan layar kaca di depan mereka.
"Brey!!
Apa kau tak lihat aku sedang menonton pertandingan!
Kembalikan Remotenya."Tak terima dengan tingkah adiknya,Evans sedikit geram.
"Tidak. sebelum kau mengantarku,kecuali... jika kau ingin makan di luar sampai sebulan penuh."dengan menampilkan senyum bak iblis.
Aubrey mencoba mengancam kakaknya.sedangkan Evans kini langsung berdiri dengan berat hati sambil membuang nafas kasar.
"Kau bisanya mengancam."
Gerutu Evans melewati Aubrey masuk ke dalam kamarnya."Tak sia-sia aku belajar memasak,setidaknya kau tak bisa melewatkan masakan ku Kak."
Selang beberapa menit Evans keluar dari kamar,sudah siap dengan kunci mobil di tangannya.
"Cepatlah kalau memilih barang belanjaan,nanti keburu pertandingan nya usai."
"Baiklah.."Aubrey menyobek separuh kertas daftar belanjanya dengan hati-hati dan menyerahkan separuhnya pada Evans.
"Kalau kau ingin kita cepat pulang,kita bagi tugas dengan kau ikut belanja."
Aubrey tertawa ringan meninggalkan Evans yang tampak bingung,dia merasa sudah di bodohi.
"Arrghh...dasar adik durhaka!"
Teriak nya pelan penuh penekanan."Untung aku hanya punya satu adik."
***********
"Apa semua sudah terbeli?"
Tanya Evans memastikan tak ada bahan yang terlewatkan.sambil memasukkan beberapa kantong kedalam mobil.
"Sepertinya sudah semua."
"Baiklah,cepat masuk
Kita pulang sekarang."Dalam perjalanan pulang Aubrey mencoba memecah keheningan dengan menyalakan lagu dan bernyanyi dengan percaya diri.sedangkan Evans hanya geleng-geleng melihat tingkah adik nya tersebut.
"Evans stop!!"
Aubrey langsung berhenti dari aktifitas tak pentingnya,saat tak sengaja matanya menangkap sosok yang di kenal."Ada apa?!"
Tanya Evans yang langsung menepikan mobil nya,untung jalanan tidak sedang ramai.Aubrey membuka kaca mobilnya,dan sedikit melongokkan kepalanya menghadap ke belakang,memastikan bahwa penglihatannya masih normal.
"Bukan kah itu.....
********TBC*******
Segini dulu...sory masih banyak Typo yang nyangkut di mana-mana.
Jangan lupa kasih★ dan komen.hehe...
See you...♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
You
RomanceAubrey! Dulu..Aku pernah mengutarakan perasaan ku pada david.dia adalah sahabat ku. Katakan lah aku begitu agresif.biarkan saja! Itu lebih baik,dari pada harus memendamnya dalam hati.tapi...dia mengatakan bahwa berteman lebih nyaman. detik itu juga...