David PoV"Apa Aubrey sudah bangun?"
Sapa ku pada seorang yang membuka pintu rumahnya,tanpa menunggu di persilahkan masuk,aku langsung melesat masuk ke dalam dan menghempaskan tubuh ku di atas sofa begitu saja."Kenapa sepagi ini sudah bertamu?
kau mengganggu tidurku saja."Gerutu Evans yang kini merebahkan dirinya di atas sofa panjang seberang ku.
"Tentu saja menemui kekasih ku,masa mau bertemu dengan mu,bukan kah itu aneh."
"Mati saja kau!
Aku geli mendengar kata-kata mu."dengan melemparkan sebuah bantal ke arah ku namun langsung berhasil ku tangkap dengan sigap."Di mana dia?"
"Pantry."balasnya tanpa menoleh ke arah ku,dengan mata terpejam yang di tutupi oleh lengan kokoh nya.tak ku hiraukan lagi Evans,langsung saja ku langkahkan kaki ku ke arah pantry.
Ku sandarkan sebelah tubuh ku di ambang pintu,mengamati seorang gadis dari sini,-
Terlihat Aubrey sedang memasukkan sesuatu ke dalam alat pemanas,sepertinya dia tak sadar dengan keberadaan ku.Ku amati punggungnya yang kini membelakangi diriku.
Aubrey terlihat begitu...errr..cantik.hanya dengan kaos putih,dan celana pendek yang di lapisi apron yang membungkus tubuh langsingnya, tak lupa rambut yang di gulung ke atas dengan asal,menyisahkan helaian yang menjulur ke bawah meninggalkan kesan seksi dimata siapa pun yang melihatnya,tanpa sadar aku sedikit kesusahan menelan salivaku sendiri.
Untung dia sudah menjadi milik ku,jika belum aku pasti akan menyesal.Kurasa mereka salah menjuluki kekasih ku dengan sebutan Nerd.
Jika melihat Aubrey seperti ini.
Memang jika di kampus dia terlihat sedikit cupu,apa lagi dengan kacamata sialan yang menutupi kecantikannya,tapi aku bersyukur saat ini hanya aku lah yang dapat menikmati tiap sudut kecantikannya,dan satu hal lagi,aku tak masalah dengan apa pun gaya nya.
Entah itu Nerd atau pun apa lah..,karna aku mencintai dirinya seutuhnya."Sampai kapan kau akan memandangiku seperti itu terus hmm?!"
Aku di kejutkan oleh suara Aubrey yang membuyarkan imajinasiku yang mulai liar,-hanya dengan memandang punggung badannya.
Dan sekarang
Dia memutar badannya memandangku dengan tangan yang bersedekap,Aubrey menatapku dengan tersenyum geli.
Jangan tanyakan keadaan jantungku yang sebentar lagi ingin melompat,hanya dengan melihat senyuman itu.sampai sekarang aku tak tau apa sebab dan penawarnya.Mencoba sedikit berdehem untuk menutupi kegugupan ku saat ini.
"Kenapa ponsel mu tak bisa di hubungi sejak semalam?
Aku begitu menghawatirkan mu.""Aku lupa mencharge nya,-"
Ada jeda sedikit.
"Dan...jangan katakan ini alasan kau datang pagi-pagi begini?"picing nya."Hm."
"Selain itu...apa tak ada lagi?"godanya menyikut perut ku,saat ini kami berdiri bersandar pada meja pantry,sambil menunggu makanan yang di panasi Aubrey selesai.
"Tentu saja aku merindukan kekasihku."langsung ku tatap manik matanya.
"Sejak kapan kau pintar memberi gombalan receh seperti itu?"sambil menekan hidungku gemas.
"Dasar gadis nakal."ku tarik tangan nya,dan ganti mencubit kedua pipi mulusnya.
"Hey!
Ini sakit Davidson!"tangan nya menurunkan cubitan ku,dengan mengerucutkan bibirnya."Apa kau butuh bantuan ku nona?"
"Tidak perlu tuan David,sebaiknya anda tunggu di ruang tengah,saya tau pasti anda belum sarapan."menirukan seorang maid.
"Aku ingin menemani mu saja kalau begitu nona,apa kah diperkenankan?"tawarku.
Kulihat Aubrey terkekeh,dia terlihat sangat cantik,aku seperti tersehir hanya dengan melihat dia seperti ini,entahlah...tiba-tiba aku merasa takut kehilangan dia.
"Aku sedang memanaskan beberapa makanan yang ku beli kemarin malam bersama Evans,kau mau kan?"Aubrey mencoba mengalihkan pembicaraan sepertiny.
"Aku mau kalau kau yang menyuapi."godaku
"Kau sungguh menggelikan.dasar bayi gorila."
"Apa kau bilang?
Mau ku cium disini.hm??"aku menyeringai nya dengan tatapan nakal,ku lihat semburat merah di wajah nya membuatku semakin gemas."Jangan macam-macam vid,ini masih pagi."
"Kalau begitu nanti siang saja."
"Ti..tidak seperti itu juga!
Sudahlah...lebih baik kau menunggu di luar saja,sebentar lagi aku menyusul."Aku menahan tawaku melihat Aubrey sedikit gugup.
Cup.
Ku cium sudut bibirnya sebelum melesat ke luar dari pantry,sekilas ku lirik tubuh nya sedikit menegang,segera ku tinggalkan sebelum dia sadar, dan kalau sudah begitu..aku yakin sebentar lagi tanduk nya akan muncul.
Saat aku kembali ke ruang Tv,ternyata Evans sudah berbaring tak bernyawa.haha..aku hanya bercanda.
Manusia satu ini sudah tidur pulas di atas sofa panjang menghadap ke arah tv yang menyala,ku daratkan bokong ku di atas sofa single seberang Evans.
Singkat nya,Evans sudah ku anggap sebagai temanku sendiri,begitu pun dia.namun bagi orang yang tak mengenalnya,pasti menganggap lelaki itu kulkas berjalan.
Karena dingin dan irit dalam berbicara,tapi jika sudah mengenalnya...dia akan berpredikat sebagai lelaki paling menyebalkan.
Untung saja dia calon kakak ipar ku,kalau bukan..sudah ku asingkan ke pulau yang isinya hanya ada buaya dan monyet.Ku lempar bantal di sebelah ku ke arah nya.
"Hei bangun!
Ini sudah siang,dasar pemalas.
Apa kau tak bekerja?""Shitt!!!
Kau sudah bosan hidup rupanya huh?!
Ini hari minggu!"umpat nya langsung membuka mata,tapi tetap berbaring.
Sebenarnya Aku tau kalau ini hari minggu,sengaja saja membuat manusia satu ini geram.ada rasa puas tersendiri."Aku baru tidur dua jam bodoh!"
Tambahnya."Pasti kau habis mengencani para wanita di club."cibir ku
"Diam lah,lama-lama mulut mu itu ku tukar dengan mie instan,-
Aku sudah tak berbaur dengan mereka dan dunia malam.""Lalu?"
Evans pun mengganti posisi nya menjadi duduk bersandar punggung sofa,setelah itu dia meraih botol air mineral dan langsung meneguknya,hingga tersisa separuh.
"Sekarang aku sedang fokus membangun sebuah perusahaan yang akan ku dirikan atas nama ku sendiri,tidak lagi bekerja di kantor orang lagi."
Setelah menyelesaikan kalimatnya,Evans menyalakan sebatang rokok dan di hisabnya.
"Cih.Kau?
Tanpa wanita?
itu mustahil.
Bahkan jika ku lihat,para mantanmu itu jika di kumpulkan sudah bisa di buat jadi negara baru.""Haha...sial!
Tutup mulut mu itu,-
Aku serius.ini sudah saat nya aku menata masa depan ku mulai dari sekarang,kare-"Ucapan Evans terhenti saat Aubrey datang mengintruksikan kami agar menuju ruang makan.
******TBC*******
Segini dlu...semoga kalian semua puas.tp...maap kan daku jika masih,dan masih ada Typo yang menjamur.
Next...
Ttp setia di story ku ya!
Mi amor♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
You
RomanceAubrey! Dulu..Aku pernah mengutarakan perasaan ku pada david.dia adalah sahabat ku. Katakan lah aku begitu agresif.biarkan saja! Itu lebih baik,dari pada harus memendamnya dalam hati.tapi...dia mengatakan bahwa berteman lebih nyaman. detik itu juga...