Part 34 – Because It's You
Karenamu aku begini
Karena kau yang kucintai
Berkali-kali pun aku tak bisa bertahan
Karena sejak pertama aku hanya tahu tentangmu
−Lirik lagu Because It's You−
.
Ify tidak menghiraukan seruan orang-orang yang panik ketika hujan mengguyur, mengingatkannya untuk segera pergi, mencari tempat yang aman untuk berlindung. Namun, dia tetap bergeming di tempatnya berdiri, dengan tangan yang memegang kuat pagar pembatas yang terbuat dari kayu, seolah tubuhnya akan jatuh ke laut yang ombaknya berdebur keras malam ini apabila tangannya tidak berpegangan.
Dia bersyukur kepada Tuhan, yang menurunkan air dari langit itu tepat di saat matanya tidak sanggup lagi untuk menampung transformasi serpihan hatinya, yang lebih dari sekedar hancur. Ify tidak ingin menangis di depan manusia. Dia ingin tangisnya langsung berpadu dengan air hujan, diiringi suara deburan ombak, dan terdengar langsung oleh Tuhan di waktu mustajab.
Kejadian satu jam lalu benar-benar di luar imajinasinya. Dan Ify tahu sekarang, mengapa banyak orang bilang untuk jangan pernah bermimpi terlalu tinggi ketika kamu jatuh cinta. Rasanya... separah ini... ketika semua tidak sejalan dengan yang kita harapkan.
Harapan....
Ify sebenarnya tahu, risiko terbesar dari hidup kembali karena sebuah pengharapan. Tersakiti. Terkhianati. Sekali lagi.
Tuhan... jika tahu rasanya sesakit ini, setelah semua yang telah kulalui dan kukorbankan. Aku merasa... benar-benar... mati.
Ify tak lagi bisa menahan luka yang dia rasakan. Kaki yang masih berdiri tegak itu perlahan meluruh ke pijakannya yang basah oleh hujan. Seolah, derasnya air yang jatuh menimpa tubuh gadis itu membuatnya semakin lemah.
Seharusnya, aku dengar yang Mama bilang....
Seharusnya, aku nggak pergi ke kota ini....
Seharusnya, aku nggak serakah....
Tangis Ify semakin pecah, seiring dengan penyesalannya yang timbul satu per satu di dalam benaknya. Perandaian yang tidak akan terjadi, dan memperparah kesedihannya. Di saat yang sama... apa yang terjadi satu jam yang lalu, kembali terputar di otaknya, layaknya sebuah film dokumenter yang sangat mengerikan.
Mata Ify tidak mampu berkedip ketika menyadari sosok yang baru saja masuk ke dalam butik yang menjadi vendor gaun pernikahan Sivia dan Dimas, dengan lengan kiri yang digenggam tangan seorang perempuan ber-floral dress biru putih dengan outer blazer putih, dilengkapi nude heels dan kaus kaki maroon.Membuat penampilan perempuan itu bukan hanya cantik, namun juga elegan dan berkelas di mata Ify.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me If You Dare - [END]
Romance"Ada ketakutan yang belum bisa kutaklukkan hingga sekarang. Tapi, semenjak bertemu kamu. Aku jadi tahu bahwa ketakutan itu aku sendiri yang menciptakannya." Ify Axelle, pendonor panggilan yang selalu menolong orang dengan darah AB negatifnya...