🌹🌹🌹
"Kim Mingyu-ssi ...."
Aku belum menyelesaikan rapatku ketika Min Yerin berbisik ditelingaku. Secara refleks, gelas yang aku pegang terjatuh ke lantai hingga pecah menjadi serpihan. Aku masih berusaha mencerna apa yang dikatakan Yerin, sementara air mataku sudah keluar tanpa bisa ditahan.
'Park Haera ... Mengalami kecelakaan bersama Jeon Wonwoo. Dia dibawa ke MG Hospital.'
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aku berlari keluar dari ruanganku dan menyerobot lift. Aku mengecek ponselku, berarti panggilan yang masuk ke ponselku dari Haera ketika aku baru saja tiba di kantor itu adalah untuk meminta bantuan? Kenapa aku malah mengabaikannya dan menganggap jika Haera hanya iseng padaku?
Aku menyetir mobilku layaknya orang kesetanan, membelah jalanan yang saat itu dipadati oleh puluhan kendaraan lain. Yang ada dikepalaku sekarang adalah Haera, Haera dan Haera. Berharap jika perempuan itu akan baik-baik saja walau aku tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang.
"Park Haera... Park Haera dimana?" Tanyaku pada perawat jaga di ruang UGD.
Dia mengetikkan sesuatu di komputernya, "Ruang operasi nomor empat."
Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat, kemudian berlari menyusuri lorong rumah sakit menuju ruang operasi. Ada dua petugas kepolisian yang berjaga di pintu masuk, mereka berdua menghadang langkahku.
"Istriku didalam! Tolong biarkan aku masuk!" Teriakku, tak peduli jika sekarang aku menjadi pusat perhatian orang-orang. Salah satu dari mereka menenangkanku, menuntunku yang saat itu jatuh berlutut di lantai menuju kursi tunggu yang berderet didepan pintu masuk.
"Anda suami Park Haera?" Tanya seorang laki-laki berpakaian biasa, aku tebak dia seorang detektif.
Aku mengangguk, "Jelaskan apa yang terjadi pada istriku, sekarang!"
"Dia mengalami kecelakaan mobil bersama tuan Jeon. Dari rekaman CCTV, keduanya telah menyebabkan kecelakaan di jalanan sebanyak 4 kali dan merusak fasilitas publik. Kondisinya kritis karena pendarahan dan dia juga sedang mengandung. Kami sedang mencari motif dibalik—"
"Beritahu dimana Jeon Wonwoo."
"Dia meninggal, baru saja."
Tanganku mengepal kuat, mataku terpejam untuk menahan air mataku agar tidak mengalir. Laki-laki disampingku berlalu pergi, meninggalkanku sendirian disini bersama pikiranku yang menjelajah entah kemana.
Kenapa aku tidak menyadari jika laki-laki itu akan kembali?
Kenapa Min Yerin tidak memberitahuku kalau laki-laki itu pulang ke Korea dalam waktu dekat?
Kenapa harus Haera yang mengalami semua kejadian buruk ini?
Kenapa sebanyak apapun aku bertanya, aku tidak menemukan jawabannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
A W A Y [KMG]
Fanfiction"He doesn't love me, he loves him." I answered. "Him?" Then I smiled, "Yes, him. he is the guy who standing in front of you now." Warn: The story contain with a MATURE part. Please be careful when you read this (17+) ©