[Special Chapter] The hidden things of Kim Mingyu

3.9K 530 15
                                        

"Aku mau anak."

"Jeon Wonwoo, kau gila? Anak dari mana?" Laki-laki itu mengerucutkan bibirnya, belakangan dia lebih sensitif dibandingkan perempuan yang sedang datang bulan.

"Kalau aku bisa membuatnya, tentu aku tidak akan memintanya darimu." Dia menyimpan gelas berisi sampanye keatas meja. Suasana di ruangan VIP sebuah klub malam di daerah Cheongdam-dong ini terasa menenangkan, hanya ditemani oleh suara musik klasik dari pemutar musik di sudut ruangan.

"Memangnya kau tidak apa-apa? Tentang aku menikahi perempuan lain?"

"Aku lebih cemburu kau bersama dengan Choi Seungcheol yang gagah itu dibanding dengan perempuan lemah sepertinya." Oke, aku lupa siapa Wonwoo. Semoga dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Aku tidak mau menyakitinya, apalagi membuatnya cemburu.

"Caranya?" Aku tidak bisa egois pada laki-laki didepanku. Bagaimanapun, dia hidupku, harta milikku.

"Aku sudah memberitahunya padamu minggu lalu kan?" Ah, resume itu ya? Perempuan berkewarganegaraan Indonesia yang bekerja sebagai bar hostess disini? "Dia sedang butuh uang, perempuan itu akan mudah dimanfaatkan. Min Yerin, ikut aku. Aku akan menunjukkannya kepadamu."

Kemudian Wonwoo pergi meninggalkanku setelah mencium pipiku diikuti oleh Min Yerin dibelakangnya. Jujur saja, aku sudah muak hidup seperti ini. Tapi entah kenapa, aku tidak bisa meninggalkannya sebesar apapun aku ingin. Dia memiliki arti yang besar dalam hidupku, aku membutuhkannya.

Tak lama setelahnya, Min Yerin kembali ke ruanganku dengan seorang perempuan bertubuh mungil dibelakangnya. Dia cantik, memiliki mata bulat yang besar dan wajah Asia tenggara yang khas.

Dan Jeon Wonwoo benar, tidak sulit untuk memanfaatkan perempuan ini.

***

Aku tidak percaya kalau aku dan perempuan bernama Park Haera yang kutemui seminggu lalu itu sudah resmi menikah. Sekarang aku dan dia berada di rumah komplek milikku di Gangnam. Perempuan itu tidak nampak gugup sejak tadi. Padahal setahuku, ini adalah kali pertama baginya.

Aku rasa urat malu Haera sudah putus. Perempuan itu membuka baju pengantinnya didepanku dan menunjukkan tubuh telanjangnya. Ini adalah pengalaman pertamaku melihat seorang perempuan telanjang bebas didepan mataku secara langsung.

Kami melakukannya. Rasanya aneh dan mendebarkan, ini kali pertama bagiku dan aku harus belajar banyak untuk ini. Selain itu, pengontrolan emosi juga penting. Aku tidak mau terlihat menikmati malam ini bersamanya. Karena bagaimanapun, aku tidak seharusnya menikmatinya meski begitu kenyataannya.

Ini semua demi Wonwoo. Dia telah melakukan banyak hal bagiku. Jika dengan cara ini aku bisa membalas semuanya, maka akan aku lakukan sesulit apapun itu.

Percaya atau tidak, melihat Haera yang mendesah dibawah kendaliku membuat jantungku berdebar cukup keras. Sialan! Ini tidak boleh terjadi.

***

Kalian tahu? Sepertinya semua orang tidak bisa membiarkanku hidup tenang barang sedetik pun. Di hari pertamaku menikah dengan Haera, aku mendapatkan panggilan dari Lee Jihoon di Jeju tentang sengketa lahan dengan pemilik resort baru disebelah resort milikku.

Dengan terpaksa, aku harus terbang ke Jeju. Ketika aku bilang pada Wonwoo kalau aku akan ke Jeju, laki-laki itu merengek minta ikut dan dipesankan tiket pesawat. Tidak masalah, Haera juga tidak curiga karena aku bilang satu kursi yang aku pesan untuk pegawaiku. Lagipula, kenapa aku harus memikirkan perasaannya?

Selama didalam pesawat, Jeon Wonwoo tidak terlihat seperti Wonwoo yang aku kenal. Dia sangat berkharisma, penuh dengan pesona yang membuat kaum hawa berbelok haluan. Padahal jika sedang denganku, dia bukan seperti ini.

A W A Y  [KMG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang