who are you (2)

471 13 0
                                    

"Siapa lo?"

"Dia itu murid baru vania, lo dengerin nggak sih barusan?"
Dina berkata sambil menahan giginya,

"Oh" lalu vania nampak salah tingkah, lantaran ditto sangatlah tampan, tapi lebih ganteng rayn lah.

"Eh ,btw lo anak mana?
Em maksutnya pindahan dari mana?" Vania langsung to the point bertanya kepada ditto.

"Saya dari bandung" ditto berkata dengan formal.

"Oh ya, gue vania nama lo?"
Vania seraya menodongkan tangannya.

"Ditto" hanya itu saja yang ditto ucapkan.

"Lo itu, mau pencitraan apa sok cool, atau mau dibilang berwibawa sih? Judes banget jadi cowok" Vania langsung ngomel ngomel sama ditto, yah kebiasaan vania emang gitu sih.

Jam istirahat pun tiba, Vania memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sendiri, karena saat rayn tidak berangkat sekolah ,dia biasanya menenangkan diri dengan membaca buku, itulah sisi lain dari Vania.

Drrrrt...drrrtt..
Ponsel vania bergetar menandakan ada telfon masuk , dan itu dari Rayn, lantas saja vania keluar dari perpustakaan
Dan mengangkat telfon dari Rayn.

"Lo kemana aja sih? Dari semalem ga ada kabar?"

"Gue, nemenin nyokap dirumah sakit"

"Lo ,kok ngga bilang kalo nyokap lo sakit sih?"

"Gue nggak mau lo khawatir, gue mau lo tenang aja nyokap gue udah nggak pa pa"

"Syukurlah, oh ya btw lo lagi dimana sekarang?"

"Lagi dirumah david, sepupu gua"

"Yaudah deh ,gue bolos temenin lo,daripada lo sendirian disana"

"Gue, nggak sendiri disini ada pembantunya david kok yang, gausah ntar lo distrap sama bu susi"

"Bodoamat, pokoknya gue mau kesana, Gue takutnya lo mau nyepik pembantunya david ,!! ga boleh."

"Yaudah, sini jangan lupa bawa makanan, gue laper yang semalem belum makan"

"Ogah, siapa suruh mogok makan"

Rayn menggelengkan kepalanya, yah saat ini hanya vania yang bisa menenangkannya, disaat dia sedang sedih karena ibunya dirumah sakit.

***
"Mau kemana lo?" tanya andien dan dina saat berpapasan dengan Vania yang telah membawa tasnya.

"Mau bolos nemenin rayn,gua takut dia dispik sama pembantunya david" vania lalu pergi dengan tergesa gesa.

"Bolos lewat belakang woyy, bu susi tadi di depan soalnya" kata dina dengan polosnya.

" oke ,makasih ya" vania berlalu begitu saja.

Dari sudut jauh, ditto mengetahui bahwa vania sudah punya pacar , dan ditto merasa sedih karena dia diam diam ,suka sama Vania sejak pandangan pertama.

"Sayanggg!!!" Vania sampai dirumah david dengan membawa tentengan makanan untuk rayn.

"Iya say...." rayn menengok dan mendapatu vania yang sedang cantik sekali, karena bajunya yang ketat dan tidak dimasukan ,dan mungkin itu menjadi pemandangan terindah bagi para lelaki.

"Lo ngliatin apaan?" Vania seraya memukul kepala rayn.

"Aduh duh, sakit yang" rayn mengelus kepalanya

"Makanya, punya mata itu jangan sampe jelalatan dong" rayn hanya cengingisan.

Lalu mereka berdua saling berbicara, bercanda,dan bertengkar ,layak dunia ini hanya milik mereka berdua dan yang lain hanya ngekost, dengan biaya 75rb perbulan.

-Senja-

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang