"Sebenarnya, gue tuh mau bikin surprize buat lo, eh tapi lo nguping , gajadi deh wekk." Rayn menjulurkan lidahnya seraya pergi meninggalkan Vania, dan David
"ih, dasar nyebelin banget sih tuh orang" Vania menyilangkan tangan didepan dadanya seraya memeperhatikan Rayn yang berlalu pergi
David tertawa kecil, dan Vania pun mendengarnya
"Eh, itu serius mau bikin surprize buat gue?" Vania bertanya, kepada David
David lumayan kaget dan tersentak "emm, i..iya sih tapi Rayn bilang gajadi kan?" David menjawab sekenanya.
"Yah, yaudah Dave gue masuk duluan ya, serem juga ni tempat hiii" Vania bergidik geli.Saat Vania menuju kedalam villa dia berpapasan dengan Ditto yang hendak keluar dari villa,
"Eh Dit lu mau kemana?" Vania memegang lengan Ditto.
"Oh, aku mau ke jembatan sana nyari angin kayanya enak"
"Emmh, boleh ikut nggak?" Vania memasang puppy eyesnya
"Iya iya, boleh kok ayoo" Ditto meletakan tangan Vania dilenganya
Dan mereka berjalan ke jembatan, diatas danau indah dan kebetulan sekali malam itu bulan bersinar dengan sangat terang dihiasi bintang yang menemani bulan itu, yah suasana yang cocok untuk berpacaran tentunya."Ish, kok gue ngegandeng elu sih ,lepasin ahh" Vania menjauhkan tanganya dari Ditto.
Ditto hanya menggelengkan kepalanya ,melihat tingkah menggemaskannya Vania."Suka nggak?" Ditto melihat Vania yang sedang terpukau akan indahnya malam itu, seandainya aja Rayn yang disini pasti kita bisa naena nihhh, Vania membayangkan sesuatu yang lumayan absurd bahkan untuk dirinya sendiri
"Van?"
"Hah, iya ada apa?" Vania kaget,
"Lu ngebayangin apasih Van?"
"Enggak, kok enggak" Vania salting dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.
"Pasti lu, ngebayanginnn yang enggak enggak ya?" Ditto menggoda Vania
"Ish, paan sih e enggak kok enggak" Vania mencubit perut Ditto. Dan mereka pun hanyut dalam canda tawa mereka,
Dari kejauhan Rayn melihat mereka berdua,
Bersama dengan David."Ditto orangnya Dik" sontak saja Rayn melihat kearah David.
"Gue tau itu, tapi gue belum siap buat ngelepas Vania, Dave!"
"Gue masih butuh waktu, biar Vania bisa menerima keadaan ini, gua nggak mau jadi beban buat dia Dave".
" tapi, semakin lama lu nyembunyiin ini dari Vania, semakin Vania terluka saat lu ngomong yang sebenarnya ke dia Dik "
Rayn mencoba tenang."Gue tau itu, yah gue bakalan berusaha untuk perlahan melepas Vania"
"Gue tau lu bisa Dik!" David menepuk pundak Rayn.
"Gue masuk duluan ya" Rayn pun berlalu meninggalkan David.
"Seandainya saja, lu kenal gue duluan Van"
David pun ,kembali ke Villa dan akan bermimpi indahlah mereka semua malam ini.
****
"Anak anak, hari ini ibu beri tugas ya, dan dikumpulkan!!!"
Semua murid dikelas Vania, langsung menuai protes kepada bu susi.
"Yah, gausah dikumpulin dong bu" Dina protes dengan nada cemprengnya.
Dan bla..bla..bla suasana kelas menjadi ricuh.
"Semuanya harap tenang!! Tugas itu dikumpulkan hari ini, dan untuk tugas yang kelompok 2 minggu lagi harus sudah selesai oke,!! Terimakasih dan jangan sampai ada yang boloss!!! Kalian mengertii!!!"
"Iya bu," setelah bu susi meninggalkan kelas , suasana kembali ricuh.
"Eh Van, lu mau ngerjain tugas nggak?" Andien bertanya pada Vania.
"Emm, gue males sihh...tapi...."
"Yaudah kita bolos aja yuk!"
Belum selesai Vania berbicara Andien malah langsung nyrocos."Eh kita ,itu harus jadi siswa yang baek, yaudah kita bolos aja" Dina adalah orang yang paling semangat kalau sama masalah bolos sekolah.
"Ish, lo sama aja!!" Vania menonyor kepala Dina,
"Yaudah bentar gue, chat Rayn dulu" Vania mengeluarkan hp dari sakunya.
Vania: yang
Rayn : oey?
Vania: nih temen temen pada ngajakin bolos, boleh ga?
Rayn: hm, gpp
Vania: serius nih.?
Rayn: hm.
Vania: yaudah, gajadi bolos.
Rayn: nah gitu dong. Jangan suka bolos ya cintaku, jadi makin sayang deh.
Vania:wtf"Gue ,nggak ikut bolos males"
"Yah kok gitu sih"
Hayhayyy semuanyaa apa kabarr.
Maafkanlah, baru sempat update lagi setelah hiatus lama, semoga sukak yahh..
Okey happy reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionDia kasar,gila dan aneh tapi dia bisa membuatku tersenyum dan hatiku bergejolak saat melihatnya, sekalipun dia hanya bernapas didepanku itu adalah kebahagiaan untukku ~Vania Vanilla Bagiku senyumnya seperti matahari pagi, sehingga membuatku selalu i...