Vania berlari dikoridor rumah sakit dengan buru-buru.
"Van, hati-hati" Ditto berusaha mengejar Vania.
"Apa, benar anda adalah keluarga dari Pak Brawijaya?"
Seorang dokter keluar dari UGD."Iya, dok saya anaknya." Vania harap-harap cemas dengan keadaan papanya, semoga tidak terjadi apapun.
Pada papanya, itulah harapannya saat ini,"Baguslah, sebentar kami masih sedang melakukan penanganan utama pada pak Brawijaya, kalian bisa menunggu sebentar" kemudian dokter itu masuk kembali ke ruang UGD.
Vania, berusaha menghubungi mamanya namun sayang sekali mamanya tidak dapat dihubungi,Vania juga sudah mencoba menghubungi kakak-kakaknya namun hasilnya pun nihil.
Beberapa jam lalu..
Vania menerima telepon dari papanya,
"Hallo?"
"Ini, dengan saudara Vania?"
"Iya, tapi ini siapa ya? Kenapa anda membawa telepon papa saya?"
"Kami, dari pihak kepolisian melaporkan dari tempat kejadian saudara Brawijaya mengalami kecelakaan saat sedang menyetir,"
"Iya, Pak hiks hiks, sekarang papa saya dilarikan kerumah sakit mana?"
Vania tak kuasa lagi,membendung air matanya."Saudara Brawijaya telah dibawa kerumah sakit Bhakti Husada, anda silahkan kemari untuk melihat keadaan ayah anda terimakasih."
"Bbb...baik pak hiks". Vania segera menghubungi mamanya, namun tidak juga diangkat mungkin saja, mamanya sedang sibuk.
Kemudian dia beralih ke Rayn, ya satu-satunya orang yang dia bisa andalkan.Malang nasib, Vania karena bahkan Rayn pun tidak bisa dia hubungi, entah apa yang sedang dia lakukan sekarang, Vania berpikir dengan keras siapa lagi yang bisa dia mintai pertolongan untuk mengantarkannya kerumah sakit, "oh iya, Ditto." Vania segera menelpon Ditto, dan Ditto pun dapat ia hubungi.
"Hallo Ditto?"
"Iya, Van ada apa?"
"Tolong, anterin gue kerumah sakit, bokap gue kecelakaan Dit."
"Oke, Van aku kesana sekarang!"
Ditto langsung bergegas menuju rumah, Vania dan segera mengantarnya kerumah sakit,***
Vania, sedang duduk di kursi rumah sakit, sembari menunggu dokter keluar dari ruang UGD,.Ponselnya bergetar, itu adalah telpon dari mamanya.
"Hallo ma?"
"Kamu, dimana sayang kenapa malam begini nggak ada dirumah?"
"Vania, dirumah sakit ma, papa kecelakaan." Vania berkata dengan serak.
"Astagfirullah, yaudah kamu tunggu ya mama kesana sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionDia kasar,gila dan aneh tapi dia bisa membuatku tersenyum dan hatiku bergejolak saat melihatnya, sekalipun dia hanya bernapas didepanku itu adalah kebahagiaan untukku ~Vania Vanilla Bagiku senyumnya seperti matahari pagi, sehingga membuatku selalu i...