"Baik semuanya, yang belum datang siapa ya?" David yang keluar dari mobilnya yang diikuti Ditto dibelakang nya, karena hari ini mereka memutuskan untuk berkumpul dirumah andien sebelum berangkat ke puncak.
"Ya biasalah , si couple alay" kata Dina dengan mengibaskan rambutnya.
" oh yaudah kita tunggu, oh iya gue ajak Ditto,!" utas David
"Wah hallo broo" Andre mengajak Ditto bersalaman.
Sebuah mobil sport hitam menuju kearah rumah andien, dan perempuan cantik turun diikuti laki laki yang menyetir mobil tersebut."Hallo semua" Vania dan Rayn datang secara bersamaan dengam bergandeng tangan,
"Yaelah alay banget lu berdua ah, sambil merangkul Dina" lalu Dina menyingkirkan tangan Andre.
"Yaudah daripada kelamaan kita langsung masuk mobil aja yuk," ajak David lalu mereka memasuki mobil David
David yang mengambil alih kemudi dan Ditto berada di sebelahnya, sementara itu dikursi tengah ada Andien Dina dan Vania ,dan dikursi belakang ada Rayn dan Andre, Rayn duduk tepat dibelakang Vania, suasana di mobil tambah ricuh ditambah lagi dengan Dina dan Andre yang selalu saja bertengkar, sementara itu Andien sibuk ngemil dan memakai earphonenya, dan tentunya Rayn dan Vania yang sedang pacaran didalam mobil, dan aneh sekali biasanya mereka selalu bertengkar dan untuk kali ini mereka malah, romantis sekali Rayn sedang memegang tangan Vania dari kursi belakang sementara Vania membaca buku dan sesekali mereka bercanda dengan lirih.
David hanya tertawa sembari menyetir, lain hal nya dengan Ditto dia sesekali mencuri pandang dengan Vania lewat kaca depan mobil, dan tanpa Ditto sadari David mengetahuinya.
"Woy, dave puter musik dong" Usul Dina lalu David pun menyalakan musik dalam mobilnya.
"Lo suka ya sama Vania?" Ditto kaget mendengar pertanyaan David.
"Hhhh, iya seandainya dia belum punya Rayn" Ditto menghela nafasnya
"Lo tenang aja, bakalan ada waktunya buat lo jadian sama Vania tapi nggak sekarang, " Ditto berekspresi seolah bertanya pada David "apa maksudnya?" bukanya menjawab pertanyaan Ditto, David malah tersenyum , untung saja Vania dan Rayn tidak mendengar nya karena musik yang David nyalakan sangatlah keras.
***
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan mereka pun sampai dipuncak dan akan menginap selama semalam di villa milik keluarga David.
"Oke semuanya kita tinggal masuk aja ,di Villa ini ada tiga kamar gua biar sekamar sama Ditto, dan Rayn sama si karto , buat cewe cewe kalian sekamar ya.!"
Lalu mereka menyetujuinya, lalu memasuki kamar mereka masing masing
"Dik, gue mau ngomong sama lo berdua aja" David mengajak Rayn keluar dari Villa ,dan menuju ke gazebo villa tersebut , ya David selalu memanggil Dika kepada Rayn karena itu adalah nama panggilan Rayn sewaktu masih kecil.
"Lo mau ngomong apa?"
Rayn sembari duduk di kursi gazebo tersebut." gue rasa lu harus ngelepasin Vania secara perlahan Dik, karena gue udah nemuin orang yang bakalan bikin Vania bahagia"
Rayn lalu berdiri, dan melangkah kan kakinya menuju pinggir gazebo.
"Gue , belum siap Dave gue terlalu sayang sama dia""Tapi mau sampai kapan? Lo aja kemarin udah hampir jatoh dari tangga, dan udah sering banget bolos"
"Gue bolos, buat ngejagain nyokap kok bukan buat ke singapura"
"Tapi lo bener Dave, gue harus secara perlahan ngelepas Vania gue mau buat dia menangis supaya gue bisa terbiasa ngelihat dia menangis saat didepan gue"
"Orang itu Ditto, Dik dia yang bisa bikin Vania bahagia, mau sampai kapanpun lo nutupinya Vania pasti bakalan tau cepat atau lambat kalo lo itu..."
"Rayn kenapa?" Vania tiba tiba muncul, dan menyilangkan tangan didepan dadanya lalu menghampiri mereka berdua
"Hah? Lo denger semuanya?" David nampak panik dan memegang bahu Vania "iya, gue denger lo bilang kalo Rayn itu apa?" David dan Rayn bernafas lega karena Vania hanya mendengar kata yang terakhir David ucapakan.
"Apaan, kenapa kalian malah diem sih?"
"Gini sayang ,sebenarnya
Sebenarnya apa hayo, penasaran nggak? Apakah Rayn bakalan jujur? Tapi kira kira Rayn kenapa ya??😕
Kalian jangan lupa Voment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionDia kasar,gila dan aneh tapi dia bisa membuatku tersenyum dan hatiku bergejolak saat melihatnya, sekalipun dia hanya bernapas didepanku itu adalah kebahagiaan untukku ~Vania Vanilla Bagiku senyumnya seperti matahari pagi, sehingga membuatku selalu i...