"Iya tante, Sam kerumah tante besok pagi." Sam memasukan ponsel kedalam saku celanannya, dan bergegas menuju kemobilnya untuk menemui orang yang sangat dia rindukan yaitu Dina mantan pacarnya.
Samudra Pratama atau Sam merupakan sepupu Vania, yang sejak lulus SMP dia dikirim orang tuannya untuk tinggal dan melanjutkan sekolahnya di Seoul, Korea Selatan.
Dia merupakan pewaris tunggal perusahaan Mr.Ferdinan yang dimana dia adalah adik dari mama Tina. Usianya 2 tahun lebih tua dari Vania dan nota bene.nya adalah mantan pacar Dina Frazetta
Masih cinta monyet, entah alasan apa mereka putus padahal mereka masih saling menyimpan rasa yang sulit diartikan, dan mereka sendiri yang membuat semuanya rumit.***
"Sammy?!" Vania kaget melihat kehadiran Sam dirumahnya yang secara tiba-tiba dan tanpa memberi tahu Vania terlebih dahulu.
Tanpa babibu, Vania berlari dan langsung memeluk Sam.
Mereka berdua memanglah sangat dekat, dari kecil Vania selalu bersama dengan Sam bahkan jika dilihat wajah Sam dan Vania sedikit mirip.
"Van, gue nggak bisa napas." Sam merasa sesak karena Vania memeluknya terlalu erat."E..eh sorry" Vania menyeringai tanpa dosa,.
"Mama,siapin sarapan dulu ya." mama Tina keluar dari kamar Vania dan meninggalkan mereka berdua.
"Jadi? Lo sampai di Indonesia kemarin?"
"Iya."
"Dan, lo nggak langsung nemuin gue?"
"Iya."
"Terus, lo pasti kerumah Dina kan?"
"Iya."
"Fiks, lo gak guna dibuang ke Korea sama bokap lo,!"
Vania melayangkan telunjuknya kearah muka Sam."Kenapa emang?"
"Lo, tetep nyebelin , sok kecakepan dan sombongnya nambah 2 kali lipat!!!!"
"Dasarr Vania," Sam mencubit kedua pipi Vania dengan gemas.
"Sepatunya suka kan?" lanjutnya."Sebenarnya sih gue gamau ada kado, tapi karena lo maksa jadi gue terima deh."
"Lo, gak berubah sama sekali Van!"
"Lo, sekarang punya pacar?" Sam bertanya kepada Vania.
"Ya, punyalah emang elo, jomblo seumur hidup." Vania mengejek Sam.
"Eh, gini-gini juga gue pernah pacaran kali." Sam tak mau kalah
"Bhaksss, huakakakaka aduh duh sakit perut gue!" Vania tertawa sambil memegangi perutnya.
"Udah, mendingan sekarang lo antar gue kesekolah oke." Vania keluar dari kamarnya mendahului Sam.
***
"Yah, pagi-pagi gini udah hujan. Gimana bawanya nih?" Rayn melihat kardus berisi setumpuk novel yang diminta Vania, dia kebingungan karena pagi hari hujan sudah melanda, dan membasahi bumi."Ah, iya david.!" Rayn segera membuka ponselnya dan menghubungi David.
"Halo Dave."
***
"Payung, jangan lupa den.""Iya, bi ini dimasukin" Ditto memasukan payung kedalam mobilnya.
"Den, nanti malam Tuan Wijaya sudah pulang !" Bi Minah pembantu sekaligus pengasuh Ditto dari kecil, memberitahu Ditto.
"Sama, Gladis?"
"Sepertinya, iya Den."
"Oh, oke makasih ya Bi
Ditto berangkat dulu!" Ditto memasuki mobilnya dan bergegas menuju sekolah.
Sang Ayah Mr.Wijaya akan pulang malam ini bersama adiknya Gladis Nindra Pasha, mungkin karena hari ulang tahunnya, ya! Pesta Ditto adalah malam ini dan semua sudah diurus oleh sekretaris Mr.Wijaya yaitu Willy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionDia kasar,gila dan aneh tapi dia bisa membuatku tersenyum dan hatiku bergejolak saat melihatnya, sekalipun dia hanya bernapas didepanku itu adalah kebahagiaan untukku ~Vania Vanilla Bagiku senyumnya seperti matahari pagi, sehingga membuatku selalu i...