"Bentar ya gue buatin minum!" Rayn mengangguk, dia saat ini sedang berada dirumah Vania, dan seperti biasa rumahnya selalu sepi, mama Vania yang selalu lembur dan entah dimana keberadaan Sam.
"Van, gue pulang!" Sam berjalan dari arah pintu, dia menatap Rayn dengan tajam. Kemudian duduk tepat didepannya.
"Vania dimana?" tanya Sam.
"Didapur,"
"Gue perlu ngomong sama lo, empat mata!" kata Sam sembari menatap Rayn intensif.
"Gue, belum selesai menyelidiki lo!" Sam menunjuk kearah Rayn.
"Gue dibenci ya?" tanya Rayn.
Sam hanya terdiam sembari, menyipitkan matanya.
"Lalu apa lagi yang mau lo selidiki?" Rayn hanya menatap malas wajah Sam, mengingat beberapa hari lalu Sam benar-benar menyelidiki Rayn sampai kekamar mandi, Rayn sudah cukup jengah dengan itu.
"Gue tahu lo benci sama gue, padahal kita baru beberapa kali ketemu, apa yang nggak lo sukai dari gue?" lanjut Rayn.
"Vania nggak boleh punya pacar!!!"
"Eh?" Rayn mengerutkan keningnya.
"Itu sebabnya gue nggak sudi nerima elo, gara-gara lo Vania berubah, padahal Vania pahlawanku!!!"
"Hah?"
"Dia keren banget tahu! Bisa membantai kecoa dengan sekali semprot, tapi sekarang tampangnya jadi nggak berdaya, semua ini gara-gara lo!!!" mendengar penjelasan Sam, Rayn langsung tertawa terbahak-bahak sembari memalingkan wajahnya.
"Jangan ketawa, dengerin omongan gue!!!"
"Maaf, ternyata lo lucu juga..." tanpa sadar Rayn malah menunjukkan pesona tampannya.
"sikap lo nyebelin tahu!!!"
"Pokoknya gue nggak bakalan ngerestuin hubungan kalian berdua, paham hah?!!" Sam sangat suka membentak Rayn. Untung saja Rayn tidak sakit jantung."Eh?" lagi-lagi Rayn hanya bisa heran.
"Oh ya, kalau mau gue restuin, lo besok harus lari keliling sekolah cuma pake celana dalam doang, sambil nyanyi lagu syantik!!!"
"Hah?" Rayn masih tak percaya, bahwa ternyata ada orang yang lebih tak waras dari dirinya, dan parahnya orang itu adalah sepupu dari kekasihnya.
Rayn juga heran kenapa Vania lama sekali didapur, apakah dia sedang atraksi debus terlebih dahulu ?."Lo nggak bisa ya? Jangan-jangan lo pake celana dalam warna ungu?! apa lo tahu? Ungu kan warna mesum."
Sam mendekati Rayn, sembari mencoba membuka celana milik Rayn.
Dasar laki-laki yah pemirsahh!"Sini biar gue pastiin!"
"A...ap...apa?!"
"Jangan ngehindar, kayak cewek aja!" Sam masih kekeuh mencoba ingin melihat celana dalam milik Rayn.
Grekk...
Suara pintu dibuka, dan itu adalah."Vania!!!" Sam tampak panik dikarenakan posisinya dengan Rayn sangatlah ambigu sekarang.
"Sammy! Lo..."
"MESUM!!!"
"bukan, Van ada alasannya!!!"
"Gausah pake alasan! Padahal gue aja nggak pernah lihat!" tanpa sadar Vania mengeluarkan sedikit air mata.
"Vania, yang mesum!!!" kata Sam dengan keras sambil menunjuk muka Vania.
"Bukan!! Gue cuma penasaran aja." kata Vania lirih.
"Vania mesum!!!" mereka berdua bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionDia kasar,gila dan aneh tapi dia bisa membuatku tersenyum dan hatiku bergejolak saat melihatnya, sekalipun dia hanya bernapas didepanku itu adalah kebahagiaan untukku ~Vania Vanilla Bagiku senyumnya seperti matahari pagi, sehingga membuatku selalu i...