7. Pacar

203 13 0
                                    

"Karna janji dibuat hanya untuk ditepati"

*clariska adellia*


Pagi hari di sekolah Garuda adell yang sudah lebih dulu dateng ke sekolah saat bel belum berbunyi menunggu di parkiran sekolah untuk menemui jodohnya. Siapa lagi? jika tidak davin. Senyum adell tak pernah luntur apalagi ketika ia mengingat kejadian tadi malem yah walaupun ia menang dengan cara curang. Tapi tetep bukan salah adell, jika davin sudah terbiasa ikut balapan liar otomatis ia bakalan tau tidak ada peraturan di balapan liar. Yang ada hanya MENANG dan KALAH. Senyum adell semakin mengembang ketika melihat motor davin memasuki arena parkir.

"Pagi sayang" sapa adell tepat ketika davin membuka helmnya

Diam

Davin hanya menatap adell sekilas lalu turun dari motornya dan melanjutkan langkah meninggalkan adell.

"Lo gak lupa janji lo kan?" Ucap adell sambil mensejajarkan langkahnya dengan davin

"Enggak" jawab davin masih melanjutkan langkahnya

"Yaelak udah jadi pacar masih jutek aja, tapi gapapa untung gue suka sama lo" jawab adell pede. Yah entah kenapa semenjak mengenal davin sikap adell perlahan-lahan berubah, adell ingin davin menatapnya sebagai cewek yang lemah lembut adell sendiri heran padahal davin belom melakukan usaha apapun untuk merubah adell tapi adell malah ingin merubah dirinya sendiri agar terlihat dimata davin, yah pada awalnya adell hanya ingin terlihat di mata davin namun sikap egois manusia tidak luput dari adell, dan sekarang adell ingin ia terlihat di hati dan fikiran davin. Entah lah adell sudah gila mungkin.

Davin hanya melengos menatap adell lalu melanjutkan langkahnya. Beda sekali dari yang semalem jika tadi malem davin masih mau menjawab kata-katanya walau dengan emosi tapi itu lebih baik menurut adell daripada hanya diam. Bukankah diam itu menghanyutkan? Yah mungkin adell emang sudah hanyut dalam pesona davin.

"Lo mau kemana vin?"

Diam

"Lo udah sarapan belom? Gue belom nih. Sarapan bareng yuk"

Diam

"Vin punya mulut tuh digunain, kan sayang kalok gak dipake ntar karatan tuh mulut"

Tiba-tiba davin menghentikan langkahnya dan menatap adell tajam, tapi yang ditatap malah kegirangan bukannya takut pasalnya adell merasa usaha dia untuk menarik perhatian davin berhasil.

"Plis jangan ganggu gue" ucap davin pasrah seharusnya ia ingat bahwa tatapannya tidak mempan buat cewek jadi-jadian satu ini

"Lo pacar gue. Kalok lo lupa" cengir adell

"Bisa gak lo gak usah bahas itu"

"Lo mau ingkar? Vin denger yah janji itu dibuat untuk ditepati bukan diingkari"

"Hufttttt.. oke lo mau apa?"

"Yeeee hahah gitu kek dari tadi jadinya gue gak capek kan ngomong mulu, sarapan dulu yuk" jawab adell sambil menggandeng lengan davin, pada awalnya ditepis oleh davin tapi adell tetep maksa dan akhirnya davin pun pasrah aja sama ni cewek.

Memasuki kantin semuanya pada melotot kaget melihat dua orang yang berbeda hawa itu mamasuki kantin dengan bergandengan tangan, tapi adell cuek aja dan malah semakin gencar menyeret davin ke meja yang paling sudut kursi favorit adell dan tiada yang berani duduk disitu karna mereka semua tahu adell tidak suka ada yang menduduki kursinya yah mereka semua juga tau gimana kualitasnya kekuatan adell.

mr.coolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang