24. Marvell

83 6 0
                                    


Adell dan davin berjalan beriringan, setelah 2 jam berkumpul bersama teman-temannya adell pamit pulang duluan kepada teman-temannya karna mendengar davin menghela nafas untuk yang ke-6 kalinya.

"Kamu ngapain nyamperin aku sih yang, kan tadi juga uda kusuruh pulang duluan" gerutu adell

Davin diam

"Udah tau aku mau gabung sama anak-anak pake ngikut segala. Padahal udah lama gak ngumpul sekalinya ngumpul malah cuma bentaran doang" cibir adell yang masih bisa di dengar davin

Davin diam

"Dimana lagi sih ah kamu markir mobilnya?"

"Kenapa markirnya gak sekalian aja dirumahku. Biar jauhnya gak nanggung"

"Nih kaki kenapa lagi ah kok uda mulai sakit"

"Aisss kenapa gak nyamp.." ucapan adell terpotong karna melihat davin membukukkan tubuhnya menghadap adell.

Paham. Adell paham

Adell pun mulai menaiki punggung davin, setelah adell manaiki punggungnya barulah davin melanjutkan jalannya

"kalau mau minta gendong tuh ngomong, jangan kode. Aku gak sepeka ekspetasi mu" ucap davin

Mendengar itu pipi adell langsung bersemu merah. Yah dia bahagia, rasanya ia ingin menyahuti davin.

'Lo salah vin, malahan kamu bertindak lebih dari apa yang aku ekspetasikan' tapi itu cuma dia ucapkan dalam hati. Jujur saja tadi ia hanya mengharapkan davin mengucapkan kata romantis yang mengandung perhatian. Tapi lihatlah apa yang davin lakukan, menyadarkan adell bahwa sebuah ucapan tidak ada artinya jika disandingkan dengan tindakan.

Adell bahagia? Jelas !!!

Siapa yang tidak bahagia jika sedang berada diposisi adell.

Lamunan adell buyar ketika mendengar ucapan davin

"Gak niat turun atau cemana? Uda sampek nih, mau dianterin sampek rumah?"

"hahaa aku sih gak masalah ya, enak malah"

Menyesall.

Itulah yang davin rasakan, ia lupa cewek yang dipunggungnya ini adalah cewek unik bin ajaib

"isss cepetan turun" pinta davin akhirnya

"iya iya ihhh"

Adell pun turun lalu memasuki mobilnya. Disusul davin yang duduk di kursi kemudi

"Abis ini kita mau ngapain lagi?"

"Pulang" jawab davin singkat

"Apaan.. Kok pulang?"

Davin diam

"Davin issss gak mau pulang" rengek adell

Melihat davin yang tidak menanggapi ucapannya membuat adell semakin kesal

"Jadi gini yah sakitnya punya pacar rasa single" gerutunya kemudian

"Tadi yang pulang duluan siapa namanya?" tanya davin

Akhirnya bersuara juga

"Ohh itu marvell, kenapa tiba-tiba nanyakin dia?"

"Kamu deket sama dia?"

"Yah deket lah" ucap adell jujur

Tanpa adell sadarin, davin menggenggam setir erat

"Sedekat apa?" ucap davin tertahan

"Yah deket banget lah. Sama kayak yang lain, namanya dia juga temen aku. Kamu nanyaknya aneh deh yang, ada apa sih" kesal adell

mr.coolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang