25. Perjodohan

61 5 0
                                    

Marvell memasuki rumah mewahnya dengan gontai, yah jika bukan karna mamanya yang memaksa untuk tetap tinggal disini, sumpah demi apa marvell takkan mau memijakkan kakinya dirumah ini apalagi bila harus bertemu dengan seseorang yang selalu membuat mamanya menangis, dan marvell BENCI ITU.

Langkah kakinya terhenti ketika mendengar panggilan seseorang yang sangat ia hindari saat ini. Mood dia sedang buruk kali ini dan ia tidak ingin memperparah suasana hatinya yang sedang hancur. Tak ingin mencari masalah dengan terpaksa ia membalikkan badannya dan menghadap seorang laki-laki yang ia sebut dengan kata PAPA.

"Duduk" perintah papanya tanpa mengalihkan matanya dari berkas-berkas yang sedang ia pegang.

Marvell diam dan mengikuti

"Papa mau bicara sama kamu"

Marvell diam sambil memainkan ponselnya

Sudah terbiasa diabaikan oleh anak tunggalnya ini, untuk itu ia tak mau membuang waktu untuk sekedar mendengarkan sahutan marvell. Tanpa membuang waktu lagi ia langsung melanjutkan perkataannya.

"Papa akan menjodohkan kamu dengan rekan bisnis papa"

Mendengar ucapan papanya, marvell hanya bisa tersenyum sinis

"Terserah apa yang mau papa lakukan, papa bebas mau ngelakuin apa aja gak bakal ada yang larang. Tapi 1 hal yang mesti papa tau jangan sekali-sekali papa nyentuh hidup marvell". Ucap marvell

Muak!!!

Yah itulah yang dirasakan marvell, saat ia kecil dulu papanya sama sekali tidak pernah ada waktu buat dirinya dan mamanya, bahkan saat marvell menginjak SMP papanya pernah ketahuan selingkuh hingga membuat mamanya shock dan sakit-sakitan hingga sekarang. Dan dengan mudahnya papanya datang lalu meminta maaf pada dirinya dan mamanya. Mudah bagi mamanya buat memaafkan papanya, tapi tidak dengan dirinya rasa sakit hati, kecewa, menumpuk dalam hati dan fikiran marvell. Dan sekarang lihatlah dengan mudahnya papanya ingin mencampuri urusan pribadinya yang bahkan sedari dulu tak pernah ia perdulikan. Haha laki-laki tua itu mulai bermimpi.

"Kali ini papa minta tolong sama kamu, demi perusahaan kita nak" ucap papa marvell dengan sabar, yah ia tau kesalahan yang pernah ia buat dulu sangat fatal. tapi sungguh ia ingin memperbaiki hubungan baik dengan keluarganya ini terutama dengan anak tunggalnya yang akan menjadi penerus untuk memimpin perusahaan miliknya.

"Marvell sama sekali gak perduli, bagus bangkrut aja sekalian"

"Marvell, jangan ngomong gitu nak"

"Oke papa gak akan memaksa jika memang tidak cocok, tapi apakah kamu gak mau nyobak dulu nak"

Marvell bersiap berdiri, namun papanya buru-buru mengucapkan sesuatu yang membuat ia langsung berfikir

"Namanya clariska adellia anak dari teman papa, Adrian."

Marvell diam ia langsung mencerna ucapan papanya, itu hanya kebetulan atau memang adell yang dimaksud papanya adalah adell yang sama dengan wanita yang ia cintai

Melihatbketerdiaman marvell, papanya langsung tersenyum lalu ia mulai mnegeluarkan selembar foto adell yang ia maksudkan tadi.

"Kamu gak bakal nyesel vel, dia anak yang manis" ucap papanya sambil meletakkan foto tersebut kehadapan marvell.

Tanpa membuang waktu, marvell langsung mengambil foto tersebut. Senyum manis langsung menghiasi wajahnya yang sudah tampan. Yah ini dia. Adell yang sama. Marvell bahagia, apakah emang ini petunjuk agar marvell mengetahui bahwa adell tercipta memang untuknya .

Dengan senyum yang masih mengembang, marvell dengan semangat langsung menatap papanya dan tersenyum.

"Marvell mau pah" ucapnya sambil berjalan memasuki kamar dengan sebuah foto yang ada di genggamannya.

mr.coolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang