27 kabur

51 8 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 dan tidak ada tanda-tanda kehadiran adell, padahal pelajaran akan dimulai pada pukul 07.15.

Untuk kesekian kalinya davin menghembuskan nafas keras, ia menyesal karena menuruti adell untuk tidak menjemput dirinya.

Jika dulu adell yang selalu terlambat maka itu adalah hal yang biasa, tapi sekarang semenjak adell mendekati davin segala tingkah laku adell sudah berubah ke arah yang lebih baik, untuk itulah davin yang sedari tadi berdiri di depan kelas adell menjadi resah. Bell pun berbunyi semua murid bergegas memasuki kelasnya masing-masing begitupun davin yang langsung bergegas pergi, namun bukan kelas yang menjadi tujuannya.

Di tempat lain adell yang duduk bersila disebuah pondok tepatnya di tengah-tengah pemakaman umum. Ia masih memikirkan kejadian yang baru saja menimpa dirinya.

"Aisss apa yang bakal gue lakuin yah?"

"Apa gue tanyak davin aja?"

Adell langsung membuang pemikiran itu secepatnya, karna kalau ingin mendapatkan jawaban dari davin maka ia harus menceritakan semuanya. Dan jelas ia tak mau itu, bagaimana jika davin tau dan davin akan menyerah atas dirinya trus pergi meninggalkannya.

Adell buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Gak, gak, gak hal itu gak boleh terjadi. Davin baru saja membuka hati untuk dirinya dan dia tidak ingin mengambil langkah yang akan membuat davin meninggalkannya. Tidak untuk kali ini!

"Trus gue harus apa donk!!!!" teriak adell di tengah-tengah kuburan"

"Ni lagi napa kuburan sepi gini?" kesal adell

***

Davin menjalankan motornya dengan kecepatan dibawah rata-rata sambil berkonsentrasi melihat pemandangan sekitar hanya untuk mencari gadis yang kini sudah mengisi hatinya. Dia mencoba mengingat tentang kebersamaan adell dan dirinya dulu bermaksud mencari petunjuk dimana adell berada.

Tiba-tiba dia teringat saat dirinya dulu mengantar adell pulang atas paksaan gadis itu.

***

Pada saat itu davin yang sedang berkonsentrasi menyetir dan adell yang duduk disebelahnya sambil menatap kearah jendela. Selama perjalanan hanya keheningan yang tercipta di dalam mobil itu. Tiba-tiba adell menunjuk kearah pemakaman.

"Yang liat deh, aku sering kesana lho" sambil menunjuk arah pemakaman dengan jarinya

Davin diam tak menanggapi meskipun dia sedikit penasaran.

"Iya. Aku sering kesana. Disana tuh tempatnya tenang banget, makanya kalau aku lagi ada masalah dan butuh ketenangan pasti aku kesitu, tapi kalau masih gak mempan yah biasanya aku lampiasin dengan balapan" jawab adell santai sambil tersenyum

Davin diam tak menanggapi ucapan adell. Ia tak habis fikir dengan jalan fikiran gadis itu, orang mana sih yang mau mencari ketenangan di tengah pemakanan. Ia tau adell emang sedikit gak waras tapi ternyata gadis ini tingkat kewarasannya patut dipertanyakan. Tak mau ambil pusing davin sedikit menaikkan kecepatan mobilnya dengan tujuan agar cepat sampai, agar bisa menjauhkan gadis gila ini darinya, agar ia bisa cepat pulang, dan terakhir agar ia bisa tidur. Sungguh ia lelah. Sangat lelah !

***

Setelah mengingat kejadian itu davin langsung membawa motornya ke tempat pemakaman umum, jika adell tidak ada maka ia akan mencarinya di tempat balapan.

Setelah memakirkan motornya, davin langsung berkeliling mencari keberadaan adell, ia terus memperhatikan di sekitaran tempat itu, hingga pandangannya terjatuh pada pondok yang mungkin dijadikan tempat istirahat para pekerja pemakaman, ia mulai mendekati pondok itu dan pada saat itu pula ia langsung bernafas lega karna melihat adell yang sedang memejamkan matanya sambil bersandar pada dinding yang menjadi batasan pondok itu, davin pun melihat pakaian adell yang hanya memakai pakaian biasa, itu berarti adell emang tidak berniat untuk dateng ke sekolah.

Perlahan davin mendekat dan duduk disebelah adell lalu menggeser kepala adell agar bisa bersandar dibahunya. Adell tidak terganggu akan hal itu, malah ia semakin merapatkan dirinya pada tubuh davin.

"Hemm nyaman" gumam adell masih dengan mata terpejam

"Kalau emang nyaman lain kali jangan nyari tempat lain, cukup cari aku aja"

Mendengar suara orang asing kesadaran adell langsung terkumpul bersiap menghajar siapapun yang uda berani menyentuhnya. Saat ia membuka mata, bukan wajah orang lain yang ia dapat melainkan wajah davin. Kekasihnya.

"Vin, kok bisa disini?"

Davin senyum

"Kamu juga ngapain disini?"bukanya menjawab adell davin malah bertanya balik ke adell

"Yah gak ada. Iseng aja"

"Kamu ada masalah?"

"Haah? Gak kok gak ada masalah" bohongnya

Davin tau adell berbohong namun ia takkan memaksa adell untuk menceritakan padanya. Ia akan menunggu, menunggu sampai adell menceritakan masalahnya sendiri dan pada saat itu ia akan mendengarkan semua masalah yang sedang adell hadapi dan mencari cara untuk bisa membantu gadisnya.

Davin senyum dan mengarahkan tangannya untuk mengacak rambut adell pelan lalu membawa kepala adell untuk kembali bersandar pada bahunya

"Kamu gak lupa kalok sekarang kamu punya aku kan?"

Adell hanya menganggukkan kepalanya,

"Jadi kalau ada apa-apa kamu harus berbagi sama aku. Aku akan selalu ada buat kamu dan bisa menjadi apa aja buat kamu. Oke"

Bolehkah adell bahagia untuk saat ini?

Bolehkah adell melupakan masalahnya saat ini?

Adell cuma ingin waktu berhenti sebentar saja, sungguh sangat tenang rasanya saat kamu tau bahwa ada seseorang yang akan selalu berada disamping kamu.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu..

"Davin, kamu bolos?"

Davin hanya menganggukkan kepalanya.

"Murid teladan kayak kamu? Emang gak masalah?"

"Bolos sehari juga gak bakal langsung gak lulus kan?"

"Iya sih tapi kan.." adell merasa gak enak

"Sst uda diem, tanpa ijazah dari sekolah itu pun aku masih bisa cari kerja buat nafkahin kamu kok" jawab davin santai sambil mengelus kepala adell yang berada dipundaknya lalu memejamkan matanya sendiri

"HAAAHHHH????"




***


Selamat menunaikan ibadah puasa guys😄

Sabtu, 11 Mei 2019


mr.coolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang