Adell terpaksa harus bangun lebih pagi dari biasanya karna davin bilang ia akan menjemputnya untuk pergi ke sekolah. Namun saat ia ingin memakai sepatu, suara bell rumahnya berbunyi adell terpaksa menjinjing sebelah sepatunya karna ia baru sempat memakainya sebelah."Ehh kok cepet banget datengnya yang"
Diam
"Kagak masuk kan, yaudah gue pake sepatu dulu yah baru sebelah nih" ucap adell sambil mengangkat sebelah sepatunya.
Davin hanya diam dan sabar menunggu adell, tak lama kemudian adell keluar dengan cengiran yang biasanya ia tunjukkan yang davin tau itu hanya sebuah topeng.
"Yukk" ucap adell sambil berjalan mendahului davin. Namun baru beberapa langkah tangan adell di genggam oleh davin membuat adell menghentikkan langkahnya,
"Ada apa?" tanya adell bingung
"Lo beneran mau pergi ke sekolah begitu?"
"Yaiyalah lo gak liat gue pake seragam sekolah yah berarti gue mau kesekolah lah. Yakali gue mau renang pake seragam gini. Aneh lo ah, udah yuk buruan gak enak banget telat bareng siswa paling teladan, ntar gue dibilang bawa pengaruh buruk buat lo"
"Lo tadi mandi gak?" tanya davin mengabaikan ocehan adell
"Mandi lah. Kenapa sih?"
"Sisiran kek, masak gitu aja"
"Apa sihh ribett dehh, udalah yukk buruan"
"Dulu lo bisa gerai rambut lo, kayak gitu kan lo nampak sedikit rapi"
"Ahh males gue, hari ini jam olahraga panass bangett lagian ribet main basket kalok rambut digerai nanti"
"Yah kalok gak mau di gerai paling gak di kuncir kek"
"Inikan juga di kuncir sih davinn"
"Iya, tapi kuncirnya yang rapi kek"
"Ah ribet lo ah" jawab adell sambil berlalu mengabaikan ucapan davin
Namun langkah adell kembali terhenti tatkala davin menarik tangannya untuk masuk kedalam rumah adell
"Apaansih davin ahh gak lucu deh"
"Ambil sisir sana"
"Buat apaan?"
"Udah ambil aja banyak tanyak banget sih lo" ucap davin sambil mendorong pelan bahu adell agar adell melakukan apa yang ia suruh. Dengan rasa malas adell menuruti apa yang diucapkan davin
"Nihh" sambil memberikan sisir seperti yang diminta adell
"Duduk" perintah davin yang langsung adell turutin
Saat adell duduk davin langsung menyisir rambut adell dengan telaten, awalnya adell kaget namun entah kenapa ia menikmati bentuk perhatian kecil davin
"Rambut cewek itu harus bener-bener rapi. Karna rambut merupakan mahkota bagi perempuan"
Adell hanya diam
"Nahh gini kan enak diliat, yaudah berangkat. Sini kunci lo"
Adell hanya diam
"Dell,woyy lo kenapa sih"
"Ehh ahhh sorry lagi gak konsen gue,tadi lo ngomong apaan?"
"Berangkat sekarang kita"
"Owgh oke, ni kunci gue"
Mereka pun keluar rumah, untuk menuju ke sekolah dengan fikiran masing-masing. Davin yang diam karna bingung ingin memulai pembicaraan duluan karna ia tipekal yang hanya bersuara ketika ditanya bukannya bersuara untuk bertanya. Sedangkan adel diam karna merasa bingung apa yang ia rasakan sebenarnya. Jujur saja ia tidak pernah mendapatkan perhatian-perhatian itu lagi semenjak kakaknya mengalami kecelakaan. Dan perhatian kecil yang davin berikan tadi sungguh menyentuh hatinya, rasanya ia tidak ingin melepas davin bagaimanapun juga. Yah bolehkah adell bersikap egois untuk saat ini??
KAMU SEDANG MEMBACA
mr.cool
Teen Fictionlangsung baca aja yah, jangan lupa tinggalin jejak.. vote,and coment diperlukan. thanks😂