Tips #10:
Lo harus tahu semua kontak media sosial doi. Itu akan memudahkan lo buat stalking dan berkomunikasi dengannya.
***
"Kali ini lo nggak ngibulin gue, kan?" tanya Joya. Matanya menyipit menatap Ghazi. Menyelidiki perkataan Ghazi kali ini bisa dipercaya atau tidak.
Saat itu jam istirahat. Ghazi dan Joya duduk di bangku besi di taman belakang lab sains. Bangku itu dicat warna putih, namun sekarang warnanya sudah memudar dan sedikit berkarat.
Ghazi memutar bola matanya saat mendengar tuduhan Joya. "Kali ini gue serius," jawabnya.
"Ya kali aja lo ngibulin gue lagi buat balas dendam karena lo kena hokum Pak Kamal."
"Masalah itu gue anggap kita impas. Nggak perlu kita bahas lagi. Deal?"
"Deal!" jawab Joya cepat, lalu cewek itu pun tertawa.
"Sekarang lo tinggal pikirin gimana caranya agar Gailan pergi dengan lo," kata Ghazi sambil menyandarkan punggung ke sandaran bangku. Kepalanya mendongak ke atas. Menatap rimbun dedaunan akasia yang menjadi kanopi hijau memayungi mereka dari sinar matatahari.
Joya menjentikkan jarinya. "Tenang aja gue udah punya rencana. Gue yakin ini berhasil."
Ghazi menggeleng sambil mengulum senyum melihat kepercayaan diri Joya. Cewek di sampingnya itu benar-benar punya semangat yang tidak tertandingi. Entah kenapa secara tidak langsung semangat itu menular pada Ghazi.
"Gue boleh tanya satu hal?"
Joya menoleh kepada Ghazi dan mengerjapkan mata. Kemudian cewek itu mengangguk. "Boleh," katanya.
"Apa yang membuat lo jatuh cinta sama Gailan?"
"Itu mah pertanyaan gampang. Tentu aja karena Gailan itu tampan, keren, dan kece."
Ghazi mengangguk-angguk mendengar jawaban Joya. Ternyata jatuh cinta tak pernah lepas dari penilaian fisik seseorang. Semakin bagus penampilanmu, semakin besar pula probabilitas seseorang jatuh hati kepadamu.
"Lo sendiri, kenapa jatuh hati pada Hazel?"
"Karena dia cantik."
***
"Kak Ilan!"
Setelah latihan taekwondo berakhir, Joya menghampiri Gailan. Bibir JOya melengkungkan senyum terbaiknya saat berjalan menuju Gailan.
"Hari Minggu ini Kak Ilan ada acara nggak?"
"Nggak ada. Kenapa?"
"Begini. Aku mau ngajak Kak Ilan nonton. Katanya lagi ada film bagus. Mau, ya, Kak? Tenang aja, aku yang traktir, kok."
Gailan tersenyum, lalu berkata, "Lo ngajak gue nge-date, ya?"
Wajah Joya seketika memerah dan teras panas. Cewek itu menunduk dan menekan-nekan ujung kakinya ke lantai. Perkataan Gailan barusan berhasil membuat Joya merasa grogi.
"Hmm ... iya," jawab Joya.
Kemudian Gailan tertawa. Merasa lucu dengan tingkah Joya yang malu-malu begitu.
"Oke."
Yes! sorak Joya dalam hati. Ia tidak menyangka Gailan akan menyetujui ajakannya dengan begitu mudah. Pasti Kak Ilan juga suka sama gue, nih!
KAMU SEDANG MEMBACA
MODUS [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] "Gue pasti bisa bikin lo jatuh hati sama gue. Liat aja nanti!" Hidup Ghazi Airlangga berada di ujung tanduk saat rahasia memalukannya diketahui Joya Pradipta. Untuk menyumpal mulut ember cewek rese itu, Ghazi terpaksa menjadi mak comb...