Modus #2: Hari Penuh Kesialan

95K 7.6K 2.1K
                                    


Tips #2:

Cari tahu segala hal yang disukai dan nggak disukai oleh gebetan lo

***

Joya Pradipta naksir berat sama Gailan Airlangga.

Joya pertama kali bertemu Gailan pada hari terakhir masa orientasi. Saat itu klub-klub sekolah mendirikan stan yang bertujuan mempromosikan klub mereka, mengajak para siswa baru untuk bergabung. Joya langsung menuju stan klub Taekwondo. Sejak awal Joya memang ingin bergabung dengan klub tersebut.

Di sanalah Joya melihat Gailan. Terlihat keren dalam balutan dobok. Gailan sedang memeragakan beberapa jurus. Joya terkagum-kagum dengan dwi chagi Gailan yang sempurna.

Setelah bergabung barulah Joya tahu kalau Gailan ketua klub Taekwondo. Dengan wajah yang tampan, murah senyum, dan ramah, tidak mengherankan jika cowok tersebut dikelilingi banyak orang-terutama cewek-cewek. Gailan adalah matahari klub Taekwondo SMA Harapan.

Rasa suka harus diperjuangkan. Itulah prinsip hidup yang diyakini Joya. Cewek itu mulai melakukan pendekatan pada Gailan. Namun, yang memiliki prinsip tersebut tidak Joya seorang. Gailan adalah daging segar yang terlalu banyak menarik perhatian lalat-lalat. Dengan persaingan yang begitu banyak, tentu saja peluang Joya untuk bisa meraih Gailan seperti melihat gajah terbang, sangat mustahil.

Namun, siapa sangka takdir berkata lain. Joya tidak pernah menyangka bahwa hukuman yang ia terima untuk membersihkan buku-buku di perpustakaan sekolah membuka jalan untuk meraih hati Gailan. Itu semua berkat diari yang ia temukan di salah satu meja baca di perpustakaan. Mulanya Joya pikir diari tersebut milik salah satu cewek kutu buku berpenampilan cupu yang ketinggalan. Ternyata perkiraannya salah besar. Diari bersampul biru dengan gambar Teddy Bear itu adalah milik Ghazi Airlangga, adiknya Gailan.

Joya tahu, menggunakan diari yang penuh rahasia sebagai senjata untuk meraih hati Gailan adalah salah. Tapi, demi cinta segala cara sah untuk dilakukan, kan?

***

Bego-bego-bego!

Ghazi menjedot-jedotkan kepalanya ke dinding toilet sekolah. Seharusnya ia belajar dari pengalaman. Cewek bernama Joya Pradipta itu malapetaka dalam hidupnya, sama sekali tidak bisa dipercaya. Namun, pagi ini Ghazi seperti keledai dungu yang terjebak ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Semua kesialan ini terjadi karena ulah cewek rese itu. Sejak menobatkan Ghazi sebagai makcomblang secara sepihak, Joya selalu meneror Ghazi dengan pesan Whatsapp. Ghazi tidak heran cewek itu tahu kontak Whatsapp-nya, mengingat di diari tersebut Ghazi menuliskan biodata diri super lengkap. Yang membuat Ghazi kesal setengah mati, pesan yang dikirim tiap lima menit itu berisikan hal yang sama: Gailan ngapain sekarang? Chat yang masuk bertubi-tubi itu membuat Ghazi tidak bisa tidur, hingga akhirnya bangun kesiangan.

Ternyata kesialan Ghazi tidak hanya sampai di situ. Ghazi terpaksa naik ojek online ke sekolah karena Gailan sudah berangkat duluan. Biasanya Ghazi dan Gailan berangkat bersama dengan mobil yang dikemudi oleh Gailan. Sesampainya di sekolah gerbang sudah ditutup.

Saat itulah ia bertemu Joya. Cewek itu juga datang terlambat. Joya yang bersembunyi di balik pohon akasia yang tumbuh tidak jauh dari gerbang sekolah melambai-lambaikan tangan pada Ghazi. Awalnya Ghazi mengabaikan panggilan itu. Tapi, makin lama cewek itu makin heboh. Tak ingin menarik perhatian banyak orang, Ghazi mengembuskan napas panjang lalu mendekati Joya.

"Halo, adik ipar!" sapa Joya ramah. "Telat juga?" tanyanya kemudian.

Ghazi mendengkus mendengar pertanyaan itu. "Gue nggak telat!" jawabnya sebal.

MODUS [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang