18.

134 20 0
                                    

Himchan

Kuhempaskan pintu taxi lalu langsung berlari sekencang mungkin ke dalam rumah sakit.

Orang-orang di dalamnya menontoni kepanikanku. Mereka pasti terheran kenapa seorang pelajar lengkap dengan seragamnya, masih bersekolah di hari libur.

Di depan ruang tempat ayahku di rawat, aku mengambil nafas sejenak karena terburu-buru. Sekretaris Yoon sedang mengobrol dengan seorang dokter. Aku seperti mengenal beliau. Tapi tidak ada waktu untuk berkenalan.

"Dokter! Aku Kim Himchan, putera Kim Young Woon. Bagaimana keadaan ayah saya?!" pria dengan postur tegap dan lumayan berumur dari lekuk wajahnya yang menua, memperhatikanku. Ia tidak segera menjawab pertanyaanku, tapi konsen dengan tingkah terengah-engahku.

"Ah Kim Himchan. Kau pasti anak didik Jung Daehyun. Aku jadi ingat kau datang kesini dengan penuh luka."

Aku mengerjab-ngerjab heran. Ah—pantas saja aku pernah mengenalnya. Tapi, kenapa orang ini malah sibuk mengenaliku. Lagipula itu sudah kejadian cukup lama ketika aku berkelahi dengan om-om mesum dan menyelamatkan noona Zelo.

"Ia mengalami komplikasi dengan jantungnya. Kami segera gunakan alat kejut jantung karena jantungnya tidak berdetak semestinya. Jadi kami segera menghubungimu untuk segera melakukan operasi dan menangani kesalahan di dalamnya."

Mendengar keadaan ayahku yang semakin serius, aku tidak bisa hanya diam saja. Sejenak mengatur waktu untuk berpikir seraya Sekretaris Yoon menenangkanku dengan tepukan di bahu. Tak berapa lama, Aku mengangguk sebagai tanda setuju. Walau terasa berat, jika ayahku menerima operasi berulang kali tapi tidak mengalami kemajuan. Tapi aku tak punya cara bijak lain selain menyerahkan segalanya pada orang professional di rumah sakit ini.

"Baiklah, Himchan. Sebagai pihak keluarganya, mari ikut saya untuk menandatangani surat persetujuan operasi."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Author

Himchan duduk sambil menekan keningnya yang terasa berat. Ia beralih menenangkan pikiran, daripada bertindak panik dengan operasi yang berjalan sudah 5 jam. Suster-suster berlalu lalang sedari tadi, tapi jawaban yang keluar selalu sama. "Dokter sedang menangani keadaan pasien. Harap bersabar."

"Himchan?"

Namja cantik yang sedari tadi berdiam merutuki nasib, beralih memandangi sosok namja tinggi berpakaian tak biasa. Tentu Himchan tersentak dengan kehadirannya yang belum ia temui selama ia kembali ke Jungjeon.

Pemuda itu menggunakan setelan selayaknya pasien di rumah sakit. Menggeret tiang infus di sampingnya.

"Zelo? Kenapa kau disini?" Lelaki muda dengan biasa menampakkan 'poker face', duduk di samping Himchan. Namja di sampingnya tidak bisa beralih pandang, apalagi Zelo terlihat seperti pasien sakit parah.

HACHIMM

"Astaga.." Zelo menggesekkan hidungnya yang memerah dengan telunjuk. "Aku mengalami typus. Lalu sekarang sepertinya kena flu karena musim hujan sudah turun. Hachimm!"

Himchan terlihat bingung, namun juga prihatin. Melihat keadaan Zelo, mulailah terjawab teka-teki akan sikap Jongup yang agak berbeda. Pantas saja Jongup ia temui agak pendiam. Ternyata kekasihnya sedang sakit. Pasti ia cemas pula dengan Zelo, namun disayangkan tidak bisa berkunjung atau menghubunginya.

With You; BAP[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang