Part 8 : Cast The Spell

767 24 5
                                    

Hai semua...

Hehe..Steven Loupersnya sudah saya hapus dari jalan ceritanya dan berubah menjadi Jane.

Lagipula dia memang tidak pernah muncul sejak di Chapter 4 : Portal -_- jadi Author lupa deh sama kehadirannya di cerita. Saya sudah menghapus part Steven di part sebelumnya.

Jadi nikmati saja dengan kehadiran Jane sekarang.

Well, just Enjoy The Story.

***

Awal

Berawal dari malam itu, kehidupan yang seharusnya damai dan tentram berubah menjadi kegelapan utuh. Dengan satu kelemahan, mereka tak dapat bangkit pada siang hari.

Perempuan dengan mata merahnya menatap hewan-hewan disana. Menjilat bibirnya sendiri, membayangkan kelezatan hewan-hewan itu. Dengan sekali mantera, hewan itu segera berubah menjadi sajian paling lezat yang pernah disantap.

Hewan lemah terpaksa tunduk kepada perempuan dengan seringai khasnya yang telah berhasil menguasai hutan hanya dalam satu malam. Kekuatan sihirnya sangat besar, sangat kuat melebihi kekuatan hewan suci disana. Karena itu, para hewan bersedia tunduk dan melakukan perintahnya agar tidak dibunuh.

Lama-kelamaan, otak para hewan yang suci berubah menjadi liar dan menghitam. Berbaur dengan aura kekejaman Bloddy Elfric, sang penguasa hutan.

Mereka selalu melakukan ritual pada malam hari, yaitu membunuh seratus anak yang kemudian dijadikan santapan berdarah setiap bulan purnama muncul. Ritual itu di haruskan agar mereka semua mendapatkan energi sihir yang cukup untuk melindungi tempat ini.

Dan pada saat bulan purnama, semua hewan berteriak senang. Sibuk mencari mangsa yang akan dikumpulkan untuk kegiatan ritual mereka. Seringaian menyeramkan mereka perlihatkan ketika menatap mangsa mereka yang sudah menjadi tulang belulang setelah dimakan.

Ritual akan terus berlangsung selama pemimpin mereka, Bloody Elfric masih mempuyai kekuatan sihir.

Dan ia akan terus mendapatkan kekuatan sihir selama ritual itu dilakukan. Itu artinya dia abadi.

***

Fajar telah menyingsing. Matahari mengintip dari balik awan dengan senyuman ramahnya yang selalu menyapa hari. Burung-burung terbangun dan bernyanyi menyambut hari. Hewan malam tertidur, bersembunyi di hutan gelap bersama penguasa mereka.

Angin pagi terasa dingin, membangunkan semuanya kecuali Rey yang masih tidur dengan nyenyaknya hingga tak tega dibangunkan. Dan Ratu Lunamore menyarankan agar tak membangunkannya yang diberi alasan "mungkin dia kelelahan."

Dan tentu saja mereka mematuhinya. Paul yang masih berada di tenda-- sedang mengambil pedangnya--menatap Rey. Semalam ia sama sekali tidak tidur--hanya pura-pura tertidur. Dan itu cukup berhasil mengelabui Rey, sepertinya.

Tentu saja ia mendengar apa yang terjadi semalam.

Ketika Rey merobek sedikit tenda dengan pedangnya, tentu saja dia bertanya-tanya apa yang akan dilakukannya. Dan dijawab "aku akan keluar." Setelah Rey keluar, Paul mengintip sedikit dari lubang yang dibuat Rey.

Mulutnya menganga tak percaya, Ratu dan kedua anak buahnya sedang bertarung dengan serigala. Mantera-mantera terdengar diucapkan oleh mereka dan satu-persatu serigala bertanduk rusa itu-pun jatuh.

Ketika ia ingin keluar--setelah menduga keadaan aman--mereka berteriak memanggil nama Rey yang sekarang sedang merintih kesakitan di depan sebuah pohon karena gigitan serigala tersebut. "Rey." Paul bergumam. Retry berteriak, merapal mantera dan sesaat serigala itu berubah ke posisi awalnya sebelum ia menggigit kaki Rey. Dan dengan sigap Charlie mengalahkannya

7 Warrior : Darkness KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang