Part 20 : Lunamore Plans

437 26 5
                                    

Hihihi.

+12K readers! wow, saya tidak menyangka ^_^)¥ Semangat buat para pembaca setiaku wkwk :3 Jangan bosen-bosen ya baca nih cerita abal. Kalo perlu di promosiin juga ke temen2 kalian.... *Peace

Makasih buat semuanya yang setia menunggu cerita ini, dan makasih juga sebanyak-banyaknya yang mau add cerita ini ke reading list kalian.

Maaf lama updatenya karena lagi banyak kegiatan yang biasa disebut 'Mager.' #plakk

Enjoy The Story :)

***

Ratu Lunamore sedang berdiri gelisah di antara koridor. Wajahnya menegang setiap melihat monster raksasa itu mendekati istana. Getaran-getaran tercipta karena langkah besar kaki lambat monster itu. Rasanya ia ingin keluar dan menghajarnya dengan kekuatan yang ia miliki, tapi selalu ditahan oleh Alexander dan para petinggi dengan alasan "kekuatan sihirmu tidak mencukupi saat ini."

Malah dengan alasan seperti itu membuat Ratu Lunamore ingin segera kembali ke Pusat Energi sihir untuk mengisi kekuatan sihirnya yang sisa sedikit ....Itu dia! Pusat Energi Sihir.

Dia dapat menghentikan waktu di Pusat Energi Sihir dan membuat semua pengguna sihir musnah dalam sekejap. Kemudian ia menggeleng, tidak mungkin ia memusnahkan para manusia tak bersalah di luar sana. Dan itu sama saja seperti memusnahkan Dunia ini.

Jadi... Apa yang harus dilakukannya ?

Bahkan para 7 Warrior masih belum kembali dari perjalanan waktunya. Dan monster itu akan sampai di istana hanya dalam waktu beberapa menit lagi. Ini mimpi buruk! Seseorang harus membangunkannya segera.

Ketika ia menatap tongkat sihirnya, ia mengembangkan senyum seraya mengatakan, "semuanya! Keluarkan tongkat sihir kalian." Menandakan ia mempunyai sebuah rencana.

Alexander mengernyitkan dahinya. "Jangan bilang kepadaku bahwa kita akan menghadapi makhluk-makhluk aneh itu."

Ratu tetap mengembangkan senyumnya. "Sayang sekali, karena kita akan melawan mereka."

Cleaf tiba-tiba saja menghilang, Julian sama saja, hanya ada Petinggi Lore yang sudah tua bangka disana. Tapi apa boleh buat, mereka harus melakukan ini jika ingin menyelamatkan kerajaan mereka.

Ratu Lunamore berdiri tegap, memperbaiki bajunya dan berkata tegas. "Diluar sana, para penduduk sedang dalam kesulitan. Kita harus membantu mereka dengan menteleportasikan mereka semua ke dalam istana. Dan kita tidak melawan mereka." Ia melirik Alexander sesaat ia berkata kalimat terakhir. "Puas ?" Tanyanya kepada Alexander seraya mengulum senyman.

Alexander meneguk ludahnya perlahan dan berdeham untuk menghilangkan ketakutan di dirinya. Ia pasti bisa, ia adalah raja. Raja kuat, dan dapat mengalahkan para makhluk Grim yang kuatnya tidak sebanding dengannya. Bahkan seorang raja saja takut kepada makhluk Grim yang hina.

"Tapi yang mulia-" Ratu dan Alexander menoleh. "Apa kita punya banyak energi untuk menyelamatkan seluruh penduduk ? Bukankah energi yang mulia sisa sedikit ? Dan seluruh energi di dunia ini menurut Dewan Sihir telah berkurang sedikit demi sedikit semenjak kebangkitan Raja Kegelapan."

"Karena itu kita harus pergi ke Pusat Energi Sihir."

"D-Danau Sihir ?" Alexander berkata ragu.

Ratu Lunamore mengangguk tegas. "Sudah saatnya kita melakukan hal-hal seperti ini demi menyelamatkan para penduduk. Kita tidak bisa terus-terusan mengandalkan para kesatria yang mungkin sedang menyelamatkan kita semua yang ada disini. Dan hanya inilah bantuan yang dapat kita berikan."

7 Warrior : Darkness KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang