18

1.5K 155 0
                                    

Guanlin sedang men-drabble bola basket, kelas XI IPA 3 baru saja selesai olahraga. Untungnya jam olahraga mereka terakhir.

Tak hanya Guanlin yang duduk di pinggiran lapangan basket. Ada Sanha, Woojin, Daehwi, Maru, Chenle, dan Jaemin yang lag memikirkan malam minggu kelam mereka.

"Udah malming lagi aja, kapan gue dapet jodoh coba?" Chenle menatap nanar sepatunya yang sudah kotor.

"Santai bro, lu nggak sendirian. Kita-kita kan pada jomblo." Lelaki beralis tegas itu menenangkan Chenle yang selalu merenung.

"Ye, lu mah enak, Ru, masih laku. Lah gue? Badan bantet kaya Mas Jimin gini siapa yang mau?"

"Mas Jimin mah masih laku, bro. Emang lu?" Kali ini Woojin yang menyahuti. Karena Jimin adalah kakak kandungnya. Mereka menertawai wajah Chenle yang tertekuk masam.

"Sialan lu pada!" Hentak Chenle kesal.

Sejak tadi Sanha membungkam mulutnya. Lelaki tinggi setelah Guanlin itu kembali mengingat kejadian dua hari lalu saat dia balik ke kelas mengambil tapperwere.

"Tapi serius deh itu Siyeon, tapi ngapain di loker Guanlin?" Sanha bermonolog sendiri, dia tidak tahu kalau itu ketahuan sama telinga super tajam milik Daehwi. Sanha ikut mendrabble bola yang sempat dia abaikan.

"Lin, gue join lah. Males merenung kejombloan sama para Jombloers." Sanha mengangkat dagunya ke arah lima lelaki yang merenung di pinggiran lapangan. Ups, untuk Daewhi tidak, dia kan sudah hak miliknya Samuel.

"Lin, lu ngga mau tau siapa secret admirer lu, 'kah?" Sanha mencoba menutupi raut penasaran, Sanha mencetak three point ke ring basket.

Guanlin tersenyum kecut. Lagi-lagi otak detektifnya muncul. Sebenarnya Guanlin ingin bertemu langsung, bisa saja dia menunggu di luar kelas dan melihat siapa secret admirernya. Tapi mengingat permintaan secret admirernya untuk tidak mencari tahu siapa jati diri dia yang sebenarnya, Guanlin menghargainya. Ia mengurungkan niatnya untuk bertemu langsung dengan secret admirernya itu.

Jujur, Guanlin sudah melupakan kejadian memalukan tiga tahun lalu itu. Dimana Guanlin menyatakan perasaannya, tapi ditolak mentah-mentah karena alibi yang membuat Guanlin membenci tanggal 30 itu.

Permainan antara keduanya semakin jadi, apa lagi Jaemin dan Maru kini ikut bermain.

Pengagum Rahasia [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang