14

1.6K 186 2
                                        

Hampir saja jantung Samuel keluar dari tempatnya, masalahnya dia tadi melihat siluet seseorang di kelas.

Saat Samuel masuk ternyata ada Haerin dan Sara disana. Sedang berbicara tentang kakak kelas yang menjadi lawan Guanlin tiga hari yang lalu.

"Pagi Sam," Sapa Sara. Samuel hanya mengangguk dan mengulas senyum manisnya. Mencoba menutupi malunya, berteriak heboh hanya melihat bayangan dan ternyata teman sekelasnya.

Kedua gadis itu pun keluar setelah kedatangan Daehwi di kelas. "Pagi Samuel," seperti biasa Daehwi teriak dengan suara cemprengnya.

Sama seperti tadi, Samuel hanya mengangguk dan mengabaikannya. Melihat reaksi Samuel yang biasa saja, Daehwi lekas menghampiri lelaki bule itu.

"WOI SAMUEL! SI BULE SIALAN!"

"Apaan sih, Wi?!" Samuel menahan amarahnya. Masalahnya Daehwi teriak di gendang telinga kirinya. Dia mengusap telinganya yang berdengung kesakitan.

"Lu kenapa ngacangin gue? Gue ada salah? Apa salah gue Sam?! Jangan ngacangin gitu ah! Ngga suka!!" Daehwi menghentakkan kakinya seperti bocah lima tahun. Untung saja kelas hanya ada mereka.

Samuel senyum mengejek. "Lupa ama omongan sendiri?!"

"Iya, gue lupa. Makanya apa salah gue!?"

"Lu ngga akui gue, Wi."

Daehwi melongo kaget. Ia teringat ucapannya saat bersama Guanlin. "Anjir, Sam, jangan bilang lu masukin ke hati pas gue bilang ngga suka batangan?" Daehwi tersenyum jahil. Ternyata ini yang membuat Samuel marah dengannya. Daehwi baru tahu kalau Somi adalah adik sepupunya dari Kanada.

"WOI LU BERDUA PACARAN?!" Guanlin berada di pintu kelas kaget mendengar suara Daehwi yang menggelegar.

Salahkan Daehwi, suaranya yang seperti toa sampai terdengar di telinga Guanlin. Untung cuma Guanlin yang dengar, coba kalau orang lain?

Mereka berdua mengangguk. Guanlin tersenyum. "Jaga anak monyet gue yang bener. Pegel gue di gelayutin ama Daehwi."

Satu pukulan telak Guanlin terima di perut bidangnya.

"Rasain lu! Enak aja ngatain cogan monyet."

"Cogan? Cowok ganjen? Pft- hahaha." Guanlin pun duduk di bangkunya dan mengeluarkan tas bekal yang berisi kue mochi.

Ia makan satu mochi berbentuk kapas, enak dan lumer di lidahnya. Sekarang dia mencoba yang berbentuk hati.

Daehwi mengabaikan Guanlin, lelaki manis ini kembali fokus ke lelaki bule yang masih merajuk. Lucunya.

Pengagum Rahasia [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang