Pengagum Rahasia [✔]

21 : 미안해, 관린 야

Siyeon meremas sticky notes yang tertempel di loker sepatu miliknya. Hatinya terasa runtuh melihat sticky notes putih itu disana. Kertas lusuh itu ibarat suasana hati Siyeon pagi ini, hancur.

Haerin yang baru tiba pun menegur Siyeon. Gadis itu tertunduk lemas di alas kaki rumput hijau. Haerin bisa menebak siapa yang membuat Siyeon menangis seperti itu. Hanya satu pelakunya, yaitu Lai Guanlin.

Sekali lagi Haerin memanggil nama Siyeon agar tersadar, namun sayang Siyeon masih berhalusinasi di dimensi dunia Guanlin. Haerin mendengus kesal. Lagi-lagi Guanlin penyebabnya.

"Park Siyeon sadar dong!" Haerin menepuk pipi Siyeon berkali-kali, tapi Siyeon tidak menggubrisnya.

"Park Siyeon gue mohon jangan begini. Lu ngga salah sama sekali, gue mohon jangan kaya gini lagi, Yeon." Isak Haerin memeluk Siyeon yang tak bergeming. Anak-anak melihat dengan tatapan iba ke arah Siyeon.

"Haerin?" Panggil seseroang, Haerin mendongakkan kepalanya.
"Jinyoung?"

"Siyeon kenapa lagi?" Raut wajah Jinyoung khawatir melihat wajah pucat Siyeon.

"Dia kambuh lagi, Young." Suara Haerin bergetar. Jinyoung menggendong tubuh Siyeon ala bridal style.

"Gue bawa ke uks, lu ijinin ke kelasnya." Titah Jinyoung. Haerin mengangguk, gadis itu berjalan ke kelas Siyeon yang berada di lantai dua.

Jinyoung berusaha menahan bobot badan Siyeon agar tubuh gadis itu tidak terjatuh dari gendongannya. Jinyoung tersenyum tipis.

"Andai spion lu berbelok ke arah gue, Yeon. Pasti gue udah siap ngejaga lu dari Satan Guanlin." Entah sejak kapan kelopak mata Siyeon tertutup. Padahal Jinyoung harap kalo Siyeon mendengarnya.

"Gue payah ya, Yeon?" Jinyoung kembali bersuara, namun lebih lirih dari sebelumnya.

"Gue suka sama mantan gebetan kawan sendiri. Engga...," Jinyoung berhenti sejenak. "Gue yang lebih dulu suka sama lu."

Wajahnya mengada ke langit-langit gedung sekolah. Jinyoung menahan air matanya agar tidak jatuh ke wajah damai Siyeon.

"Maaf, Guanlin, gue udah duluan suka sama cewe yang ada di gendongan gue ini. Cewe yang pernah lu suka, tapi sekarang lu benci." Jinyoung bermonolog.