29

1.2K 131 0
                                    

Sudah enam tahun berlalu semenjak perginya Siyeon ke Paris untuk mengejar mimpinya.

Kini setelah Siyeon lulus dan memiliki saham sendiri akhirnya ia pulang ke Jakarta. Siyeon sangat merindukan orang tuanya dan kedua saudaranya.

"Iya mah ini aku mau pulang,"

"Kamu udah sampe mana?"

"Bandara mah,"

"Tunggu nanti kakak kamu kesana buat jemput kamu,"

"Loh, aku bisa sendiri kok,"

"Biarain, soalnya kakak kamu lagi main, sekalian jemput kamu,"

"Iya deh iya, kalo aku nolak pasti mamah maksa aku,"

"Nah adek pinter, tunggu ya dek tadi kakak abis sms Yongkwon,"

"Oh, aku kira Kak Chanyeol yang jemput aku,"

"Maunya kamu, kakak lagi jaga Rayeol, Sandara lagi pergi ke Paris kemarin,"

"Loh Kak Dara pergi ke Paris? Kok ngga kasih tau aku sih?"

"Urusan kerja dek, nanti kamu gangguin lagi,"

"Ih Kak Chanyeol nyebㅡ"

TIIN!!

"ㅡ Shit!" maki Siyeon kesal ketika melihat mobil silver SUV yang sembarangan menekan klason padanya. Matanya mendelik marah. Siyeon pun memutuskan panggilan telepon dengan kakak lelakinya. Pengemudi mobil itu keluar dengan tergesa-gesa, lalu badannya membungkuk 90° meminta maaf kalau dia sedang terburu-buru.

Lelaki berkemeja putih dengan pakaian hitam polos itu tak sadar kalau gadis yang di depannya membulatkan matanya kaget.



























"Ji-jinyoung?"


























"Kamu Bae Jinyoung kan?"

Lelaki itu mendongak cepat. Iris mata keduanya saling bertatapan, senyum manis Siyeon mengembang ketika Jinyoung berdiri tegak menyapanya.

"He-hei, kamu Siyeon? Park Siyeon?" tanya Jinyoung gugup. Sial, rasa gugup yang dirasakan Jinyoung masih sama meski sekarang status di kartun tanda penduduknya menikah.

Siyeon mengangguk cepat.

"Hahaha, kamu kenapa sih, Young?" Siyeon menertawakan muka cengo Jinyoung, lucu meski Jinyoung kini sudah menjadi kakak sepupunya.

"Haera mau lahiran, Yeon. Dia sekarang lagi di Jepang ada urusan kantor," Jinyoung membuka pintu belakang mobilnya.

"Bandel tuh sepupu kamu padahal udah aku bilang cuti kerja tapi ngga mau juga," perlahan Jinyoung mengeluarkan tas punggung cokelat, Siyeon sudah tau kalau Haera sedang hamil tua. Tapi kalau soal gadis tomboy itu enggan mengambil cutinya ya tidak tau.

"Ya sana pergi, susul Haera. Jaga baik-baik loh, taukan pentingnya Haera buat aku gimana, Young?"

"Bye!"

Setelah Jinyoung pergi mobil sport berwarna biru muda berhenti di depan Siyeon berdiri. Lelaki tinggi berpakaian formal hitam putih keluar dengan ketampanan yang luar biasa.























































Lai Guanlin.

Lelaki itu menghampiri Siyeon yang berdiri seperti tak bernyawa.

"Gue anterin, kakak lu ngga bisa jemput," tiba-tiba tangan Siyeon diiring untuk masuk ke dalam mobilnya.

Siyeon memberontak saat Guanlin memaksanya masuk ke dalam mobil. Tatapab Guanlin  menajam.

"Ngga usah berontak bisa?"

Pengagum Rahasia [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang